Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 100

٣٥ - بَابُ كَيۡفَ يُقۡبَضُ الۡعِلۡمُ
35. Bab bagaimana ilmu agama ini dicabut


وَكَتَبَ عُمَرُ بۡنُ عَبۡدِ الۡعَزِيزِ إِلَى أَبِي بَكۡرِ بۡنِ حَزۡمٍ: انۡظُرۡ مَا كَانَ مِنۡ حَدِيثِ رَسُولِ اللهِ ﷺ فَاكۡتُبۡهُ، فَإِنِّي خِفۡتُ دُرُوسَ الۡعِلۡمِ وَذَهَابَ الۡعُلَمَاءِ، وَلَا تَقۡبَلۡ إِلَّا حَدِيثَ النَّبِيِّ ﷺ، وَلۡتُفۡشُوا الۡعِلۡمَ، وَلۡتَجۡلِسُوا حَتَّى يُعَلَّمَ مَنۡ لَا يَعۡلَمُ، فَإِنَّ الۡعِلۡمَ لَا يَهۡلِكُ حَتَّى يَكُونَ سِرًّا.

‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz menulis surat kepada Abu Bakr bin Hazm: Lihatlah apa saja yang berasal dari hadis Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—lalu tulislah. Karena aku mengkhawatirkan pelajaran-pelajaran ilmu agama dan hilangnya para ulama. Janganlah engkau menerima kecuali hadis Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Sebarkanlah ilmu agama, bermajelislah hingga orang yang tidak mengetahui itu diajari karena ilmu tidak akan binasa kecuali ketika ilmu itu menjadi sesuatu yang dirahasiakan. 

حَدَّثَنَا الۡعَلَاءُ بۡنُ عَبۡدِ الۡجَبَّارِ قَالَ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡعَزِيزِ بۡنُ مُسۡلِمٍ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ دِينَارٍ بِذٰلِكَ، يَعۡنِي حَدِيثَ عُمَرَ بۡنِ عَبۡدِ الۡعَزِيزِ، إِلَى قَوۡلِهِ: ذَهَابَ الۡعُلَمَاءِ. 

Al-‘Ala` bin ‘Abdul Jabbar telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: ‘Abdul ‘Aziz bin Muslim menceritakan kepada kami dari ‘Abdullah bin Dinar riwayat itu, yakni riwayat ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz, hingga ucapan beliau: hilangnya para ulama. 

١٠٠ - حَدَّثَنَا إِسۡمَاعِيلُ بۡنُ أَبِي أُوَيۡسٍ قَالَ: حَدَّثَنِي مَالِكٌ، عَنۡ هِشَامِ بۡنِ عُرۡوَةَ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ عَمۡرِو بۡنِ الۡعَاصِ، قَالَ: سَمِعۡتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ: (إِنَّ اللهَ لَا يَقۡبِضُ الۡعِلۡمَ انۡتِزَاعًا يَنۡتَزِعُهُ مِنَ الۡعِبَادِ، وَلَكِنۡ يَقۡبِضُ الۡعِلۡمَ بِقَبۡضِ الۡعُلَمَاءِ، حَتَّى إِذَا لَمۡ يُبۡقِ عَالِمًا، اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا، فَسُئِلُوا، فَأَفۡتَوۡا بِغَيۡرِ عِلۡمٍ، فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا). 

100. Isma’il bin Abu Uwais telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Malik menceritakan kepadaku dari Hisyam bin ‘Urwah, dari ayahnya, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash. Beliau mengatakan: Aku mendengar Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu secara langsung dari para hamba. Tetapi Dia mencabut ilmu dengan mewafatkan para alim ulama hingga ketika Dia telah tidak menyisakan seorang alim pun, maka orang-orang pun menjadikan orang-orang jahil sebagai pemimpin. Maka mereka pun ditanya lalu mereka berfatwa tanpa ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan.” 

قَالَ الۡفِرَبۡرِيُّ: حَدَّثَنَا عَبَّاسٌ قَالَ: حَدَّثَنَا قُتَيۡبَةُ: حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنۡ هِشَامٍ نَحۡوَهُ. 

[الحديث ١٠٠ – طرفه في: ٧٣٠٧]. 

Al-Firabri berkata: ‘Abbas menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Qutaibah menceritakan kepada kami: Jarir menceritakan kepada kami dari Hisyam semisal hadis itu.