٢٥ - بَابُ النَّوۡمِ قَبۡلَ الۡعِشَاءِ لِمَنۡ غُلِبَ
25. Bab tidur sebelum Isya bagi orang yang tertidur
٥٦٩ - حَدَّثَنَا أَيُّوبُ بۡنُ سُلَيۡمَانَ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبُو بَكۡرٍ،
عَنۡ سُلَيۡمَانَ، قَالَ صَالِحُ بۡنُ كَيۡسَانَ: أَخۡبَرَنِي ابۡنُ شِهَابٍ،
عَنۡ عُرۡوَةَ: أَنَّ عَائِشَةَ قَالَتۡ: أَعۡتَمَ رَسُولُ اللهِ ﷺ
بِالۡعِشَاءِ، حَتَّى نَادَاهُ عُمَرُ: الصَّلَاةَ، نَامَ النِّسَاءُ
وَالصِّبۡيَانُ، فَخَرَجَ فَقَالَ: (مَا يَنۡتَظِرُهَا أَحَدٌ مِنۡ أَهۡلِ
الۡأَرۡضِ غَيۡرُكُمۡ). قَالَ: وَلَا يُصَلَّى يَوۡمَئِذٍ إِلَّا
بِالۡمَدِينَةِ، وَكَانُوا يُصَلُّونَ فِيمَا بَيۡنَ أَنۡ يَغِيبَ الشَّفَقُ
إِلَى ثُلُثِ اللَّيۡلِ الۡأَوَّلِ. [طرفه في: ٥٦٦].
569. Ayyub bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Abu
Bakr menceritakan kepadaku dari Sulaiman. Shalih bin Kaisan berkata: Ibnu
Syihab mengabarkan kepadaku dari ‘Urwah: Bahwa ‘Aisyah mengatakan:
Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—menunda salat Isya sampai ‘Umar
memanggil beliau, “Mari salat. Para wanita dan anak-anak telah tertidur.”
Rasulullah keluar lantas berkata, “Tidak ada seorang pun dari penduduk bumi
yang menunggu-nunggunya selain kalian.”
Perawi berkata: Pada hari itu (salat Isya berjemaah) tidak dilakukan kecuali
di Madinah dan dahulu mereka melakukan salat tersebut di waktu antara cahaya
senja menghilang sampai sepertiga malam pertama.
٥٧٠ - حَدَّثَنَا مَحۡمُودٌ قَالَ: أَخۡبَرَنَا عَبۡدُ الرَّزَّاقِ قَالَ:
أَخۡبَرَنِي ابۡنُ جُرَيۡجٍ قَالَ: أَخۡبَرَنِي نَافِعٌ قَالَ: حَدَّثَنَا
عَبۡدُ اللهِ بۡنُ عُمَرَ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ شُغِلَ عَنۡهَا لَيۡلَةً،
فَأَخَّرَهَا حَتَّى رَقَدۡنَا فِي الۡمَسۡجِدِ، ثُمَّ اسۡتَيۡقَظۡنَا، ثُمَّ
رَقَدۡنَا، ثُمَّ اسۡتَيۡقَظۡنَا، ثُمَّ خَرَجَ عَلَيۡنَا النَّبِيُّ ﷺ، ثُمَّ
قَالَ: (لَيۡسَ أَحَدٌ مِنۡ أَهۡلِ الۡأَرۡضِ يَنۡتَظِرُ الصَّلَاةَ
غَيۡرُكُمۡ). وَكَانَ ابۡنُ عُمَرَ لَا يُبَالِي أَقَدَّمَهَا أَمۡ أَخَّرَهَا،
إِذَا كَانَ لَا يَخۡشَى أَنۡ يَغۡلِبَهُ النَّوۡمُ عَنۡ وَقۡتِهَا، وَكَانَ
يَرۡقُدُ قَبۡلَهَا. قَالَ ابۡنُ جُرَيۡجٍ: قُلۡتُ لِعَطَاءٍ.
570. Mahmud telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: ‘Abdurrazzaq
mengabarkan kepada kami. Beliau berkata: Ibnu Juraij mengabarkan kepadaku.
Beliau berkata: Nafi’ mengabarkan kepadaku. Beliau berkata: ‘Abdullah bin
‘Umar menceritakan kepada kami:
Bahwa Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—tersibukkan dari salat Isya di
suatu malam. Beliau menundanya sampai kami tidur di dalam masjid. Lalu kami
bangun, lalu tidur lagi, lalu bangun lagi. Kemudian Nabi—shallallahu ‘alaihi
wa sallam—keluar menemui kami dan bersabda, “Tidak ada seorangpun dari
penduduk bumi ini yang menantikan salat ini selain kalian.”
