Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4583

١٠ – بَابُ ﴿وَإِنۡ كُنۡتُمۡ مَرۡضَى أَوۡ عَلَى سَفَرٍ أَوۡ جَاءَ أَحَدٌ مِنۡكُمۡ مِنَ الۡغَائِطِ﴾ ۝٤٣
10. Bab “Jika kalian sakit atau sedang safar atau salah seorang dari kalian datang dari tempat buang air” (QS. An-Nisa`: 43)


﴿صَعِيدًا﴾ [٤٣] وَجۡهَ الۡأَرۡضِ.

وَقَالَ جَابِرٌ: كَانَتِ الطَّوَاغِيتُ الَّتِي يَتَحَاكَمُونَ إِلَيۡهَا: فِي جُهَيۡنَةَ وَاحِدٌ، وَفِي أَسۡلَمَ وَاحِدٌ، وَفِي كُلِّ حَيٍّ وَاحِدٌ، كُهَّانٌ يَنۡزِلُ عَلَيۡهِمُ الشَّيۡطَانُ.

وَقَالَ عُمَرُ: الۡجِبۡتُ السِّحۡرُ، وَالطَّاغُوتُ الشَّيۡطَانُ.

وَقَالَ عِكۡرِمَةُ: الۡجِبۡتُ بِلِسَانِ الۡحَبَشَةِ شَيۡطَانٌ، وَالطَّاغُوتُ الۡكَاهِنُ.

Sha’iidan” (QS. An-Nisa`: 43) artinya tanah di permukaan bumi.

Jabir berkata, “Tagut-tagut yang dahulu mereka berhakim kepadanya: di kabilah Juhainah ada satu, di kabilah Aslam ada satu, di setiap kampung ada satu; mereka adalah dukun-dukun yang setan-setan turun kepada mereka.”

‘Umar berkata, “Jibt adalah sihir dan tagut adalah setan.”

‘Ikrimah berkata, “Jibt menurut bahasa Habasyah adalah setan dan tagut adalah dukun.”

٤٥٨٣ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ: أَخۡبَرَنَا عَبۡدَةُ، عَنۡ هِشَامٍ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: هَلَكَتۡ قِلَادَةٌ لِأَسۡمَاءَ، فَبَعَثَ النَّبِيُّ ﷺ فِي طَلَبِهَا رِجَالًا، فَحَضَرَتِ الصَّلَاةُ، وَلَيۡسُوا عَلَى وُضُوءٍ، وَلَمۡ يَجِدُوا مَاءً، فَصَلَّوۡا وَهُمۡ عَلَى غَيۡرِ وُضُوءٍ، فَأَنۡزَلَ اللهُ، يَعۡنِي: آيَةَ التَّيَمُّمِ. [طرفه في: ٣٣٤].

4583. Muhammad telah menceritakan kepada kami: ‘Abdah mengabarkan kepada kami dari Hisyam, dari ayahnya, dari ‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—. Beliau mengatakan: Seuntai kalung milik Asma` hilang (dalam perjalanan). Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—mengutus beberapa orang untuk mencarinya. Waktu salat datang dalam keadaan mereka belum berwudu dan mereka tidak mendapati air. Lalu mereka salat dalam keadaan tidak berwudu. Lalu Allah menurunkan ayat tayamum.