Cari Blog Ini

Sunan An-Nasa`i hadis nomor 2089

١٢١ - نَوۡعٌ آخَرُ
121. Jenis lain (dari takziah)


٢٠٨٩ - (صحيح) أَخۡبَرَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ رَافِعٍ عَنۡ عَبۡدِ الرَّزَّاقِ قَالَ: حَدَّثَنَا مَعۡمَرٌ عَنِ ابۡنِ طَاوُسٍ عَنۡ أَبِيهِ عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ، قَالَ: أُرۡسِلَ مَلَكُ الۡمَوۡتِ إِلَى مُوسَى -عَلَيۡهِ السَّلَامُ-، فَلَمَّا جَاءَهُ صَكَّهُ، فَفَقَأَ عَيۡنَهُ، فَرَجَعَ إِلَى رَبِّهِ، فَقَالَ: أَرۡسَلۡتَنِي إِلَى عَبۡدٍ لَا يُرِيدُ الۡمَوۡتَ، فَرَدَّ اللهُ -عَزَّ وَجَلَّ- إِلَيۡهِ عَيۡنَهُ، وَقَالَ: ارۡجِعۡ إِلَيۡهِ، فَقُلۡ لَهُ: يَضَعُ يَدَهُ عَلَى مَتۡنِ ثَوۡرٍ؛ فَلَهُ بِكُلِّ مَا غَطَّتۡ يَدُهُ بِكُلِّ شَعۡرَةٍ سَنَةٌ، قَالَ: أَيۡ رَبِّ! ثُمَّ مَهۡ؟ قَالَ: الۡمَوۡتُ، قَالَ: فَالۡآنَ، فَسَأَلَ اللهَ -عَزَّ وَجَلَّ- أَنۡ يُدۡنِيَهُ مِنَ الۡأَرۡضِ الۡمُقَدَّسَةِ رَمۡيَةً بِحَجَرٍ). قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (فَلَوۡ كُنۡتُ ثَمَّ؛ لَأَرَيۡتُكُمۡ قَبۡرَهُ إِلَى جَانِبِ الطَّرِيقِ تَحۡتَ الۡكَثِيبِ الۡأَحۡمَرِ). [خ (١٣٣٩ و٣٤٠٧)، م (٧/٩٩-١٠٠)].

2089. [Sahih] Muhammad bin Rafi’ telah mengabarkan kepada kami dari ‘Abdurrazzaq. Beliau berkata: Ma’mar menceritakan kepada kami dari Ibnu Thawus, dari ayahnya, dari Abu Hurairah. Beliau mengatakan:

Malaikat maut diutus kepada Nabi Musa—‘alaihis salam—. Ketika dia mendatangi Nabi Musa, beliau menempeleng malaikat sampai matanya copot. Malaikat itu kembali kepada Tuhannya seraya berkata, “Engkau mengutusku kepada seorang hamba yang tidak mau mati.”

Allah—‘azza wa jalla—mengembalikan matanya dan berkata, “Kembalilah kepadanya! Katakan kepadanya agar dia meletakkan tangannya di atas punggung seekor lembu. Setiap satu helai bulu yang ditutupi oleh tangannya, maka baginya umur satu tahun.”

Nabi Musa bertanya, “Wahai Tuhanku, kemudian apa?”

Allah berkata, “Kematian.”

Nabi Musa berkata, “Kalau begitu, sekarang saja.” Nabi Musa meminta kepada Allah—‘azza wa jalla—untuk mendekatkannya ke tanah yang disucikan (Baitulmaqdis) sejarak lemparan batu.

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Andai aku berada di sana, tentu aku perlihatkan kepada kalian kuburannya yang berada di samping jalan di bawah gundukan pasir merah.”