٤١٠٤ - حَدَّثَنَا مُسۡلِمُ بۡنُ إِبۡرَاهِيمَ: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ، عَنۡ
أَبِي إِسۡحَاقَ، عَنِ الۡبَرَاءِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ
ﷺ يَنۡقُلُ التُّرَابَ يَوۡمَ الۡخَنۡدَقِ، حَتَّى أَغۡمَرَ بَطۡنَهُ، أَوِ
اغۡبَرَّ بَطۡنُهُ، يَقُولُ:
(وَاللهِ لَوۡلَا اللهُ مَا اهۡتَدَيۡنَا وَلَا تَصَدَّقۡنَا وَلَا
صَلَّيۡنَا
فَأَنۡزِلَنۡ سَكِينَةً عَلَيۡنَا وَثَبِّتِ الۡأَقۡدَامَ إِنۡ
لَاقَيۡنَا
إِنَّ الۡأُلَى قَدۡ بَغَوۡا عَلَيۡنَا إِذَا أَرَادُوا فِتۡنَةً
أَبَيۡنَا)
وَرَفَعَ بِهَا صَوۡتَهُ: (أَبَيۡنَا أَبَيۡنَا). [طرفه في:
٢٨٣٦].
4104. Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami: Syu’bah menceritakan
kepada kami dari Abu Ishaq, dari Al-Bara`—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau
mengatakan:
Dahulu Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—pada hari perang parit, beliau
mengangkut tanah hingga tanah menutupi perutnya. Beliau bersyair, “Demi Allah,
kalau bukan karena Allah, niscaya kami tidak mendapat petunjuk. Tidak pula
kami bisa bersedekah dan salat. Turunkanlah ketenangan kepada kami dan
teguhkan jika kami bertemu (dengan musuh). Sesungguhnya orang-orang yang telah
berbuat zalim kepada kami, ketika mereka menginginkan fitnah (agar kami kabur
dari perang), kami menolaknya.”
Beliau meninggikan suaranya ketika mengatakan, “Kami menolaknya. Kami
menolaknya.”