٦٠٩١ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ الۡمُثَنَّى: حَدَّثَنَا يَحۡيَى، عَنۡ هِشَامٍ قَالَ: أَخۡبَرَنِي أَبِي، عَنۡ زَيۡنَبَ بِنۡتِ أُمِّ سَلَمَةَ، عَنۡ أُمِّ سَلَمَةَ: أَنَّ أُمَّ سُلَيۡمٍ قَالَتۡ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ اللهَ لَا يَسۡتَحِي مِنَ الۡحَقِّ، هَلۡ عَلَى الۡمَرۡأَةِ غُسۡلٌ إِذَا احۡتَلَمَتۡ؟ قَالَ: (نَعَمۡ، إِذَا رَأَتِ الۡمَاءَ). فَضَحِكَتۡ أُمُّ سَلَمَةَ، فَقَالَتۡ: أَتَحۡتَلِمُ الۡمَرۡأَةُ؟ فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (فَبِمَ شَبَهُ الۡوَلَدِ؟). [طرفه في ١٣٠].
6091. Muhammad bin Al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami: Yahya menceritakan kepada kami dari Hisyam. Beliau berkata: Ayahku mengabarkan kepadaku dari Zainab binti Ummu Salamah, dari Ummu Salamah:
Bahwa Ummu Sulaim bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu dari kebenaran. Apakah seorang wanita wajib mandi apabila mimpi basah?”
Rasulullah menjawab, “Iya, apabila dia melihat air (mani).”
Ummu Salamah tertawa lalu bertanya, “Apakah wanita bisa mimpi basah?”
Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Lalu dengan sebab apa kemiripan seorang anak?”