Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 1471 dan 1472

١٤٧١ - حَدَّثَنَا مُوسَى: حَدَّثَنَا وُهَيۡبٌ: حَدَّثَنَا هِشَامٌ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنِ الزُّبَيۡرِ بۡنِ الۡعَوَّامِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (لَأَنۡ يَأۡخُذَ أَحَدُكُمۡ حَبۡلَهُ، فَيَأۡتِيَ بِحُزۡمَةِ الۡحَطَبِ عَلَى ظَهۡرِهِ فَيَبِيعَهَا، فَيَكُفَّ اللهُ بِهَا وَجۡهَهُ، خَيۡرٌ لَهُ مِنۡ أَنۡ يَسۡأَلَ النَّاسَ، أَعۡطَوۡهُ أَوۡ مَنَعُوهُ). [الحديث ١٤٧١ - طرفاه في: ٢٠٧٥، ٢٣٧٣].

1471. Musa telah menceritakan kepada kami: Wuhaib menceritakan kepada kami: Hisyam menceritakan kepada kami dari ayahnya, dari Az-Zubair bin Al-‘Awwam—radhiyallahu ‘anhu—, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau bersabda, “Salah seorang kalian mengambil talinya, lalu membawa seikat kayu bakar di atas punggungnya lalu menjualnya sehingga Allah menjaga wajahnya dengan itu, pasti lebih baik baginya daripada dia meminta kepada orang-orang, entah diberi atau tidak.”

١٤٧٢ - وَحَدَّثَنَا عَبۡدَانُ: أَخۡبَرَنَا عَبۡدُ اللهِ: أَخۡبَرَنَا يُونُسُ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ، عَنۡ عُرۡوَةَ بۡنِ الزُّبَيۡرِ، وَسَعِيدِ بۡنِ الۡمُسَيَّبِ: أَنَّ حَكِيمَ بۡنَ حِزَامٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: سَأَلۡتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ فَأَعۡطَانِي، ثُمَّ سَأَلۡتُهُ فَأَعۡطَانِي، ثُمَّ سَأَلۡتُهُ فَأَعۡطَانِي، ثُمَّ قَالَ: (يَا حَكِيمُ، إِنَّ هٰذَا الۡمَالَ خَضِرَةٌ حُلۡوَةٌ، فَمَنۡ أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفۡسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ، وَمَنۡ أَخَذَهُ بِإِشۡرَافِ نَفۡسٍ لَمۡ يُبَارَكۡ لَهُ فِيهِ، كَالَّذِي يَأۡكُلُ وَلَا يَشۡبَعُ، الۡيَدُ الۡعُلۡيَا خَيۡرٌ مِنَ الۡيَدِ السُّفۡلَى). قَالَ حَكِيمٌ: فَقُلۡتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالۡحَقِّ، لَا أَرۡزَأُ أَحَدًا بَعۡدَكَ شَيۡئًا، حَتَّى أُفَارِقَ الدُّنۡيَا. فَكَانَ أَبُو بَكۡرٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ يَدۡعُو حَكِيمًا إِلَى الۡعَطَاءِ فَيَأۡبَى أَنۡ يَقۡبَلَهُ مِنۡهُ، ثُمَّ إِنَّ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ دَعَاهُ لِيُعۡطِيَهُ فَأَبَى أَنۡ يَقۡبَلَ مِنۡهُ شَيۡئًا، فَقَالَ عُمَرُ: إِنِّي أُشۡهِدُكُمۡ يَا مَعۡشَرَ الۡمُسۡلِمِينَ عَلَى حَكِيمٍ، أَنِّي أَعۡرِضُ عَلَيۡهِ حَقَّهُ مِنۡ هٰذَا الۡفَيۡءِ، فَيَأۡبَى أَنۡ يَأۡخُذَهُ. فَلَمۡ يَرۡزَأۡ حَكِيمٌ أَحَدًا مِنَ النَّاسِ بَعۡدَ رَسُولِ اللهِ ﷺ حَتَّى تُوُفِّيَ. [الحديث ١٤٧٢ - أطرافه في: ٢٧٥٠، ٣١٤٣، ٦٤٤١].

1472. ‘Abdan telah menceritakan kepada kami: ‘Abdullah mengabarkan kepada kami: Yunus mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri, dari ‘Urwah bin Az-Zubair dan Sa’id bin Al-Musayyab:

Hakim bin Hizam—radhiyallahu ‘anhu—mengatakan: Aku meminta harta kepada Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, lalu beliau memberiku. Kemudian aku meminta beliau, lalu beliau memberiku. Kemudian aku meminta beliau, lalu beliau memberiku. Kemudian beliau bersabda, “Wahai Hakim, sungguh harta ini hijau dan manis. Siapa saja yang mengambilnya dengan kemurahan hati, dia akan diberkahi pada harta itu. Siapa saja yang mengambilnya dengan ketamakan jiwa, dia tidak diberkahi padanya seperti orang yang makan namun tidak bisa kenyang. Tangan yang atas lebih baik daripada tangan yang bawah.”

Hakim berkata: Aku berkata, “Wahai Rasulullah, demi Allah yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak akan mengambil sedikit pun harta seseorang setelah Anda sampai aku berpisah dengan dunia.”

Dahulu, Abu Bakr—radhiyallahu ‘anhu—pernah memanggil Hakim untuk memberikan pemberian, namun Hakim tidak mau menerimanya. Kemudian ‘Umar—radhiyallahu ‘anhu—juga memanggil untuk memberinya harta, namun Hakim tidak mau menerimanya. ‘Umar berkata, “Aku persaksikan kepada kalian wahai kaum muslimin terhadap Hakim, bahwasanya aku telah menawarkan haknya dari harta fai ini lalu dia tidak mau menerimanya.”

Hakim tidak pernah mengurangi harta seorangpun setelah Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—sampai wafat.