٥ – بَابٌ ﴿إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ اللهَ وَرَسُولَهُ
وَيَسۡعَوۡنَ فِي الۡأَرۡضِ فَسَادًا أَنۡ يُقَتَّلُوا أَوۡ يُصَلَّبُوا﴾ إِلَى
قَوۡلِهِ: ﴿أَوۡ يُنۡفَوۡا مِنَ الۡأَرۡضِ﴾ ٣٣
5. Bab “Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah
dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh
atau disalib,” hingga firman-Nya, “atau dibuang dari negeri (tempat
kediamannya).” (QS. Al-Ma`idah: 33)
الۡمُحَارَبَةُ لِلهِ: الۡكُفۡرُ بِهِ.
Memerangi Allah artinya kufur kepada-Nya.
٤٦١٠ - حَدَّثَنَا عَلِيُّ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ عَبۡدِ
اللهِ الۡأَنۡصَارِيُّ: حَدَّثَنَا ابۡنُ عَوۡنٍ قَالَ: حَدَّثَنِي سَلۡمَانُ
أَبُو رَجَاءٍ مَوۡلَى أَبِي قِلَابَةَ، عَنۡ أَبِي قِلَابَةَ: أَنَّهُ كَانَ
جَالِسًا خَلۡفَ عُمَرَ بۡنِ عَبۡدِ الۡعَزِيزِ، فَذَكَرُوا وَذَكَرُوا،
فَقَالُوا وَقَالُوا: قَدۡ أَقَادَتۡ بِهَا الۡخُلَفَاءُ، فَالۡتَفَتَ إِلَى
أَبِي قِلَابَةَ، وَهُوَ خَلۡفَ ظَهۡرِهِ، فَقَالَ: مَا تَقُولُ يَا عَبۡدَ اللهِ
بۡنَ زَيۡدٍ، أَوۡ قَالَ: مَا تَقُولُ يَا أَبَا قِلَابَةَ؟ قُلۡتُ: مَا عَلِمۡتُ
نَفۡسًا حَلَّ قَتۡلُهَا فِي الۡإِسۡلَامِ، إِلَّا رَجُلٌ زَنَى بَعۡدَ
إِحۡصَانٍ، أَوۡ قَتَلَ نَفۡسًا بِغَيۡرِ نَفۡسٍ، أَوۡ حَارَبَ اللهَ وَرَسُولَهُ
ﷺ. فَقَالَ عَنۡبَسَةُ: حَدَّثَنَا أَنَسٌ بِكَذَا وَكَذَا. قُلۡتُ: إِيَّاىَ
حَدَّثَ أَنَسٌ، قَالَ: قَدِمَ قَوۡمٌ عَلَى النَّبِيِّ ﷺ فَكَلَّمُوهُ،
فَقَالُوا: قَدِ اسۡتَوۡخَمۡنَا هَٰذِهِ الۡأَرۡضَ، فَقَالَ: (هَٰذِهِ نَعَمٌ
لَنَا تَخۡرُجُ، فَاخۡرُجُوا فِيهَا، فَاشۡرَبُوا مِنۡ أَلۡبَانِهَا
وَأَبۡوَالِهَا). فَخَرَجُوا فِيهَا، فَشَرِبُوا مِنۡ أَبۡوَالِهَا
وَأَلۡبَانِهَا، وَاسۡتَصَحُّوا، وَمَالُوا عَلَى الرَّاعِي فَقَتَلُوهُ،
وَاطَّرَدُوا النَّعَمَ، فَمَا يُسۡتَبۡطَأُ مِنۡ هَٰؤُلَاءِ؟ قَتَلُوا
النَّفۡسَ، وَحَارَبُوا اللهَ وَرَسُولَهُ، وَخَوَّفُوا رَسُولَ اللهِ ﷺ.
فَقَالَ: سُبۡحَانَ اللهِ، فَقُلۡتُ: تَتَّهِمُنِي؟ قَالَ: حَدَّثَنَا بِهَٰذَا
أَنَسٌ. قَالَ: وَقَالَ: يَا أَهۡلَ كَذَا، إِنَّكُمۡ لَنۡ تَزَالُوا بِخَيۡرٍ
مَا أُبۡقِيَ هَٰذَا فِيكُمۡ، أَوۡ مِثۡلُ هَٰذَا. [طرفه في:
٢٣٣].
4610. ‘Ali bin ‘Abdullah telah menceritakan kepada kami: Muhammad bin
‘Abdullah Al-Anshari menceritakan kepada kami: Ibnu ‘Aun menceritakan kepada
kami. Beliau berkata: Salman Abu Raja` maula (bekas budak yang dimerdekakan)
Abu Qilabah menceritakan kepadaku dari Abu Qilabah:
Bahwa beliau dulu duduk di belakang ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz. Orang-orang
menyebutkan (qasamah/sumpah atas kasus pembunuhan) dan mereka menyebutkan
(kondisinya). Lalu orang-orang menyebutkan (sudah ada pendahulu dalam masalah
ini) dan mereka menyebutkan, “Para khalifah sebelummu sudah mendahului
memutuskan dengannya.”
‘Umar menoleh ke Abu Qilabah yang sedang berada di belakang punggungnya. ‘Umar
berkata, “Apa pendapatmu, wahai ‘Abdullah bin Zaid?” Atau ‘Umar berkata, “Apa
pendapatmu, wahai Abu Qilabah?”
Aku berkata, “Aku tidak mengetahui ada satu jiwa manusia yang halal dibunuh
dalam keislaman kecuali seorang pria yang berzina setelah pernah menikah, atau
membunuh satu jiwa bukan karena kisas, atau memerangi Allah dan
Rasul-Nya—shallallahu ‘alaihi wa sallam—.”
‘Anbasah berkata, “Anas menceritakan kepada kami demikian dan demikian.”
Aku (Abu Qilabah) berkata: Kepadakulah Anas menceritakan. Anas berkata:
Ada suatu kaum datang menemui Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Mereka
berbicara dengan beliau. Mereka berkata, “Sungguh kami tidak kerasan di daerah
ini.”
Nabi bersabda, “Ini unta-unta milik kami yang akan keluar. Keluarlah kalian
bersamanya! Minumlah susu dan kencingnya!”
Mereka pun keluar bersama unta-unta itu. Mereka minum dari susu dan
kencingnya. Mereka menjadi segar bugar. Namun mereka malah berbuat jahat
kepada penggembala unta itu. Mereka membunuhnya dan mengusir unta-unta itu.
Apakah perlu lama-lama untuk menghukum mereka ini? Mereka telah membunuh
seseorang. Mereka telah memerangi Allah dan Rasul-Nya. Mereka menakut-nakuti
Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—.
‘Anbasah berkata, “Mahasuci Allah.”
Aku (Abu Qilabah) berkata, “Apa engkau mencurigaiku (tentang riwayat dari
Anas)?”
‘Anbasah berkata, “Anas menceritakan kepada kami juga demikian.”
Abu Qilabah berkata: Dan ‘Anbasah berkata, “Wahai penduduk negeri ini,
sesungguhnya kalian akan senantiasa baik selama orang ini (Abu Qilabah) masih
ada bersama kalian atau semisal orang ini.