Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 5390

٩ - بَابُ السَّوِيقِ
9. Bab sawiq


٥٣٩٠ - حَدَّثَنَا سُلَيۡمَانُ بۡنُ حَرۡبٍ: حَدَّثَنَا حَمَّادٌ، عَنۡ يَحۡيَى، عَنۡ بُشَيۡرِ بۡنِ يَسَارٍ، عَنۡ سُوَيۡدِ بۡنِ النُّعۡمَانِ أَنَّهُ أَخۡبَرَهُ: أَنَّهُمۡ كَانُوا مَعَ النَّبِيِّ ﷺ بِالصَّهۡبَاءِ، وَهِيَ عَلَى رَوۡحَةٍ مِنۡ خَيۡبَرَ، فَحَضَرَتِ الصَّلَاةُ، فَدَعَا بِطَعَامٍ فَلَمۡ يَجِدۡهُ إِلَّا سَوِيقًا، فَلَاكَ مِنۡهُ، فَلُكۡنَا مَعَهُ، ثُمَّ دَعَا بِمَاءٍ فَمَضۡمَضَ، ثُمَّ صَلَّى وَصَلَّيۡنَا وَلَمۡ يَتَوَضَّأۡ. [طرفه في: ٢٠٩]. 

5390. Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami: Hammad menceritakan kepada kami dari Yahya, dari Busyair bin Yasar, dari Suwaid bin An-Nu’man, bahwa beliau mengabarkan kepadanya: Bahwa dahulu, mereka pernah bersama Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—di Ash-Shahba`—yaitu suatu tempat berjarak tempuh perjalanan sejak setelah matahari melengser sampai sebelum terbenam dari Khaibar—waktu salat tiba. (Setelah salat) beliau minta dihidangkan makanan, namun yang beliau dapatkan hanya sawiq (makanan yang terbuat dari adonan gandum dan jelai). Beliau mengunyah-ngunyahnya, lalu kami juga mengunyah-ngunyahnya. Kemudian beliau minta air, lalu berkumur-kumur. Kemudian beliau salat, kami juga salat, dan beliau tidak berwudu lagi.