Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 1367 dan 1368

٨٥ - بَابُ ثَنَاءِ النَّاسِ عَلَى الۡمَيِّتِ
85. Bab Penilaian Manusia terhadap Jenazah


١٣٦٧ - حَدَّثَنَا آدَمُ: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡعَزِيزِ بۡنُ صُهَيۡبٍ قَالَ: سَمِعۡتُ أَنَسَ بۡنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ يَقُولُ: مَرُّوا بِجَنَازَةٍ فَأَثۡنَوۡا عَلَيۡهَا خَيۡرًا، فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (وَجَبَتۡ). ثُمَّ مَرُّوا بِأُخۡرَى فَأَثۡنَوۡا عَلَيۡهَا شَرًّا، فَقَالَ: (وَجَبَتۡ). فَقَالَ عُمَرُ بۡنُ الۡخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ: مَا وَجَبَتۡ؟ قَالَ: (هٰذَا أَثۡنَيۡتُمۡ عَلَيۡهِ خَيۡرًا، فَوَجَبَتۡ لَهُ الۡجَنَّةُ، وَهٰذَا أَثۡنَيۡتُمۡ عَلَيۡهِ شَرًّا، فَوَجَبَتۡ لَهُ النَّارُ، أَنۡتُمۡ شُهَدَاءُ اللهِ فِي الۡأَرۡضِ).

[الحديث ١٣٦٧ - طرفه في: ٢٦٤٢].

1367. Adam telah menceritakan kepada kami: Syu’bah menceritakan kepada kami: ‘Abdul ‘Aziz bin Shuhaib menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Aku mendengar Anas bin Malik—radhiyallahu ‘anhu—berkata: Orang-orang lewat membawa jenazah, lalu mereka menyanjungnya dengan kebaikan, lalu Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Layak untuknya.”

Kemudian ada yang lewat membawa jenazah lain, lalu orang-orang menyebut-nyebut kejelekannya, lalu Nabi berkata, “Layak untuknya.”

‘Umar bin Al-Khaththab—radhiyallahu ‘anhu—bertanya, “Apa maksud: layak untuknya?”

Nabi menjawab, “Jenazah yang kalian sebut-sebut kebaikannya, janah layak untuknya. Sedang jenazah yang kalian sebut-sebut kejelekannya, neraka layak untuknya. Kalian adalah saksi-saksi Allah di bumi.”

١٣٦٨ - حَدَّثَنَا عَفَّانُ بۡنُ مُسۡلِمٍ: حَدَّثَنَا دَاوُدُ بۡنُ أَبِي الۡفُرَاتِ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ بُرَيۡدَةَ، عَنۡ أَبِي الۡأَسۡوَدِ قَالَ: قَدِمۡتُ الۡمَدِينَةَ، وَقَدۡ وَقَعَ بِهَا مَرَضٌ، فَجَلَسۡتُ إِلَى عُمَرَ بۡنِ الۡخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، فَمَرَّتۡ بِهِمۡ جَنَازَةٌ، فَأُثۡنِيَ عَلَى صَاحِبِهَا خَيۡرًا، فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ: وَجَبَتۡ، ثُمَّ مُرَّ بِأُخۡرَى فَأُثۡنِيَ عَلَى صَاحِبِهَا خَيۡرًا، فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ: وَجَبَتۡ، ثُمَّ مُرَّ بِالثَّالِثَةِ فَأُثۡنِيَ عَلَى صَاحِبِهَا شَرًّا، فَقَالَ: وَجَبَت. فَقَالَ أَبُو الۡأَسۡوَدِ: فَقُلۡتُ: وَمَا وَجَبَتۡ يَا أَمِيرَ الۡمُؤۡمِنِينَ؟ قَالَ: قُلۡتُ كَمَا قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (أَيُّمَا مُسۡلِمٍ، شَهِدَ لَهُ أَرۡبَعَةٌ بِخَيۡرٍ، أَدۡخَلَهُ اللهُ الۡجَنَّةَ). فَقُلۡنَا: وَثَلَاثَةٌ؟ قَالَ: (وَثَلَاثَةٌ). فَقُلۡنَا: وَاثۡنَانِ؟ قَالَ: (وَاثۡنَانِ). ثُمَّ لَمۡ نَسۡأَلۡهُ عَنِ الۡوَاحِدِ. [الحديث ١٣٦٨ - طرفه في: ٢٦٤٣].

1368. ‘Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami: Dawud bin Abu Al-Furat menceritakan kepada kami dari ‘Abdullah bin Buraidah, dari Abu Al-Aswad. Beliau berkata:

Aku tiba di Madinah di saat wabah mewabah di sana. Aku duduk menghadap ‘Umar bin Al-Khaththab—radhiyallahu ‘anhu—, lalu ada jenazah dipikul melewati mereka. Jenazah itu disebut-sebut kebaikannya, lalu ‘Umar—radhiyallahu ‘anhu—berkata, “Layak untuknya.”

Kemudian jenazah lain dibawa lewat. Jenazah itu disebut-sebut kebaikannya, lalu ‘Umar—radhiyallahu ‘anhu—berkata, “Layak untuknya.”

Kemudian jenazah ketiga dibawa lewat. Jenazah itu disebut-sebut kejelekannya, lalu ‘Umar berkata, “Layak untuknya.”

Abu Al-Aswad berkata: Aku bertanya, “Apa yang layak wahai amirulmukminin?”

‘Umar menjawab:

Aku mengucapkan sebagaimana Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Muslim siapapun ia, yang disaksikan kebaikannya oleh empat orang, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam janah.”

Kami bertanya, “Jika tiga orang?”

Nabi menjawab, “Tiga juga.”

Kami bertanya, “Jika dua orang?”

Nabi menjawab, “Dua juga.”

Kemudian kami tidak menanyakan tentang satu orang kepada beliau.