Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 1415 dan 1416

١٠ - بَابٌ اتَّقُوا النَّارَ وَلَوۡ بِشِقِّ تَمۡرَةٍ وَالۡقَلِيلِ مِنَ الصَّدَقَةِ
10. Bab takutlah dari neraka walau dengan sedekah separuh kurma dan sedekah yang sedikit


﴿وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنۡفِقُونَ أَمۡوَالَهُمُ ابۡتِغَاءَ مَرۡضَاةِ اللهِ وَتَثۡبِيتًا مِنۡ أَنۡفُسِهِمۡ﴾ الۡآيَةَ، وَإِلَى قَوۡلِهِ: ﴿مِنۡ كُلِّ الثَّمَرَاتِ﴾ [البقرة: ٢٦٥-٢٦٦].

“Permisalan orang-orang yang menginfakkan harta mereka dalam rangka mencari keridaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka,” sampai firman-Nya, “segala macam buah-buahan.” (QS. Al-Baqarah: 265-266).

١٤١٥ - حَدَّثَنَا عُبَيۡدُ اللهِ بۡنُ سَعِيدٍ: حَدَّثَنَا أَبُو النُّعۡمَانِ الۡحَكَمُ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ الۡبَصۡرِيُّ: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ، عَنۡ سُلَيۡمَانَ، عَنۡ أَبِي وَائِلٍ، عَنۡ أَبِي مَسۡعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: لَمَّا نَزَلَتۡ آيَةُ الصَّدَقَةِ، كُنَّا نُحَامِلُ، فَجَاءَ رَجُلٌ فَتَصَدَّقَ بِشَيءٍ كَثِيرٍ، فَقَالُوا: مُرَاءٍ، وَجَاءَ رَجُلٌ فَتَصَدَّقَ بِصَاعٍ، فَقَالُوا: إِنَّ اللهَ لَغَنِيٌّ عَنۡ صَاعِ هٰذَا، فَنَزَلَتِ: ﴿الَّذِينَ يَلۡمِزُونَ الۡمُطَّوِّعِينَ مِنَ الۡمُؤۡمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لَا يَجِدُونَ إِلَّا جُهۡدَهُمۡ﴾ [التوبة: ٧٩] الۡآيَةَ. [الحديث ١٤١٥ - أطرافه في: ١٤١٦، ٢٢٧٣، ٤٦٦٨، ٤٦٦٩].

1415. ‘Ubaidullah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami: Abu An-Nu’man Al-Hakam bin ‘Abdullah Al-Bashri menceritakan kepada kami: Syu’bah menceritakan kepada kami dari Sulaiman, dari Abu Wa`il, dari Abu Mas’ud—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan:

Ketika ayat sedekah turun, kami bekerja menjadi kuli panggul. Lalu ada seseorang datang bersedekah dengan harta yang banyak, kemudian orang-orang munafik berkata, “Dia adalah orang yang ingin dilihat.” Lalu ada orang lain datang membawa sedekah satu sha’ bahan makanan, kemudian orang-orang munafik berkata, “Sesungguhnya Allah tidak membutuhkan satu sha’ ini.”

Turunlah ayat, “(Orang-orang munafik yaitu) orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberikan sedekah dengan kerelaan hati dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (yang disedekahkan) selain sekadar kesanggupannya...” (QS. At-Taubah: 79).

١٤١٦ - حَدَّثَنَا سَعِيدُ بۡنُ يَحۡيَى: حَدَّثَنَا أَبِي: حَدَّثَنَا الۡأَعۡمَشُ، عَنۡ شَقِيقٍ، عَنۡ أَبِي مَسۡعُودٍ الۡأَنۡصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ إِذَا أَمَرَنَا بِالصَّدَقَةِ، انۡطَلَقَ أَحَدُنَا إِلَى السُّوقِ، فَتَحَامَلَ، فَيُصِيبُ الۡمُدَّ، وَإِنَّ لِبَعۡضِهِمُ الۡيَوۡمَ لَمِائَةَ أَلۡفٍ. [طرفه في: ١٤١٥].

1416. Sa’id bin Yahya telah menceritakan kepada kami: Ayahku menceritakan kepada kami: Al-A’masy menceritakan kepada kami dari Syaqiq, dari Abu Mas’ud Al-Anshari—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan:

Dahulu, ketika Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—memerintahkan kami bersedekah, salah seorang kami pergi ke pasar untuk bekerja memanggul lalu dia mendapatkan upah satu mud bahan makanan. Dan sesungguhnya sebagian mereka pada hari ini memiliki lima ratus ribu (namun tidak mau bersedekah).