Cari Blog Ini

Al-Isti'ab - 2104. Fadhalah bin ‘Ubaid Al-Ausi

٢١٠٤ - [فَضَالَةُ بۡنُ عُبَيۡدٍ الۡأَوۡسِيُّ]:
2104. Fadhalah bin ‘Ubaid Al-Ausi


فضالة بن عبيد بن ناقد بن قيس بن صهيب بن الأصرم بن جحجبى بن كلفة بن عوف بن عمرو بن عوف بن مالك بن الأوس الأنصاري العمري الأوسي، يكنى أبا محمد. أول مشاهده أحد، ثم شهد المشاهد كلها، ثم انتقل إلى الشام، وسكن دمشق وبنى بها دارا، وكان فيها قاضيا لمعاوية، ومات بها وقبره بها معروف إلى اليوم.

Fadhalah bin ‘Ubaid bin Naqid bin Qais bin Shuhaib bin Al-Ashram bin Jahjabi bin Kulafah bin ‘Auf bin ‘Amr bin ‘Auf bin Malik bin Al-Aus Al-Anshari Al-‘Amri Al-Ausi.

Kunyah-nya adalah Abu Muhammad. Pertempuran pertamanya adalah Uhud, kemudian ia mengikuti semua pertempuran setelahnya. Ia kemudian pindah ke Syam, menetap di Damaskus, dan membangun rumah di sana. Ia menjabat sebagai hakim untuk Mu’awiyah di sana. Ia wafat di sana dan makamnya masih diketahui di sana hingga saat ini.

وكان معاوية استقضاه في حين خروجه إلى صفين، وذلك أن أبا الدرداء لما حضرته الوفاة قال له معاوية: من ترى لهذا الأمر؟ فقال: فضالة بن عبيد، فلما مات أرسل إلى فضالة بن عبيد فولاه القضاء، وقال له: أما إني لم أحبك بها، ولكنى استترت بك عن النار فاستر. ثم أمره معاوية على الجيش، فغزا الروم في البحر؛ وسبى بأرضهم.

Mu’awiyah mengangkatnya sebagai hakim selama ekspedisinya ke Shiffin. Ceritanya adalah ketika Abu Ad-Darda` hampir wafat, Mu’awiyah bertanya kepadanya, “Menurutmu, siapa yang akan menggantikan posisi ini?”

Abu Ad-Darda` menjawab, “Fadhalah bin 'Ubaid.”

Ketika ia wafat, Mu’awiyah mengirim utusan kepada Fadhalah bin ‘Ubaid dan mengangkatnya sebagai hakim. Ia berkata, “Sesungguhnya aku tidak mencintaimu untuk urusan ini, akan tetapi aku berlindung dari api neraka melaluimu, maka berlindunglah!”

Mu’awiyah kemudian mengangkatnya sebagai panglima tentara, dan ia menyerbu Romawi melalui laut dan menangkap tawanan di wilayah mereka.

روى ابن وهب، عن عمرو بن الحارث أن أبا علي تمام بن شفي الهمداني حدثه قال: كنا مع فضالة بن عبيد بأرض الروم فتوفى صاحب لنا، فأمرنا فضالة بن عبيد بقبره فسوي، ثم قال: سمعت رسول الله ﷺ يأمر بتسويتها.

Ibnu Wahb meriwayatkan dari ‘Amr bin Al-Harits bahwa Abu ‘Ali Tamam bin Syafi Al-Hamadani berkata kepadanya, “Kami sedang bersama Fadhalah bin ‘Ubaid di negeri Romawi ketika salah seorang sahabat kami meninggal. Fadhalah bin ‘Ubaid memerintahkan kami untuk meratakan makamnya kemudian berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—memerintahkan untuk meratakannya.’”

وتوفي فضالة بن عبيد في خلافة معاوية، فحمل معاوية سريره، وقال لابنه عبد الله: أعني يا بنى، فإنك لا تحمل بعده مثله أبدا. وكانت وفاته سنة ثلاث وخمسين. وقد قيل: إنه توفي في آخر خلافة معاوية وقيل: إنه مات سنة تسع وستين. والأول أصح إن شاء الله تعالى.

Fadhalah bin ‘Ubaid meninggal pada masa kekhalifahan Mu’awiyah. Mu’awiyah membawa tandu jenazahnya dan berkata kepada putranya, ‘Abdullah, “Bantulah aku wahai anakku, karena engkau tidak akan pernah bisa membawa orang seperti dia setelahnya.”

Ia meninggal pada tahun 53 H. Ada pula yang mengatakan bahwa ia meninggal pada akhir kekhalifahan Mu’awiyah, sementara yang lain mengatakan bahwa ia meninggal pada tahun 69 H. Pendapat pertama lebih tepat, insyaallah.