Cari Blog Ini

Musnad Ahmad hadis nomor 4318

٤٣١٨ - حَدَّثَنَا يَزِيدُ، أَخۡبَرَنَا فُضَيۡلُ بۡنُ مَرۡزُوقٍ، حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ الۡجُهَنِيُّ، عَنِ الۡقَاسِمِ بۡنِ عَبۡدِ الرَّحۡمَنِ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: مَا قَالَ عَبۡدٌ قَطُّ إِذَا أَصَابَهُ هَمٌّ وَحَزَنٌ: اللّٰهُمَّ إِنِّي عَبۡدُكَ، وَابۡنُ عَبۡدِكَ، وَابۡنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكۡمُكَ، عَدۡلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسۡأَلُكَ بِكُلِّ اسۡمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيۡتَ بِهِ نَفۡسَكَ، أَوۡ أَنۡزَلۡتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوۡ عَلَّمۡتَهُ أَحَدًا مِنۡ خَلۡقِكَ، أَوِ اسۡتَأۡثَرۡتَ بِهِ فِي عِلۡمِ الۡغَيۡبِ عِنۡدَكَ، أَنۡ تَجۡعَلَ الۡقُرۡآنَ رَبِيعَ قَلۡبِي، وَنُورَ صَدۡرِي، وَجِلَاءَ حُزۡنِي، وَذَهَابَ هَمِّي، إِلَّا أَذۡهَبَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ هَمَّهُ، وَأَبۡدَلَهُ مَكَانَ حُزۡنِهِ فَرَحًا، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ يَنۡبَغِي لَنَا أَنۡ نَتَعَلَّمَ هَؤُلَاءِ الۡكَلِمَاتِ؟ قَالَ: أَجَلۡ، يَنۡبَغِي لِمَنۡ سَمِعَهُنَّ أَنۡ يَتَعَلَّمَهُنَّ. [راجع: ٣٧١٢].

4318. Yazid telah menceritakan kepada kami: Fudhail bin Marzuq mengabarkan kepada kami: Abu Salamah Al-Juhani menceritakan kepada kami dari Al-Qasim bin ‘Abdurrahman, dari ayahnya, dari ‘Abdullah. Beliau mengatakan:

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Tidaklah suatu kegundahan atau kesedihan menimpa seorang pun, lalu dia berdoa:

Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, putra hamba laki-laki-Mu, dan putra hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku di tangan-Mu. Hukum-Mu berlaku padaku. Ketetapan-Mu adil padaku. Aku meminta-Mu dengan seluruh nama-Mu, baik yang Engkau telah menamai Diri-Mu dengannya, atau Engkau mengajarkannya kepada salah seorang makhluk-Mu, atau Engkau menurunkannya di dalam kitab-Mu, atau Engkau menyimpannya di dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar Engkau jadikan Alquran sebagai penenang kalbuku, pelita dadaku, penyingkap kesedihanku, dan penghilang kegundahanku.

Kecuali Allah—‘azza wa jalla—akan hilangkan kegundahan dan kesedihannya, lalu Allah akan gantikan dengan kegembiraan.”

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami sebaiknya mempelajari kalimat-kalimat tersebut?”

Rasulullah menjawab, “Tentu. Sudah sepantasnya bagi siapa saja yang mendengarnya untuk mempelajarinya.”