Cari Blog Ini

Taisirul 'Allam - Hadits ke-68

بَابُ الصُّفُوفِ

الۡحَدِيثُ الثَّامِنُ وَالسِّتُّونَ

٦٨ – عَنۡ أَنَسِ بۡنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (سَوُّوا صُفُوفَكُمۡ، فَإِنَّ تَسۡوِيَةَ الصُّفُوفِ مِنۡ تَمَامِ الصَّلَاةِ)[1].
68. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Luruskan dan rapatkan saf-saf kalian! Karena meluruskan dan merapatkan saf-saf termasuk dari kesempurnaan shalat.”

الۡمَعۡنَى الۡإِجۡمَالِي:

يُرۡشِدُ النَّبِيُّ ﷺ أُمَّتَهُ إِلَى مَا فِيهِ صَلَاحُهُمۡ وَفَلَاحُهُمۡ.
فَهُوَ –هُنَا- يَأۡمُرُهُمۡ بِأَنۡ يُسَوُّوا صُفُوفَهُمۡ، بِحَيۡثُ يَكُونُ سَمۡتُهُمۡ نَحۡوَ الۡقِبۡلَةِ وَاحِدًا، وَيَسُدُّوا خَلَلَ الصُّفُوفِ، حَتَّى لَا يَكُونَ لِلشَّيَاطِينِ سَبِيلٌ إِلَى الۡعَبَثِ بِصَلَاتِهِمۡ.
وَأَرۡشَدَهُمۡ ﷺ إِلَى بَعۡضِ الۡفَوَائِدِ الَّتِي يَنَالُونَهَا مِنۡ تَعۡدِيلِ الصَّفِّ.
وَذٰلِكَ أَنَّ تَعۡدِيلَهَا عَلَامَةٌ عَلَى تَمَامِ الصَّلَاةِ وَكَمَالِهَا.
وَأَنَّ اعۡوِجَاجَ الصَّفِّ خَلَلٌ وَنَقۡصٌ فِيهَا.

Makna secara umum:

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membimbing umatnya kepada setiap hal yang memperbaiki dan menguntungkan mereka. Di hadits ini beliau memerintahkan umatnya agar meluruskan saf-saf mereka. Yaitu dengan cara menyatukan arah mereka menghadap ke kiblat dan menutup celah-celah saf sehingga setan tidak memiliki jalan untuk membuat shalat itu menjadi tidak berfaidah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menunjukkan kepada umatnya beberapa faidah yang akan mereka raih dari meluruskan saf. Yaitu bahwa meluruskan saf merupakan tanda kesempurnaan shalat dan bahwa tidak lurusnya saf merupakan cacat dan kekurangan dalam shalat.

الۡأَحۡكَامُ الۡمُسۡتَنۡبَطَةُ مِنَ الۡحَدِيثِ:

١ – مَشۡرُوعِيَّةُ تَعۡدِيلِ الصُّفُوفِ فِي الصَّلَاةِ بِاعۡتِدَالِ الۡقَائِمِينَ بِهَا عَلَى سَمۡتٍ وَاحِدٍ، مِنۡ غَيۡرِ تَقۡدِيمٍ وَلَا تَأۡخِيرٍ.
٢ – أَنَّ تَسۡوِيَتَهَا سَبَبٌ فِي تَمَامِ الصَّلَاةِ فَيَكُونُ ذٰلِكَ مُسۡتَحَبًّا، كَمَا هُوَ مَذۡهَبُ الۡجُمۡهُورِ، وَقِيلَ بِوُجُوبِهِ لِحَدِيثٍ (لَتُسَوُّنَّ صُفُوفَكُمۡ أَوۡ لَيُخَالِفَنَّ اللهُ بَيۡنَ وُجُوهِكُمۡ).
٣ – كَرَاهَةُ اعۡوِجَاجِهَا، وَأَنَّ ذٰلِكَ نَقۡصٌ فِي الصَّلَاةِ.
٤ – فَضۡلُ صَلَاةِ الۡجَمَاعَةِ، وَذٰلِكَ لِأَنَّ الۡأَجۡرَ الۡحَاصِلَ مِنۡ تَعۡدِيلِ الصَّفِّ مُتَسَبِّبٌ عَنۡ صَلَاةِ الۡجَمَاعَةِ.
٥ – قِيلَ: إِنَّ الۡحِكۡمَةَ فِي تَسۡوِيَةِ الصُّفُوفِ هِيَ مُوَافِقَةُ الۡمَلَائِكَةِ فِي صُفُوفِهِمۡ فَقَدۡ أَخۡرَجَ مُسۡلِمٌ عَنۡ جَابِرٍ قَالَ: (خَرَجَ عَلَيۡنَا رَسُولُ اللهِ ﷺ فَقَالَ: أَلَا تَصُفُّونَ كَمَا تَصُفُّ الۡمَلَائِكَةُ عِنۡدَ رَبِّهَا؟ قُلۡنَا: يَا رَسُولَ اللهِ، كَيۡفَ تَصُفُّ الۡمَلَائِكَةُ عِنۡدَ رَبِّهَا؟ قَالَ: يَتِمُّونَ الصُّفُوفَ الۡأَوَّلَ، وَيَتَرَاصُّونَ فِي الصَّفِّ).

Hukum-hukum yang disimpulkan dari hadits ini:

  1. Disyariatkan meluruskan saf di dalam shalat dengan cara meluruskan orang-orangnya di atas satu barisan, tanpa ada yang lebih ke depan dan ke belakang.
  2. Meluruskan saf adalah sebab kesempurnaan shalat. Sehingga ia merupakan perkara yang mustahab, sebagaimana hal tersebut adalah madzhab mayoritas ulama. Namun ada yang berpendapat wajibnya meluruskan saf berdasarkan hadits yang artinya, “Sungguh-sungguhlah dalam meluruskan saf-saf kalian, atau kalau tidak Allah akan menjadikan wajah-wajah kalian berselisih.”
  3. Dibencinya tidak lurusnya saf dan hal itu merupakan kekurangan di dalam shalat.
  4. Keutamaan shalat berjamaah. Karena pahala yang dihasilkan dari meluruskan saf disebabkan adanya shalat berjamaah.
  5. Dikatakan: Bahwa hikmah meluruskan saf adalah mencocoki malaikat dalam saf-saf mereka. Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir, beliau berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menemui kami seraya bersabda: Tidakkah kalian bersaf-saf seperti safnya malaikat di sisi Rabbnya? Kami bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana malaikat itu bersaf-saf di sisi Rabbnya? Beliau menjawab: Mereka memenuhi saf terdepan dulu dan saling merapatkan dan meluruskan saf.” 

[1] رَوَاهُ الۡبُخَارِيُّ (٧٢٣) فِي الۡأَذَانِ، وَمُسۡلِمٌ (٤٣٣) فِي الصَّلَاةِ، وَرَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ (٦٦٨) فِي الصَّلَاةِ، وَابۡنُ مَاجَهۡ (٩٩٣) فِي إِقَامَةِ الصَّلَاةِ، وَالدَّارِمِيُّ (١/٢٨٩) فِي الصَّلَاةِ.