Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 595

٣٦ – بَابُ الۡأَذَانِ بَعۡدَ ذَهَابِ الۡوَقۡتِ
36. Bab azan setelah waktunya lewat


٥٩٥ - حَدَّثَنَا عِمۡرَانُ بۡنُ مَيۡسَرَةَ قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ فُضَيۡلٍ قَالَ: حَدَّثَنَا حُصَيۡنٌ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ أَبِي قَتَادَةَ، عَنۡ أَبِيهِ قَالَ: سِرۡنَا مَعَ النَّبِيِّ ﷺ لَيۡلَةً، فَقَالَ بَعۡضُ الۡقَوۡمِ: لَوۡ عَرَّسۡتَ بِنَا يَا رَسُولَ اللهِ، قَالَ: (أَخَافُ أَنۡ تَنَامُوا عَنِ الصَّلَاةِ). قَالَ بِلَالٌ: أَنَا أُوقِظُكُمۡ، فَاضۡطَجَعُوا، وَأَسۡنَدَ بِلَالٌ ظَهۡرَهُ إِلَى رَاحِلَتِهِ، فَغَلَبَتۡهُ عَيۡنَاهُ فَنَامَ، فَاسۡتَيۡقَظَ النَّبِيُّ ﷺ وَقَدۡ طَلَعَ حَاجِبُ الشَّمۡسِ، فَقَالَ: (يَا بِلَالُ، أَيۡنَ مَا قُلۡتَ؟) قَالَ: مَا أُلۡقِيَتۡ عَلَيَّ نَوۡمَةٌ مِثۡلُهَا قَطُّ، قَالَ: (إِنَّ اللهَ قَبَضَ أَرۡوَاحَكُمۡ حِينَ شَاءَ، وَرَدَّهَا عَلَيۡكُمۡ حِينَ شَاءَ، يَا بِلَالُ، قُمۡ فَأَذِّنۡ بِالنَّاسِ بِالصَّلَاةِ). فَتَوَضَّأَ، فَلَمَّا ارۡتَفَعَتِ الشَّمۡسُ وَابۡيَاضَّتۡ، قَامَ فَصَلَّى. [الحديث ٥٩٥ - طرفه في: ٧٤٧١].

595. ‘Imran bin Maisarah telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Muhammad bin Fudhail menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Hushain menceritakan kepada kami dari ‘Abdullah bin Abu Qatadah, dari ayahnya. Beliau berkata:

Kami melakukan perjalanan bersama Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—di malam hari. Sebagian orang-orang berkata, “Andai engkau singgah dengan kami di akhir malam untuk istirahat, wahai Rasulullah.”

Beliau berkata, “Aku khawatir kalian tertidur hingga terlewat untuk salat.”

Bilal berkata, “Saya yang akan membangunkan kalian.”

Orang-orang pun berbaring. Bilal menyandarkan punggungnya ke tunggangannya lalu kedua matanya terpejam, lalu dia tertidur. Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bangun dalam keadaan tepi lingkaran matahari telah terlihat. Beliau berkata, “Wahai Bilal, mana ucapanmu?”

Bilal berkata, “Aku tidak pernah terlelap seperti ini.”

Nabi berkata, “Sesungguhnya Allah menggenggam ruh-ruh kalian ketika Dia kehendaki dan Dia mengembalikannya kepada kalian ketika Dia kehendaki. Wahai Bilal, bangkitlah lalu umumkan kepada orang-orang agar salat!”

Nabi berwudu. Ketika matahari telah tinggi dan memutih, beliau berdiri salat.