Dahulu Ibnu ‘Umar tidak mempermasalahkan apakah dia melakukannya di awal waktu atau
menundanya apabila dia tidak khawatir tertidur hingga terlewat waktu salat.
Beliau biasa tidur sebelumnya.
Ibnu Juraij berkata: Aku bertanya kepada ‘Atha`.
٥٧١ – فَقَالَ: سَمِعۡتُ ابۡنَ عَبَّاسٍ يَقُولُ: أَعۡتَمَ رَسُولُ اللهِ ﷺ
لَيۡلَةً بِالۡعِشَاءِ، حَتَّى رَقَدَ النَّاسُ وَاسۡتَيۡقَظُوا، وَرَقَدُوا
وَاسۡتَيۡقَظُوا، فَقَامَ عُمَرُ بۡنُ الۡخَطَّابِ فَقَالَ: الصَّلَاةَ، قَالَ
عَطَاءٌ: قَالَ ابۡنُ عَبَّاسٍ: فَخَرَجَ نَبِيُّ اللهِ ﷺ، كَأَنِّي أَنۡظُرُ
إِلَيۡهِ الۡآنَ، يَقۡطُرُ رَأۡسُهُ مَاءً، وَاضِعًا يَدَهُ عَلَى رَأۡسِهِ،
فَقَالَ: (لَوۡلَا أَنۡ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرۡتُهُمۡ أَنۡ
يُصَلُّوهَا هٰكَذَا). فَاسۡتَثۡبَتُّ عَطَاءً: كَيۡفَ وَضَعَ النَّبِيُّ ﷺ
عَلَى رَأۡسِهِ يَدَهُ كَمَا أَنۡبَأَهُ ابۡنُ عَبَّاسٍ؟ فَبَدَّدَ لِي عَطَاءٌ
بَيۡنَ أَصَابِعِهِ شَيۡئًا مِنۡ تَبۡدِيدٍ، ثُمَّ وَضَعَ أَطۡرَافَ
أَصَابِعِهِ عَلَى قَرۡنِ الرَّأۡسِ، ثُمَّ ضَمَّهَا يُمِرُّهَا كَذٰلِكَ عَلَى
الرَّأۡسِ، حَتَّى مَسَّتۡ إِبۡهَامُهُ طَرَفَ الۡأُذُنِ مِمَّا يَلِي
الۡوَجۡهَ عَلَى الصُّدۡغِ وَنَاحِيَةِ اللِّحۡيَةِ، لَا يُقَصِّرُ وَلَا
يَبۡطُشُ إِلَّا كَذٰلِكَ، وَقَالَ: (لَوۡلَا أَنۡ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي
لَأَمَرۡتُهُمۡ أَنۡ يُصَلُّوا هٰكَذَا). [الحديث ٥٧١ - طرفه في: ٧٢٣٩].
571. ‘Atha` berkata: Aku mendengar Ibnu ‘Abbas mengatakan:
Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—pernah menunda salat Isya di suatu
malam hingga orang-orang tidur, lalu bangun, lalu tidur lagi, lalu bangun.
‘Umar bin Al-Khaththab bangkit seraya berkata, “Mari salat.”
‘Atha` berkata: Ibnu ‘Abbas mengatakan: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa
sallam—keluar. Seakan-akan aku melihat beliau sekarang dalam keadaan rambut
kepalanya meneteskan air dan beliau meletakkan tangannya di atas kepala.
Nabi bersabda, “Kalaulah aku tidak akan memberatkan umatku, niscaya aku
perintahkan mereka untuk melakukan salat Isya di waktu ini.”
Aku memastikan kepada ‘Atha`: Bagaimana Nabi—shallallahu ‘alaihi wa
sallam—meletakkan tangan di atas kepala sebagaimana yang diberitakan oleh Ibnu
‘Abbas?
‘Atha` merenggangkan sedikit jari-jemarinya kemudian meletakkan ujung jarinya
di sisi kepala. Kemudian menggabungkannya sambil menjalankannya di atas kepala
seperti ini hingga ibu jarinya menyentuh ujung telinga yang di dekat wajah di
atas pelipis dan tepi jenggot. Beliau tidak menggerakkannya terlalu pelan dan
tidak terlalu cepat, kecuali seperti itu saja.
Nabi bersabda, “Andai aku tidak akan menyusahkan umatku, niscaya aku
perintahkan mereka untuk salat (Isya) di saat ini.”