٤٩ - بَابٌ تَلۡبَسُ الۡحَادَّةُ ثِيَابَ الۡعَصۡبِ
49. Bab wanita yang berihdad memakai pakaian ‘ashb
٥٣٤٢ - حَدَّثَنَا الۡفَضۡلُ بۡنُ دُكَيۡنٍ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ السَّلَامِ
بۡنُ حَرۡبٍ، عَنۡ هِشَامٍ، عَنۡ حَفۡصَةَ، عَنۡ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتۡ:
قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (لَا يَحِلُّ لِامۡرَأَةٍ تُؤۡمِنُ بِاللهِ وَالۡيَوۡمِ
الۡآخِرِ أَنۡ تُحِدَّ فَوۡقَ ثَلَاثٍ إِلَّا عَلَى زَوۡجٍ، فَإِنَّهَا لَا
تَكۡتَحِلُ وَلَا تَلۡبَسُ ثَوۡبًا مَصۡبُوغًا إِلَّا ثَوۡبَ عَصۡبٍ). [طرفه
في:
٣١٣].
5342. Al-Fadhl bin Dukain telah menceritakan kepada kami: ‘Abdus Salam bin
Harb menceritakan kepada kami dari Hisyam, dari Hafshah, dari Umu ‘Athiyyah.
Beliau mengatakan: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Tidak halal
bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk berihdad
lebih dari tiga hari kecuali karena kematian suami. Dia tidak boleh bercelak
dan tidak boleh memakai pakaian yang dicelup kecuali pakaian ‘ashb (pakaian
orang Yaman yang dibuat dengan cara benangnya diikat, lalu dicelup, lalu
ditenun dalam keadaan masih terikat sehingga akan memunculkan motif karena
ikatan benangnya tetap berwarna putih akibat tidak terkena celupan).”
٥٣٤٣ - وَقَالَ الۡأَنۡصَارِيُّ: حَدَّثَنَا هِشَامٌ: حَدَّثَتۡنَا حَفۡصَةُ:
حَدَّثَتۡنِي أُمُّ عَطِيَّةَ: نَهَى النَّبِيُّ ﷺ: (وَلَا تَمَسَّ طِيبًا،
إِلَّا أَدۡنَى طُهۡرِهَا إِذَا طَهُرَتۡ نُبۡذَةً مِنۡ قُسۡطٍ
وَأَظۡفَارٍ.
[طرفه في:
٣١٣].
5343. Al-Anshari berkata: Hisyam menceritakan kepada kami: Hafhsah
menceritakan kepada kami: Umu ‘Athiyyah menceritakan kepadaku:
Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—melarang, “Jangan menyentuh wewangian
kecuali sedikit qusth dan azhfar (dua jenis bukhur) ketika dia suci (dari haid
atau nifas)!”