١٦٢ - (صحيح) حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ الۡعَلَاءِ، قَالَ: ثَنا حَفۡصٌ -
يَعۡنِي ابۡنَ غِيَاثٍ -، عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ أَبِي إِسۡحَاقَ، عَنۡ عَبۡدِ
خَيۡرٍ، عَنۡ عَلِيٍّ [رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ]، قَالَ: لَوۡ كَانَ الدِّينُ
بِالرَّأۡيِ لَكَانَ أَسۡفَلُ الۡخُفِّ أَوۡلَى بِالۡمَسۡحِ مِنۡ أَعۡلَاهُ،
وَقَدۡ رَأَيۡتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَمۡسَحُ عَلَى ظَاهِرِ خُفَّيۡهِ.
162. [Sahih] Muhammad bin Al-‘Ala` telah menceritakan kepada kami. Beliau
berkata: Hafsh bin Ghiyats menceritakan kepada kami dari Al-A’masy, dari Abu
Ishaq, dari ‘Abd Khair, dari ‘Ali—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan,
“Andai agama ini berdasarkan pikiran orang, niscaya bagian dasar khuff (alas
kaki yang menutupi sampai mata kaki) lebih utama diusap (dalam bersuci)
daripada bagian atasnya. Sungguh aku telah melihat Rasulullah—shallallahu
‘alaihi wa sallam—mengusap bagian punggung kedua khuff beliau.”