٧٦٣٤ (٧٦٤٦) - حَدَّثَنَا عَبۡدُ الرَّزَّاقِ، أَخۡبَرَنَا مَعۡمَرٌ، عَنِ
ابۡنِ طَاوُسٍ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ، قَالَ أُرۡسِلَ مَلَكٌ
إِلَى مُوسَى، فَلَمَّا جَاءَهُ، صَكَّهُ فَفَقَأَ عَيۡنَهُ، فَرَجَعَ إِلَى
رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَقَالَ: أَرۡسَلۡتَنِي إِلَى عَبۡدٍ لَا يُرِيدُ
الۡمَوۡتَ! قَالَ: فَرَدَّ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَيۡهِ عَيۡنَهُ، وَقَالَ:
ارۡجِعۡ إِلَيۡهِ، فَقُلۡ لَهُ، يَضَعُ يَدَهُ، عَلَى مَتۡنِ ثَوۡرٍ، فَلَهُ
بِمَا غَطَّتۡ يَدُهُ بِكُلِّ شَعۡرَةٍ سَنَةٌ، فَقَالَ: أَيۡ رَبِّ، ثُمَّ
مَهۡ؟ قَالَ: ثُمَّ الۡمَوۡتُ، قَالَ: فَالۡآنَ، فَسَأَلَ اللهَ أَنۡ
يُدۡنِيَهُ مِنَ الۡأَرۡضِ الۡمُقَدَّسَةِ رَمۡيَةً بِحَجَرٍ، قَالَ: فَقَالَ
رَسُولُ اللهِ ﷺ: فَلَوۡ كُنۡتُ ثَمَّ لَأَرَيۡتُكُمۡ قَبۡرَهُ إِلَى جَانِبِ
الطَّرِيقِ، تَحۡتَ الۡكَثِيبِ الۡأَحۡمَرِ. [صححه البخاري (١٣٣٩)، ومسلم
(٢٣٧٢)].
7634. (7646). ‘Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami: Ma’mar mengabarkan
kepada kami dari Ibnu Thawus, dari ayahnya, dari Abu Hurairah. Beliau
mengatakan:
Malaikat (maut) diutus kepada Nabi Musa. Ketika dia mendatangi Nabi Musa, beliau menempeleng malaikat sampai matanya copot. Malaikat itu kembali kepada Tuhannya—‘azza wa jalla—seraya berkata, “Engkau mengutusku kepada seorang hamba yang tidak mau mati.”Allah—‘azza wa jalla—mengembalikan matanya dan berkata, “Kembalilah kepadanya! Katakan kepadanya agar dia meletakkan tangannya di atas punggung seekor lembu. Setiap satu helai bulu yang ditutupi oleh tangannya, maka baginya umur satu tahun.”Nabi Musa bertanya, “Wahai Tuhanku, kemudian apa?”Allah berkata, “Kemudian kematian.”Nabi Musa berkata, “Kalau begitu, sekarang saja.” Nabi Musa meminta kepada Allah untuk mendekatkannya ke tanah yang disucikan (Baitulmaqdis) sejarak lemparan batu.
Abu Hurairah berkata: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda,
“Andai aku berada di sana, tentu aku perlihatkan kepada kalian kuburannya yang
berada di samping jalan di bawah gundukan pasir merah.”