Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2097

٣٤ - بَابُ شِرَاءِ الدَّوَابِّ وَالۡحَمِيرِ، وَإِذَا اشۡتَرَى دَابَّةً أَوۡ جَمَلًا وَهُوَ عَلَيۡهِ هَلۡ يَكُونُ ذٰلِكَ قَبۡضًا قَبۡلَ أَنۡ يَنۡزِلَ
34. Bab membeli dabat (binatang) dan himar dan apabila membeli dabat atau unta dalam keadaan si penjual masih menaikinya, apakah transaksi itu menjadikan barang yang dibelinya sudah dikuasai sebelum penjual turun


وَقَالَ ابۡنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ لِعُمَرَ: (بِعۡنِيهِ). يَعۡنِي جَمَلًا صَعۡبًا.

Ibnu ‘Umar—radhiyallahu ‘anhuma—berkata: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berkata kepada ‘Umar, “Juallah itu kepadaku!” Yakni seekor unta yang sulit ditunggangi.

٢٠٩٧ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ بَشَّارٍ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡوَهَّابِ: حَدَّثَنَا عُبَيۡدُ اللهِ، عَنۡ وَهۡبِ بۡنِ كَيۡسَانَ، عَنۡ جَابِرِ بۡنِ عَبۡدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا قَالَ: كُنۡتُ مَعَ النَّبِيِّ ﷺ فِي غَزَاةٍ، فَأَبۡطَأَ بِي جَمَلِي وَأَعۡيَا، فَأَتَى عَلَيَّ النَّبِيُّ ﷺ، فَقَالَ: (جَابِرٌ؟). فَقُلۡتُ: نَعَمۡ، قَالَ: (مَا شَأۡنُكَ؟) قُلۡتُ: أَبۡطَأَ عَلَيَّ جَمَلِي وَأَعۡيَا فَتَخَلَّفۡتُ، فَنَزَلَ يَحۡجُنُهُ بِمِحۡجَنِهِ، ثُمَّ قَالَ: (ارۡكَبۡ). فَرَكِبۡتُ، فَلَقَدۡ رَأَيۡتُهُ أَكُفُّهُ عَنۡ رَسُولِ اللهِ ﷺ، قَالَ: (تَزَوَّجۡتَ؟) قُلۡتُ: نَعَمۡ: قَالَ: (بِكۡرًا أَمۡ ثَيِّبًا؟) قُلۡتُ: بَلۡ ثَيِّبًا، قَالَ: (أَفَلَا جَارِيَةً تُلَاعِبُهَا وَتُلَاعِبُكَ؟). قُلۡتُ: إِنَّ لِي أَخَوَاتٍ، فَأَحۡبَبۡتُ أَنۡ أَتَزَوَّجَ امۡرَأَةً تَجۡمَعُهُنَّ وَتَمۡشُطُهُنَّ، وَتَقُومُ عَلَيۡهِنَّ، قَالَ: (أَمَّا إِنَّكَ قَادِمٌ، فَإِذَا قَدِمۡتَ فَالۡكَيۡسَ الۡكَيۡسَ).

2097. Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami: ‘Abdul Wahhab menceritakan kepada kami: ‘Ubaidullah menceritakan kepada kami dari Wahb bin Kaisan, dari Jabir bin ‘Abdullah—radhiyallahu ‘anhuma—. Beliau berkata:

Aku pernah bersama Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dalam sebuah peperangan. Untaku membawaku dengan jalan yang lambat dan kelelahan, hingga Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—mendatangiku.

Beliau bertanya, “Apa engkau Jabir?”

Aku menjawab, “Iya.”

Nabi bertanya, “Bagaimana keadaanmu?”

Aku menjawab, “Untaku lambat dan kelelahan membawaku, sehingga aku tertinggal.”

Lalu Nabi turun, mengekang unta itu dengan tongkatnya, kemudian beliau bersabda, “Tunggangilah!”

Aku pun menaikinya. Sungguh aku melihat unta itu tidak mau berjalan di depan Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—.

Nabi bertanya, “Apa engkau sudah menikah?”

Aku menjawab, “Sudah.”

Nabi bertanya, “Dengan gadis atau janda?”

Aku menjawab, “Janda.”

Nabi bertanya, “Mengapa tidak menikah dengan gadis supaya engkau bisa bermain-main dengannya dan dia bisa bermain-main denganmu?”

Aku menjawab, “Sesungguhnya aku memiliki beberapa saudara perempuan. Aku ingin menikahi seorang wanita yang bisa mengumpulkan mereka, menyisir rambut mereka, dan mengurusi mereka.”

Nabi berkata, “Perhatikan! Sesungguhnya engkau akan mendatangi keluargamu. Apabila engkau sudah tiba, berjimaklah.”

ثُمَّ قَالَ: (أَتَبِيعُ جَمَلَكَ؟) قُلۡتُ: نَعَمۡ، فَاشۡتَرَاهُ مِنِّي بِأُوقِيَّةٍ، ثُمَّ قَدِمَ رَسُولُ اللهِ ﷺ قَبۡلِي، وَقَدِمۡتُ بِالۡغَدَاةِ، فَجِئۡنَا إِلَى الۡمَسۡجِدِ فَوَجَدۡتُهُ عَلَى بَابِ الۡمَسۡجِدِ، قَالَ: (آلۡآنَ قَدِمۡتَ؟) قُلۡتُ: نَعَمۡ، قَالَ: (فَدَعۡ جَمَلَكَ، فَادۡخُلۡ، فَصَلِّ رَكۡعَتَيۡنِ) فَدَخَلۡتُ فَصَلَّيۡتُ، فَأَمَرَ بِلَالًا أَنۡ يَزِنَ لَهُ أُوقِيَّةً، فَوَزَنَ لِي بِلَالٌ فَأَرۡجَحَ فِي الۡمِيزَانِ، فَانۡطَلَقۡتُ حَتَّى وَلَّيۡتُ، فَقَالَ: (ادۡعُ لِي جَابِرًا). قُلۡتُ: الۡآنَ يَرُدُّ عَلَيَّ الۡجَمَلَ، وَلَمۡ يَكُنۡ شَىۡءٌ أَبۡغَضَ إِلَىَّ مِنۡهُ، قَالَ: (خُذۡ جَمَلَكَ وَلَكَ ثَمَنُهُ). [طرفه في: ٤٤٣].

Kemudian Nabi bertanya, “Apakah engkau menjual untamu?”

Aku menjawab, “Iya.”

Beliau membeli unta itu dariku seharga satu uqiyyah (40 dirham). Kemudian Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—datang sebelum aku. Aku tiba keesokan hari. Kami datang menuju masjid, lalu aku mendapati beliau di pintu masjid.

Nabi bertanya, “Apa engkau baru sampai sekarang?”

Aku menjawab, “Iya.”

Nabi berkata, “Tinggalkan untamu, masuk, dan salatlah dua rakaat!”

Aku masuk masjid dan salat. Nabi memerintahkan Bilal untuk menimbangkan satu uqiyyah untuk beliau. Bilal menimbangkan untukku dan beliau menambahi timbangan. Aku pun pergi.

Nabi berkata, “Tolong panggil Jabir kemari!”

Aku mengira bahwa Nabi akan mengembalikan unta itu kepadaku, padahal tidak ada sesuatu pun yang lebih aku benci daripada (pengembalian) itu. Nabi bersabda, “Ambillah untamu! Harga unta itu tetap milikmu.”