٢٩ - بَابُ الۡهَدِيَّةِ لِلۡمُشۡرِكِينَ
29. Bab hadiah untuk orang-orang musyrik
وَقَوۡلِ اللهِ تَعَالَى: ﴿لَا يَنۡهَاكُمُ اللهُ عَنِ الَّذِينَ لَمۡ
يُقَاتِلُوكُمۡ فِي الدِّينِ وَلَمۡ يُخۡرِجُوكُمۡ مِنۡ دِيَارِكُمۡ أَنۡ
تَبَرُّوهُمۡ وَتُقۡسِطُوا إِلَيۡهِمۡ﴾ [الممتحنة: ٨].
Dan firman Allah taala, “Allah tidak melarang kalian berbuat baik dan berlaku
adil kepada orang-orang yang tidak memerangi kalian karena agama dan tidak
pula mengusir kalian dari negeri kalian.” (QS. Al-Mumtahanah: 8).
٢٦١٩ - حَدَّثَنَا خَالِدُ بۡنُ مَخۡلَدٍ: حَدَّثَنَا سُلَيۡمَانُ بۡنُ
بِلَالٍ قَالَ: حَدَّثَنِي عَبۡدُ اللهِ بۡنُ دِينَارٍ، عَنِ ابۡنِ عُمَرَ
رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا قَالَ: رَأَى عُمَرُ حُلَّةً عَلَى رَجُلٍ تُبَاعُ،
فَقَالَ لِلنَّبِيِّ ﷺ: ابۡتَعۡ هٰذِهِ الۡحُلَّةَ تَلۡبَسۡهَا يَوۡمَ
الۡجُمُعَةِ وَإِذَا جَاءَكَ الۡوَفۡدُ. فَقَالَ: (إِنَّمَا يَلۡبَسُ هٰذَا
مَنۡ لَا خَلَاقَ لَهُ فِي الۡآخِرَةِ). فَأُتِيَ رَسُولُ اللهِ ﷺ مِنۡهَا
بِحُلَلٍ، فَأَرۡسَلَ إِلَى عُمَرَ مِنۡهَا بِحُلَّةٍ، فَقَالَ عُمَرُ: كَيۡفَ
أَلۡبَسُهَا وَقَدۡ قُلۡتَ فِيهَا مَا قُلۡتَ؟ قَالَ: (إِنِّي لَمۡ أَكۡسُكَهَا
لِتَلۡبَسَهَا، تَبِيعُهَا أَوۡ تَكۡسُوهَا). فَأَرۡسَلَ بِهَا عُمَرُ إِلَى
أَخٍ لَهُ مِنۡ أَهۡلِ مَكَّةَ، قَبۡلَ أَنۡ يُسۡلِمَ. [طرفه في: ٨٨٦].
2619. Khalid bin Makhlad telah menceritakan kepada kami: Sulaiman bin Bilal
menceritakan kepada kami. Beliau berkata: ‘Abdullah bin Dinar menceritakan
kepadaku dari Ibnu ‘Umar—radhiyallahu ‘anhuma—. Beliau mengatakan:
‘Umar melihat satu setel pakaian sutra yang dikenakan oleh seseorang sedang
dijual. ‘Umar berkata kepada Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, “Belilah
pakaian ini untuk engkau pakai di hari Jumat dan ketika utusan mendatangimu!”
Nabi bersabda, “Yang memakai pakaian ini hanyalah orang yang tidak mendapatkan
bagian di akhirat kelak.”
Di kemudian hari, Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—diberi
pakaian-pakaian sejenis itu, lalu beliau mengirim satu setel pakaian tersebut
kepada ‘Umar. ‘Umar berkata, “Bagaimana aku akan memakainya padahal engkau
telah mengatakan sesuatu tentang pakaian ini?”
Nabi bersabda, “Aku memberimu pakaian ini bukan untuk engkau pakai. Engkau
bisa menjualnya atau engkau bisa memberikannya lagi kepada orang lain.”
Lalu ‘Umar mengirim pakaian tersebut kepada saudara laki-lakinya yang tinggal
di Makkah sebelum saudaranya itu masuk Islam.