Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 7304

٧٣٠٤ - حَدَّثَنَا آدَمُ: حَدَّثَنَا ابۡنُ أَبِي ذِئۡبٍ: حَدَّثَنَا الزُّهۡرِيُّ عَنۡ سَهۡلِ بۡنِ سَعۡدٍ السَّاعِدِيِّ قَالَ: جَاءَ عُوَيۡمِرٌ الۡعَجۡلَانِيُّ إِلَى عَاصِمِ بۡنِ عَدِيٍّ، فَقَالَ: أَرَأَيۡتَ رَجُلًا وَجَدَ مَعَ امۡرَأَتِهِ رَجُلًا فَيَقۡتُلُهُ، أَتَقۡتُلُونَهُ بِهِ؟ سَلۡ لِي يَا عَاصِمُ رَسُولَ اللهِ ﷺ، فَسَأَلَهُ فَكَرِهَ النَّبِيُّ ﷺ الۡمَسَائِلَ وَعَابَ، فَرَجَعَ عَاصِمٌ فَأَخۡبَرَهُ: أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ كَرِهَ الۡمَسَائِلَ، فَقَالَ عُوَيۡمِرٌ: وَاللهِ لَآتِيَنَّ النَّبِيَّ ﷺ، فَجَاءَ وَقَدۡ أَنۡزَلَ اللهُ تَعَالَى الۡقُرۡآنَ خَلۡفَ عَاصِمٍ، فَقَالَ لَهُ: (قَدۡ أَنۡزَلَ اللهُ فِيكُمۡ قُرۡآنًا) فَدَعَا بِهِمَا فَتَقَدَّمَا فَتَلَاعَنَا، ثُمَّ قَالَ عُوَيۡمِرٌ: كَذَبۡتُ عَلَيۡهَا يَا رَسُولَ اللهِ إِنۡ أَمۡسَكۡتُهَا، فَفَارَقَهَا وَلَمۡ يَأۡمُرۡهُ النَّبِيُّ ﷺ بِفِرَاقِهَا، فَجَرَتِ السُّنَّةُ فِي الۡمُتَلَاعِنَيۡنِ. وَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (انۡظُرُوهَا، فَإِنۡ جَاءَتۡ بِهِ أَحۡمَرَ قَصِيرًا مِثۡلَ وَحَرَةٍ، فَلَا أُرَاهُ إِلَّا قَدۡ كَذَبَ، وَإِنۡ جَاءَتۡ بِهِ أَسۡحَمَ أَعۡيَنَ ذَا أَلۡيَتَيۡنِ، فَلَا أَحۡسِبُ إِلَّا قَدۡ صَدَقَ عَلَيۡهَا). فَجَاءَتۡ بِهِ عَلَى الۡأَمۡرِ الۡمَكۡرُوهِ. [طرفه في: ٤٢٣].

7304. Adam telah menceritakan kepada kami: Ibnu Abu Dzi`b menceritakan kepada kami: Az-Zuhri menceritakan kepada kami dari Sahl bin Sa’d As-Sa’idi. Beliau berkata:

‘Uwaimir Al-‘Ajlani datang kepada ‘Ashim bin ‘Adi seraya berkata, “Apa pendapatmu apabila seorang suami mendapati istrinya (berzina) bersama pria lain lalu si suami membunuh pria itu, apakah kalian menghukum bunuh si suami? Wahai ‘Ashim, tolong tanyakan kepada Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—untukku!”

‘Ashim pun menanyakannya, namun Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—tidak menyukai pertanyaan itu dan mencelanya. ‘Ashim pulang lalu mengabarkan kepada ‘Uwaimir bahwa Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—tidak menyukai pertanyaan itu. ‘Uwaimir berkata, “Demi Allah, aku pasti akan mendatangi Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—.”

‘Uwaimir datang dalam keadaan Allah taala telah menurunkan ayat Alquran setelah kepergian ‘Ashim. Nabi bersabda kepada ‘Uwaimir, “Allah telah menurunkan ayat Alquran berkenaan dengan kalian.” Nabi memanggil pasutri itu lalu keduanya maju dan melakukan lian.

Kemudian ‘Uwaimir berkata, “Wahai Rasulullah, jika aku masih menahan istriku, berarti aku telah berdusta terhadapnya.” ‘Uwaimir menceraikan istrinya padahal Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—belum menyuruh menceraikannya. Sunah (aturan untuk cerai) itu berlaku bagi pasutri yang melakukan lian.

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Perhatikan si wanita itu! Jika nanti dia membawa bayi yang merah lagi pendek semisal waharah (binatang kecil dari jenis tokek yang biasa mengerubungi makanan atau daging lalu merusaknya), aku menduga bahwa si pria telah berdusta. Namun jika si wanita itu nanti membawa bayi yang hitam, matanya lebar, lagi memiliki pantat besar, aku menduga si pria telah jujur terhadapnya.”

Ternyata si wanita itu datang membawa bayi sesuai ciri-ciri yang tidak disukai (yang mengindikasikan benarnya tuduhan bekas suaminya).