٥٠ - بَابُ قَوۡلِ اللهِ تَعَالَى: ﴿وَفِي الرِّقَابِ وَالۡغَارِمِينَ وَفِي
سَبِيلِ اللهِ﴾ [التوبة: ٦٠]
50. Bab firman Allah taala, “Untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berutang, untuk jalan Allah” (QS. At-Taubah: 60)
وَيُذۡكَرُ عَنِ ابۡنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا: يُعۡتِقُ مِنۡ
زَكَاةِ مَالِهِ، وَيُعۡطِي فِي الۡحَجِّ.
Disebutkan dari Ibnu ‘Abbas—radhiyallahu ‘anhuma—: Seseorang boleh membebaskan
budak dan membiayai haji (orang fakir) menggunakan zakat malnya.
وَقَالَ الۡحَسَنُ: إِنِ اشۡتَرَى أَبَاهُ مِنَ الزَّكَاةِ جَازَ، وَيُعۡطِي
فِي الۡمُجَاهِدِينَ، وَالَّذِي لَمۡ يَحُجَّ، ثُمَّ تَلَا: ﴿إِنَّمَا
الصَّدَقَاتُ لِلۡفُقَرَاءِ﴾ الۡآيَةَ، فِي أَيِّهَا أَعۡطَيۡتَ
أَجۡزَأَتۡ.
Al-Hasan berkata: Jika seseorang membeli ayahnya (yang berstatus budak) dari
harta zakat, ini diperbolehkan. Boleh pula untuk membiayai para mujahid dan
orang (fakir) yang belum berhaji. Kemudian beliau membaca ayat, “Sesungguhnya
zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir...” sampai akhir ayat. Kepada
orang mana saja (yang tersebut di ayat) engkau berikan zakat, hal itu sah.
وَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (إِنَّ خَالِدًا احۡتَبَسَ أَدۡرَاعَهُ فِي سَبِيلِ
اللهِ). وَيُذۡكَرُ عَنۡ أَبِي لَاسٍ: حَمَلَنَا النَّبِيُّ ﷺ عَلَى إِبِلِ
الصَّدَقَةِ لِلۡحَجِّ.
Nabi—shallallahu 'alaihi ‘wa sallam—bersabda, “Sesungguhnya Khalid telah
mewakafkan baju-baju besinya di jalan Allah.”
Disebutkan dari Abu Las: Nabi—shallallahu 'alaihi ‘wa sallam—membawa kami di
atas unta sedekah untuk ibadah haji.
١٤٦٨ - حَدَّثَنَا أَبُو الۡيَمَانِ: أَخۡبَرَنَا شُعَيۡبٌ: حَدَّثَنَا أَبُو
الزِّنَادِ، عَنِ الۡأَعۡرَجِ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ
قَالَ: أَمَرَ رَسُولُ اللهِ ﷺ بِالصَّدَقَةِ، فَقِيلَ: مَنَعَ ابۡنُ جَمِيلٍ،
وَخَالِدُ بۡنُ الۡوَلِيدِ، وَعَبَّاسُ بۡنُ عَبۡدِ الۡمُطَّلِبِ! فَقَالَ
النَّبِيُّ ﷺ: (مَا يَنۡقِمُ ابۡنُ جَمِيلٍ إِلَّا أَنَّهُ كَانَ فَقِيرًا
فَأَغۡنَاهُ اللهُ وَرَسُولُهُ، وَأَمَّا خَالِدٌ: فَإِنَّكُمۡ تَظۡلِمُونَ
خَالِدًا، قَدِ احۡتَبَسَ أَدۡرَاعَهُ وَأَعۡتُدَهُ فِي سَبِيلِ اللهِ،
وَأَمَّا الۡعَبَّاسُ بۡنُ عَبۡدِ الۡمُطَّلِبِ: فَعَمُّ رَسُولِ اللهِ ﷺ،
فَهِيَ عَلَيۡهِ صَدَقَةٌ وَمِثۡلُهَا مَعَهَا). تَابَعَهُ ابۡنُ أَبِي
الزِّنَادِ، عَنۡ أَبِيهِ. وَقَالَ ابۡنُ إِسۡحَاقَ، عَنۡ أَبِي الزِّنَادِ:
(هِيَ عَلَيۡهِ وَمِثۡلُهَا مَعَهَا). وَقَالَ ابۡنُ جُرَيۡجٍ: حُدِّثۡتُ عَنِ
الۡأَعۡرَجِ: بِمِثۡلِهِ.
1468. Abu Al-Yaman telah menceritakan kepada kami: Syu’aib mengabarkan kepada
kami: Abu Az-Zinad menceritakan kepada kami dari Al-A’raj, dari Abu
Hurairah—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan:
Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—memerintahkan zakat, lalu ada yang
berkata, “Ibnu Jamil, Khalid bin Al-Walid, dan ‘Abbas bin ‘Abdul Muththalib
tidak mau berzakat.”
Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, "Tidak ada alasan bagi Ibnu Jamil
untuk membenci zakat, karena dahulu dia fakir lalu Allah dan Rasul-Nya telah
mencukupinya. Adapun Khalid, kalian telah menzalimi Khalid. Dia telah
mewakafkan baju dan perlengkapan perangnya di jalan Allah. Adapun Al-‘Abbas
bin ‘Abdul Muththalib, beliau adalah paman Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa
sallam—. Dia wajib zakat. (Dia akan mengeluarkan zakat) dan yang semisal zakat
bersamanya.”
Ibnu Abu Az-Zinad mengiringi Syu’aib, dari ayahnya. Ibnu Ishaq berkata dari
Abu Az-Zinad, “Hal itu wajib baginya dan yang semisal itu bersamanya.” Ibnu
Juraij berkata: Ada yang menceritakan kepadaku dari Al-A'raj semisal hadis
tersebut.