٢ - بَابٌ ﴿يَغۡشَى النَّاسَ هٰذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ﴾ [١١]
2. Bab “yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih.” (QS. Ad-Dukhan: 11)
٤٨٢١ - حَدَّثَنَا يَحۡيَى: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ،
عَنۡ مُسۡلِمٍ، عَنۡ مَسۡرُوقٍ قَالَ: قَالَ عَبۡدُ اللهِ: إِنَّمَا كَانَ
هٰذَا، لِأَنَّ قُرَيۡشًا لَمَّا اسۡتَعۡصَوۡا عَلَى النَّبِيِّ ﷺ دَعَا
عَلَيۡهِمۡ بِسِنِينَ كَسِنِي يُوسُفَ، فَأَصَابَهُمۡ قَحۡطٌ وَجَهۡدٌ حَتَّى
أَكَلُوا الۡعِظَامَ، فَجَعَلَ الرَّجُلُ يَنۡظُرُ إِلَى السَّمَاءِ فَيَرَى
مَا بَيۡنَهُ وَبَيۡنَهَا كَهَيۡئَةِ الدُّخَانِ مِنَ الۡجَهۡدِ، فَأَنۡزَلَ
اللهُ تَعَالَى: ﴿فَارۡتَقِبۡ يَوۡمَ تَأۡتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ ۞
يَغۡشَى النَّاسَ هٰذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ﴾ [١٠ - ١١] قَالَ: فَأُتِيَ رَسُولُ
اللهِ ﷺ فَقِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، اسۡتَسۡقِ اللهَ لِمُضَرَ، فَإِنَّهَا
قَدۡ هَلَكَتۡ. قَالَ: (لِمُضَرَ؟ إِنَّكَ لَجَرِيءٌ). فَاسۡتَسۡقَى فَسُقُوا.
فَنَزَلَتۡ: ﴿إِنَّكُمۡ عَائِدُونَ﴾ [١٥]. فَلَمَّا أَصَابَتۡهُمُ
الرَّفَاهِيَةُ عَادُوا إِلَى حَالِهِمۡ حِينَ أَصَابَتۡهُمُ الرَّفَاهِيَةُ،
فَأَنۡزَلَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: ﴿يَوۡمَ نَبۡطِشُ الۡبَطۡشَةَ الۡكُبۡرَى
إِنَّا مُنۡتَقِمُونَ﴾ [١٦]. قَالَ: يَعۡنِي يَوۡمَ بَدۡرٍ. [طرفه في:
١٠٠٧].
4821. Yahya telah menceritakan kepada kami: Abu Mu’awiyah menceritakan kepada
kami dari Al-A’masy, dari Muslim, dari Masruq. Beliau berkata: ‘Abdullah
mengatakan:
Kejadian ini adalah karena ketika orang-orang Quraisy sulit menerima dakwah
Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, beliau mendoakan agar mereka ditimpakan
tahun-tahun kekeringan seperti tahun-tahun di masa Nabi Yusuf. Kekeringan dan
kesusahan melanda mereka hingga mereka makan tulang-belulang. Sampai ada orang
yang memandang ke langit lalu melihat di antara dia dengan langit seperti ada
asap saking payahnya. Lalu Allah taala menurunkan ayat, “Tunggulah hari ketika
langit membawa asap yang nyata yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih.”
(QS. Ad-Dukhan: 10-11).
Beliau berkata: Ada yang mendatangi Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa
sallam—dan berkata, “Wahai Rasulullah, berdoalah agar Allah menurunkan hujan
untuk kabilah Mudhar, karena kabilah itu sebagian telah binasa.”
Nabi berkata, “Untuk Mudhar? Sungguh engkau pemberani.”
Nabi berdoa meminta hujan, lalu hujan turun pada mereka. Turunlah ayat
“Sungguh kalian akan kembali.” (QS. Ad-Dukhan: 15).
Ketika kesejahteraan telah mereka dapatkan, mereka kembali kepada keadaan
mereka sebelumnya ketika sejahtera. Allah—‘azza wa jalla—menurunkan ayat,
“Pada hari Kami menghantam dengan hantaman yang keras. Sungguh Kami adalah
Pemberi balasan.” (QS. Ad-Dukhan: 16). Yakni pada hari Badr.