١١٠ - بَابُ الۡبَيۡعَةِ فِي الۡحَرۡبِ أَنۡ لَا يَفِرُّوا، وَقَالَ
بَعۡضُهُمۡ: عَلَى الۡمَوۡتِ
110. Bab baiat dalam perang untuk tidak kabur dan sebagian mereka berkata:
sampai mati
لِقَوۡلِ اللهِ تَعَالَى: ﴿لَقَدۡ رَضِيَ اللهُ عَنِ الۡمُؤۡمِنِينَ إِذۡ
يُبَايِعُونَكَ تَحۡتَ الشَّجَرَةِ﴾ [الفتح: ١٨].
Berdasarkan firman Allah taala, “Allah telah meridai kaum mukminin ketika
mereka telah membaiatmu di bawah pohon.” (QS. Al-Fath: 18)
٢٩٥٨ - حَدَّثَنَا مُوسَى بۡنُ إِسۡمَاعِيلَ: حَدَّثَنَا جُوَيۡرِيَةُ، عَنۡ
نَافِعٍ قَالَ: قَالَ ابۡنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا: رَجَعۡنَا مِنَ
الۡعَامِ الۡمُقۡبِلِ، فَمَا اجۡتَمَعَ مِنَّا اثۡنَانِ عَلَى الشَّجَرَةِ
الَّتِي بَايَعۡنَا تَحۡتَهَا، كَانَتۡ رَحۡمَةً مِنَ اللهِ. فَسَأَلۡتُ
نَافِعًا: عَلَى أَيِّ شَيۡءٍ بَايَعَهُمۡ، عَلَى الۡمَوۡتِ؟ قَالَ: لَا،
بَايَعَهُمۡ عَلَى الصَّبۡرِ.
2958. Musa bin Isma’il telah menceritakan kepada kami: Juwairiyah menceritakan
kepada kami dari Nafi’. Beliau berkata: Ibnu ‘Umar—radhiyallahu
‘anhuma—berkata: Kami kembali di tahun berikutnya. Tidak ada dua orang dari
kami yang bersepakat tentang pohon mana tempat kami dahulu melakukan baiat di
bawahnya. Hal itu merupakan rahmat dari Allah.
Juwairiyah berkata: Aku bertanya kepada Nafi’, “Janji setia apa yang beliau
ambil dari mereka? (Janji untuk perang) sampai mati?”
Nafi’ menjawab, “Tidak. Beliau mengambil janji setia mereka untuk bersabar.”
٢٩٥٩ - حَدَّثَنَا مُوسَى بۡنُ إِسۡمَاعِيلَ: حَدَّثَنَا وُهَيۡبٌ: حَدَّثَنَا
عَمۡرُو بۡنُ يَحۡيَى، عَنۡ عَبَّادِ بۡنِ تَمِيمٍ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ
زَيۡدٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: لَمَّا كَانَ زَمَنَ الۡحَرَّةِ أَتَاهُ آتٍ
فَقَالَ لَهُ: إِنَّ ابۡنَ حَنۡظَلَةَ يُبَايِعُ النَّاسَ عَلَى الۡمَوۡتِ،
فَقَالَ: لَا أُبَايِعُ عَلَى هٰذَا أَحَدًا بَعۡدَ رَسُولِ اللهِ ﷺ. [الحديث
٢٩٥٩ - طرفه في: ٤١٦٧].
2959. Musa bin Isma’il telah menceritakan kepada kami: Wuhaib menceritakan
kepada kami: ‘Amr bin Yahya menceritakan kepada kami dari ‘Abbad bin Tamim,
dari ‘Abdullah bin Zaid—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau berkata:
Ketika waktu kejadian Al-Harrah, ada orang datang kepadanya lalu berkata,
“Sesungguhnya putra Hanzhalah telah mengambil janji setia orang-orang untuk
perang sampai mati.”
‘Abdullah bin Zaid berkata, “Aku tidak mengambil janji setia untuk itu kepada
seorang pun sepeninggal Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—.”
٢٩٦٠ - حَدَّثَنَا الۡمَكِّيُّ بۡنُ إِبۡرَاهِيمَ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بۡنُ
أَبِي عُبَيۡدٍ، عَنۡ سَلَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: بَايَعۡتُ
النَّبِيَّ ﷺ ثُمَّ عَدَلۡتُ إِلَى ظِلِّ الشَّجَرَةِ، فَلَمَّا خَفَّ النَّاسُ
قَالَ: (يَا ابۡنَ الۡأَكۡوَعِ أَلَا تُبَايِعُ؟) قَالَ: قُلۡتُ: قَدۡ
بَايَعۡتُ يَا رَسُولَ اللهِ، قَالَ: (وَأَيۡضًا). فَبَايَعۡتُهُ الثَّانِيَةَ،
فَقُلۡتُ لَهُ: يَا أَبَا مُسۡلِمٍ، عَلَى أَيِّ شَيۡءٍ كُنۡتُمۡ تُبَايِعُونَ
يَوۡمَئِذٍ؟ قَالَ: عَلَى الۡمَوۡتِ. [الحديث ٢٩٦٠ - أطرافه في: ٤١٦٩، ٧٢٠٦،
٧٢٠٨].
2960. Al-Makki bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami: Yazid bin Abu
‘Ubaid menceritakan kepada kami dari Salamah—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau
mengatakan:
Aku membaiat Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, setelah itu aku kembali ke
naungan pohon. Ketika kerumunan orang-orang sudah sedikit, Nabi bertanya,
“Wahai Ibnu Al-Akwa’, apa engkau tidak berbaiat?”
Salamah berkata: Aku menjawab, “Aku tadi sudah berbaiat, wahai Rasulullah.”
Nabi bersabda, “Ayo lagi.” Aku pun membaiat beliau kedua kalinya.
Aku (Yazid) bertanya kepada Salamah, “Wahai Abu Muslim, di hari itu kalian
berbaiat untuk apa?”
Salamah menjawab, “Untuk (tidak kabur perang walau harus) mati.”