١ - بَابٌ فِي الۡجَنَائِزِ وَمَنۡ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلٰهَ إِلَّا
اللهُ
1. Bab tentang jenazah dan barang siapa yang akhir ucapannya adalah “lā
ilāha illallāh (tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah)”
وَقِيلَ لِوَهۡبِ بۡنِ مُنَبِّهٍ: أَلَيۡسَ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مِفۡتَاحُ
الۡجَنَّةِ؟ قَالَ: بَلَى، وَلَكِنۡ لَيۡسَ مِفۡتَاحٌ إِلَّا لَهُ أَسۡنَانٌ،
فَإِنۡ جِئۡتَ بِمِفۡتَاحٍ لَهُ أَسۡنَانٌ فُتِحَ لَكَ، وَإِلَّا لَمۡ يُفۡتَحۡ
لَكَ.
Ada yang bertanya kepada Wahb bin Munabbih, “Bukankah kalimat ‘lā ilāha
illallāh’ merupakan kunci janah?”
Beliau menjawab, “Tentu, tetapi tidaklah suatu kunci kecuali memiliki
gigi-gigi. Jika engkau membawa kunci yang memiliki gigi-giginya, pintunya akan
bisa terbuka, namun jika tidak, pintunya tidak bisa terbuka.”
١٢٣٧ - حَدَّثَنَا مُوسَى بۡنُ إِسۡمَاعِيلَ: حَدَّثَنَا مَهۡدِيُّ بۡنُ
مَيۡمُونٍ: حَدَّثَنَا وَاصِلٌ الۡأَحۡدَبُ، عَنِ الۡمَعۡرُورِ بۡنِ سُوَيۡدٍ،
عَنۡ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (أَتَانِي
آتٍ مِنۡ رَبِّي، فَأَخۡبَرَنِي - أَوۡ قَالَ: بَشَّرَنِي - أَنَّهُ مَنۡ مَاتَ
مِنۡ أُمَّتِي لَا يُشۡرِكُ بِاللهِ شَيۡئًا دَخَلَ الۡجَنَّةَ). قُلۡتُ:
وَإِنۡ زَنَى وَإِنۡ سَرَقَ؟ قَالَ: (وَإِنۡ زَنَى وَإِنۡ سَرَقَ). [الحديث
١٢٣٧ - أطرافه في: ١٤٠٨، ٢٣٨٨، ٣٢٢٢، ٥٨٢٧، ٦٢٦٨، ٦٤٤٣، ٦٤٤٤، ٧٤٨٧].
1237. Musa bin Isma’il telah menceritakan kepada kami: Mahdi bin Maimun
menceritakan kepada kami: Washil Al-Ahdab menceritakan kepada kami dari
Al-Ma’rur bin Suwaid, dari Abu Dzarr—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan:
Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Ada (utusan) yang
mendatangiku dari Tuhanku. Dia mengabarkan kepadaku—atau beliau berkata: Dia
memberi kabar gembira kepadaku—bahwa siapa saja yang meninggal dari umatku
dalam keadaan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan Allah, niscaya dia akan
masuk janah.”
Aku bertanya, “Walaupun dia berzina dan walaupun dia mencuri?”
Rasulullah menjawab, “Walaupun dia berzina dan walaupun dia mencuri.”