Cari Blog Ini

Tafsir Surah Al-Ma'un

تفسير سورة الماعون
Tafsir Surah Al-Ma’un


[وهي] مكية

Surah Al-Ma’un adalah surah makiyah.


﴿أَرَءَيۡتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ * فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلۡيَتِيمَ * وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلۡمِسۡكِينِ * فَوَيۡلٌ لِّلۡمُصَلِّينَ * ٱلَّذِينَ هُمۡ عَن صَلَاتِهِمۡ سَاهُونَ * ٱلَّذِينَ هُمۡ يُرَآءُونَ * وَيَمۡنَعُونَ ٱلۡمَاعُونَ﴾.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
  1. Tahukah kamu orang yang mendustakan agama?
  2. Dia itu adalah orang yang menghardik anak yatim,
  3. dan tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin.
  4. Celaka bagi orang-orang yang salat,
  5. yaitu orang-orang yang lalai dari salat mereka,
  6. orang-orang yang berbuat ria,
  7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

۝١ يقول تعالى ذامًّا لمن ترك حقوقه وحقوق عباده: ﴿أَرَءَيۡتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ﴾ أي: بالبعث والجزاء، فلا يؤمن بما جاءت به الرسل.

Allah taala berkata dalam rangka mencela orang yang meninggalkan hak-hak Allah dan hak-hak para hamba-Nya, “Tahukah engkau tentang orang yang mendustakan agama?” Yaitu mendustakan kebangkitan dan pembalasan sehingga dia tidak mengimani agama yang dibawa oleh para rasul.

۝٢ ﴿فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلۡيَتِيمَ﴾ أي: يدفعه بعنف وشدة، ولا يرحمه لقساوة قلبه؛ ولأنه لا يرجو ثوابًا ولا يخشى عقابًا.

“Orang itu adalah orang yang menghardik anak yatim”, yaitu mengusirnya dengan kasar dan tidak menyayanginya karena keras hatinya, tidak mengharap pahala, dan tidak takut siksa.

۝٣ ﴿وَلَا يَحُضُّ﴾ غيره ﴿عَلَىٰ طَعَامِ ٱلۡمِسۡكِينِ﴾ ومن باب أولى أنه بنفسه لا يطعم المسكين.

Dia tidak menganjurkan orang lain untuk memberi makan kepada orang miskin. Apalagi orang yang dirinya sendiri tidak memberi makan kepada orang miskin (lebih pantas masuk kategori orang yang mendustakan agama).

۝٤، ۝٥ ﴿فَوَيۡلٌ لِّلۡمُصَلِّينَ﴾ أي: الملتزمون لإقامة الصلاة ولكنهم ﴿عَن صَلَاتِهِمۡ سَاهُونَ﴾ أي: مضيعون لها، تاركون لوقتها، مفوتون لأركانها.

“Maka, celakalah orang-orang yang salat”, yaitu yang melaksanakan rutinitas salat akan tetapi mereka “lalai dari salat mereka”, yaitu yang menyia-nyiakannya, tidak melakukannya pada waktunya, terluput dari pelaksanaan rukun-rukunnya.

وهذا لعدم اهتمامهم بأمر الله حيث ضيعوا الصلاة، التي هي أهم الطاعات وأفضل القربات، والسهو عن الصلاة، هو الذي يستحق صاحبه الذم واللوم.

Ini karena mereka tidak memberikan perhatian kepada perintah Allah, karena mereka menyia-nyiakan salat yang merupakan ketaatan yang paling penting dan pendekatan diri yang paling utama. Orang yang lalai dari salat yang demikian inilah yang layak mendapat celaan.

وأما السهو في الصلاة، فهذا يقع من كل أحد حتى من النبي ﷺ.

Adapun lalai atau lupa ketika salat, bisa terjadi pada setiap insan sampai pun pada Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam.

ولهذا وصف الله هؤلاء بالرياء والقسوة، وعدم الرحمة، فقال:

۝٦ ﴿ٱلَّذِينَ هُمۡ يُرَآءُونَ﴾ أي: يعملون الأعمال لأجل رئاء الناس.

Oleh karenanya, Allah menyifati mereka dengan ria, keras hati, dan tidak penyayang. Allah berfirman, “Yaitu orang-orang yang ria”, artinya mereka melakukan amalan agar dilihat oleh manusia.

۝٧ ﴿وَيَمۡنَعُونَ ٱلۡمَاعُونَ﴾ أي: يمنعون إعطاء الشيء الذي لا يضر إعطاؤه على وجه العارية أو الهبة، كالإناء والدلو والفأس، ونحو ذلك، مما جرت العادة ببذله، والسماحة به.

“Dan mereka menolong dengan barang berguna” artinya mereka menahan dari memberikan suatu barang yang tidak merugikan dirinya apabila diberikan sebagai pinjaman atau hadiah, seperti gelas, ember, golok, dan barang-barang semisalnya yang biasa disumbangkan.

فهؤلاء - لشدة حرصهم - يمنعون الماعون، فكيف بما هو أكثر منه.

Mereka itu, saking kikirnya, menahan barang-barang berguna yang biasa disumbangkan. Lalu bagaimana dengan barang-barang yang lebih bernilai daripada itu?

وفي هذه السورة الحث على إكرام اليتيم والمساكين، والتحضيض على ذلك، ومراعاة الصلاة والمحافظة عليها، وعلى الإخلاص [فيها و]في جميع الأعمال.

Surat ini mengandung anjuran dan motivasi untuk memuliakan anak yatim dan orang miskin, memperhatikan dan menjaga salat, serta ikhlas dalam salat dan seluruh amal ibadah.

والحث على [فعل المعروف و]بذل الأمور الخفيفة، كعارية الإناء والدلو والكتاب ونحو ذلك، لأن الله ذم من لم يفعل ذلك، والله سبحانه وتعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين.

Selain itu, isi surah ini mendorong untuk berbuat kebaikan dan mendermakan harta-harta yang tidak begitu bernilai seperti meminjamkan gelas, ember, buku, dan sebagainya, karena Allah mencela siapa saja yang tidak melakukannya. Allah—subhanahu wa ta’ala—lebih mengetahui kebenaran. Segala puji bagi Allah Tuhan alam semesta.