Cari Blog Ini

Sunan An-Nasa`i hadits nomor 21

٢٠ – النَّهۡيُ عَنِ اسۡتِدۡبَارِ الۡقِبۡلَةِ عِنۡدَ الۡحَاجَةِ
20. Bab larangan membelakangi kiblat ketika buang hajat


٢١ – (صحيح) أَخۡبَرَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ مَنۡصُورٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ، عَنۡ عَطَاءِ بۡنِ يَزِيدَ، عَنۡ أَبِي أَيُّوبَ، أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ: (لَا تَسۡتَقۡبِلُوا الۡقِبۡلَةَ وَلَا تَسۡتَدۡبِرُوهَا لِغَائِطٍ أَوۡ بَوۡلٍ، وَلَكِنۡ شَرِّقُوا أَوۡ غَرِّبُوا). [المصدر نفسه. ق]. 

21. [Sahih] Muhammad bin Manshur telah mengabarkan kepada kami. Beliau berkata: Sufyan menceritakan kepada kami dari Az-Zuhri, dari ‘Atha` bin Yazid, dari Abu Ayyub, bahwa Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Janganlah kalian menghadap kiblat dan jangan membelakanginya ketika buang air kecil atau buang air besar! Tetapi kalian (penduduk Madinah) menghadaplah ke arah timur atau barat!”