Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2964

١١١ - بَابُ عَزۡمِ الۡإِمَامِ عَلَى النَّاسِ فِيمَا يُطِيقُونَ
111. Bab pemimpin mengharuskan rakyat dalam perkara yang mereka mampu


٢٩٦٤ – حَدَّثَنَا عُثۡمَانُ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ: حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنۡ مَنۡصُورٍ، عَنۡ أَبِي وَائِلٍ قَالَ: قَالَ عَبۡدُ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ: لَقَدۡ أَتَانِي الۡيَوۡمَ رَجُلٌ، فَسَأَلَنِي عَنۡ أَمۡرٍ مَا دَرَيۡتُ مَا أَرُدُّ عَلَيۡهِ، فَقَالَ: أَرَأَيۡتَ رَجُلًا مُؤۡدِيًا نَشِيطًا، يَخۡرُجُ مَعَ أُمَرَائِنَا فِي الۡمَغَازِي، فَيَعۡزِمُ عَلَيۡنَا فِي أَشۡيَاءَ لَا نُحۡصِيهَا؟ فَقُلۡتُ لَهُ: وَاللهِ مَا أَدۡرِي مَا أَقُولُ لَكَ، إِلَّا أَنَّا كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ ﷺ، فَعَسَى أَنۡ لَا يَعۡزِمَ عَلَيۡنَا فِي أَمۡرٍ إِلَّا مَرَّةً حَتَّى نَفۡعَلَهُ، وَإِنَّ أَحَدَكُمۡ لَنۡ يَزَالَ بِخَيۡرٍ مَا اتَّقَى اللهَ، وَإِذَا شَكَّ فِي نَفۡسِهِ شَيۡءٌ سَأَلَ رَجُلًا فَشَفَاهُ مِنۡهُ، وَأَوۡشَكَ أَنۡ لَا تَجِدُوهُ، وَالَّذِي لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ، مَا أَذۡكُرُ مَا غَبَرَ مِنَ الدُّنۡيَا إِلَّا كَالثَّغۡبِ، شُرِبَ صَفۡوُهُ وَبَقِيَ كَدَرُهُ.

2964. ‘Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami: Jarir menceritakan kepada kami dari Manshur, dari Abu Wa`il. Beliau berkata: ‘Abdullah—radhiyallahu ‘anhu—berkata:

Hari ini, ada seorang pria yang telah datang kepadaku lalu dia bertanya kepadaku tentang suatu perkara yang aku tidak tahu jawabannya. Dia bertanya, “Apa pendapatmu tentang seseorang yang telah memiliki persiapan lagi semangat; dia keluar berperang bersama pemimpin-pemimpin kami, lalu mengharuskan kami perkara-perkara yang kami tidak mampu?”

Aku pun berkata kepadanya, “Demi Allah, aku tidak tahu apa yang akan aku utarakan kepadamu. Hanya saja dahulu kami bersama Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dan biasanya beliau tidak mengharuskan suatu perkara kepada kami kecuali satu kali sampai kami melakukannya. Sesungguhnya salah seorang kalian senantiasa berada dalam kebaikan selama dia bertakwa kepada Allah. Apabila ada sesuatu yang membuat ragu dalam hatinya, dia hendaknya bertanya kepada orang lain (yang berilmu) agar bisa mengobati keraguannya dan hampir-hampir kalian nanti tidak bisa mendapati orang yang demikian. Demi Allah yang tidak ada sesembahan yang benar kecuali Dia, tidaklah aku sebutkan apa yang berlalu dari dunia kecuali seperti air rawa yang air jernihnya diminum dan tinggal air keruhnya tersisa.”