١٧٢٧٤ (١٧١٤٤) - حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ بۡنُ مَخۡلَدٍ، عَنۡ ثَوۡرٍ، عَنۡ
خَالِدِ بۡنِ مَعۡدَانَ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمَنِ بۡنِ عَمۡرٍو السُّلَمِيِّ،
عَنۡ عِرۡبَاضِ بۡنِ سَارِيَةَ. قَالَ: صَلَّى لَنَا رَسُولُ اللهِ ﷺ
الۡفَجۡرَ، ثُمَّ أَقۡبَلَ عَلَيۡنَا، فَوَعَظَنَا مَوۡعِظَةً بَلِيغَةً
ذَرَفَتۡ لَهَا الۡأَعۡيُنُ وَوَجِلَتۡ مِنۡهَا الۡقُلُوبُ، قُلۡنَا- أَوۡ
قَالُوا-: يَا رَسُولَ اللهِ، كَأَنَّ هٰذِهِ مَوۡعِظَةُ مُوَدِّعٍ،
فَأَوۡصِنَا؟ قَالَ: أُوصِيكُمۡ بِتَقۡوَى اللهِ وَالسَّمۡعِ وَالطَّاعَةِ
وَإِنۡ كَانَ عَبۡدًا حَبَشِيًّا، فَإِنَّهُ مَنۡ يَعِشۡ مِنۡكُمۡ يَرَى
بَعۡدِي اخۡتِلَافًا كَثِيرًا، فَعَلَيۡكُمۡ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الۡخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِينَ الۡمَهۡدِيِّينَ، وَعَضُّوا عَلَيۡهَا بِالنَّوَاجِذِ،
وَإِيَّاكُمۡ وَمُحۡدَثَاتِ الۡأُمُورِ، فَإِنَّ كُلَّ مُحۡدَثَةٍ بِدۡعَةٌ
وَإِنَّ كُلَّ بِدۡعَةٍ ضَلَالَةٌ. [راجع: ١٧٢٧٢].
17274. (17144). Adh-Dhahhak bin Makhlad telah menceritakan kepada kami dari
Tsaur, dari Khalid bin Ma’dan, dari ‘Abdurrahman bin ‘Amr As-Sulami, dari
‘Irbadh bin Sariyah. Beliau mengatakan:
Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—salat Subuh mengimami kami. Kemudian
beliau menghadap ke arah kami lalu memberi mauizah (nasihat) yang sangat
mengena sehingga membuat mata-mata mencucurkan air mata dan kalbu-kalbu
bergetar.
Kami berkata—atau mereka berkata—, “Wahai Rasulullah, ini seperti mauizah
orang yang akan berpamitan. Berilah kami wasiat!”
Rasulullah bersabda, “Aku mewasiatkan kepada kalian agar bertakwa kepada Allah
serta tetap mendengar dan menaati (pemimpin) walaupun (pemimpinnya) seorang
budak Habasyah. Sesungguhnya barang siapa di antara kalian yang masih hidup,
dia akan melihat banyak perselisihan. Maka, kalian wajib mengikuti sunahku dan
sunah khulafaurasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah dengan gigi-gigi
geraham! Waspadalah kalian dari perkara-perkara yang diada-adakan karena
setiap perkara yang diada-adakan adalah bidah dan setiap bidah adalah
kesesatan!”