Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 6511, 6512, dan 6513

٦٥١١ - حَدَّثَنِي صَدَقَةُ: أَخۡبَرَنَا عَبۡدَةُ، عَنۡ هِشَامٍ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ قَالَتۡ: كَانَ رِجَالٌ مِنَ الۡأَعۡرَابِ جُفَاةً، يَأۡتُونَ النَّبِيَّ ﷺ فَيَسۡأَلُونَهُ: مَتَى السَّاعَةُ؟ فَكَانَ يَنۡظُرُ إِلَى أَصۡغَرِهِمۡ فَيَقُولُ: (إِنۡ يَعِشۡ هٰذَا لَا يُدۡرِكۡهُ الۡهَرَمُ حَتَّى تَقُومَ عَلَيۡكُمۡ سَاعَتُكُمۡ). قَالَ هِشَامٌ: يَعۡنِي مَوۡتَهُمۡ.

6511. Shadaqah telah menceritakan kepadaku: ‘Abdah mengabarkan kepada kami dari Hisyam, dari ayahnya, dari ‘Aisyah. Beliau mengatakan:

Dahulu orang-orang dari badui Arab bersifat kasar. Mereka datang kepada Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—lalu bertanya kepadanya, “Kapankah saat (hari kiamat) itu?”

Saat itu beliau memandang kepada orang yang paling muda dari mereka lalu berkata, “Jika orang ini masih hidup, tidaklah dia mencapai usia tua sampai waktu saat (kiamat) kalian telah terjadi.”

Hisyam berkata: Yakni kematian mereka.

٦٥١٢ - حَدَّثَنَا إِسۡمَاعِيلُ قَالَ: حَدَّثَنِي مَالِكٌ، عَنۡ مُحَمَّدِ بۡنِ عَمۡرِو بۡنِ حَلۡحَلَةَ، عَنۡ مَعۡبَدِ بۡنِ كَعۡبِ بۡنِ مَالِكٍ، عَنۡ أَبِي قَتَادَةَ بۡنِ رِبۡعِيٍّ الۡأَنۡصَارِيِّ أَنَّهُ كَانَ يُحَدِّثُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ مُرَّ عَلَيۡهِ بِجِنَازَةٍ، فَقَالَ: (مُسۡتَرِيحٌ وَمُسۡتَرَاحٌ مِنۡهُ). قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الۡمُسۡتَرِيحُ وَالۡمُسۡتَرَاحُ مِنۡهُ؟ قَالَ: (الۡعَبۡدُ الۡمُؤۡمِنُ يَسۡتَرِيحُ مِنۡ نَصَبِ الدُّنۡيَا وَأَذَاهَا إِلَى رَحۡمَةِ اللهِ، وَالۡعَبۡدُ الۡفَاجِرُ يَسۡتَرِيحُ مِنۡهُ الۡعِبَادُ وَالۡبِلَادُ، وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ).

[الحديث ٦٥١٢ - طرفه في: ٦٥١٣].

6512. Isma’il telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Malik menceritakan kepadaku dari Muhammad bin ‘Amr bin Halhalah, dari Ma’bad bin Ka’b bin Malik, dari Abu Qatadah bin Rib’i Al-Anshari: Beliau pernah bercerita:

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—pernah dilewati rombongan yang membawa jenazah lalu beliau bersabda, “Mustarih atau mustarah minhu.”

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah al-mustarih dan al-mustarah minhu itu?”

Beliau menjawab, “Hamba yang beriman (yang meninggal) akan beristirahat dari keletihan dan gangguan di dunia menuju rahmat Allah. Sedangkan hamba yang jahat (yang meninggal), maka hamba-hamba, negeri-negeri, pohon-pohon, dan binatang-binatang akan istirahat darinya.”

٦٥١٣ - حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ: حَدَّثَنَا يَحۡيَى، عَنۡ عَبۡدِ رَبِّهِ بۡنِ سَعِيدٍ، عَنۡ مُحَمَّدِ بۡنِ عَمۡرِو بۡنِ حَلۡحَلَةَ: حَدَّثَنِي ابۡنُ كَعۡبٍ، عَنۡ أَبِي قَتَادَةَ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (مُسۡتَرِيحٌ وَمُسۡتَرَاحٌ مِنۡهُ، الۡمُؤۡمِنُ يَسۡتَرِيحُ). [طرفه في: ٦٥١٢].

6513. Musaddad telah menceritakan kepada kami: Yahya menceritakan kepada kami dari ‘Abdu Rabbih bin Sa’id, dari Muhammad bin ‘Amr bin Halhalah: Ibnu Ka’b menceritakan kepadaku dari Abu Qatadah, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau berkata, “Mustarih (orang yang beristirahat) dan mustarah minhu (pihak lain teristirahatkan darinya). Orang mukmin (yang meninggal) akan beristirahat.”