Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 1468

٥٠ - بَابُ قَوۡلِ اللهِ تَعَالَى: ﴿وَفِي الرِّقَابِ وَالۡغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللهِ﴾ [التوبة: ٦٠]
50. Bab firman Allah taala, “Untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah” (QS. At-Taubah: 60)


وَيُذۡكَرُ عَنِ ابۡنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا: يُعۡتِقُ مِنۡ زَكَاةِ مَالِهِ، وَيُعۡطِي فِي الۡحَجِّ.

Disebutkan dari Ibnu ‘Abbas—radhiyallahu ‘anhuma—: Seseorang boleh membebaskan budak dan membiayai haji (orang fakir) menggunakan zakat malnya.

وَقَالَ الۡحَسَنُ: إِنِ اشۡتَرَى أَبَاهُ مِنَ الزَّكَاةِ جَازَ، وَيُعۡطِي فِي الۡمُجَاهِدِينَ، وَالَّذِي لَمۡ يَحُجَّ، ثُمَّ تَلَا: ﴿إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلۡفُقَرَاءِ﴾ الۡآيَةَ، فِي أَيِّهَا أَعۡطَيۡتَ أَجۡزَأَتۡ.

Al-Hasan berkata: Jika seseorang membeli ayahnya (yang berstatus budak) dari harta zakat, ini diperbolehkan. Boleh pula untuk membiayai para mujahid dan orang (fakir) yang belum berhaji. Kemudian beliau membaca ayat, “Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir...” sampai akhir ayat. Kepada orang mana saja (yang tersebut di ayat) engkau berikan zakat, hal itu sah.

وَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (إِنَّ خَالِدًا احۡتَبَسَ أَدۡرَاعَهُ فِي سَبِيلِ اللهِ). وَيُذۡكَرُ عَنۡ أَبِي لَاسٍ: حَمَلَنَا النَّبِيُّ ﷺ عَلَى إِبِلِ الصَّدَقَةِ لِلۡحَجِّ.

Nabi—shallallahu 'alaihi ‘wa sallam—bersabda, “Sesungguhnya Khalid telah mewakafkan baju-baju besinya di jalan Allah.”

Disebutkan dari Abu Las: Nabi—shallallahu 'alaihi ‘wa sallam—membawa kami di atas unta sedekah untuk ibadah haji.

١٤٦٨ - حَدَّثَنَا أَبُو الۡيَمَانِ: أَخۡبَرَنَا شُعَيۡبٌ: حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ، عَنِ الۡأَعۡرَجِ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: أَمَرَ رَسُولُ اللهِ ﷺ بِالصَّدَقَةِ، فَقِيلَ: مَنَعَ ابۡنُ جَمِيلٍ، وَخَالِدُ بۡنُ الۡوَلِيدِ، وَعَبَّاسُ بۡنُ عَبۡدِ الۡمُطَّلِبِ! فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (مَا يَنۡقِمُ ابۡنُ جَمِيلٍ إِلَّا أَنَّهُ كَانَ فَقِيرًا فَأَغۡنَاهُ اللهُ وَرَسُولُهُ، وَأَمَّا خَالِدٌ: فَإِنَّكُمۡ تَظۡلِمُونَ خَالِدًا، قَدِ احۡتَبَسَ أَدۡرَاعَهُ وَأَعۡتُدَهُ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَأَمَّا الۡعَبَّاسُ بۡنُ عَبۡدِ الۡمُطَّلِبِ: فَعَمُّ رَسُولِ اللهِ ﷺ، فَهِيَ عَلَيۡهِ صَدَقَةٌ وَمِثۡلُهَا مَعَهَا). تَابَعَهُ ابۡنُ أَبِي الزِّنَادِ، عَنۡ أَبِيهِ. وَقَالَ ابۡنُ إِسۡحَاقَ، عَنۡ أَبِي الزِّنَادِ: (هِيَ عَلَيۡهِ وَمِثۡلُهَا مَعَهَا). وَقَالَ ابۡنُ جُرَيۡجٍ: حُدِّثۡتُ عَنِ الۡأَعۡرَجِ: بِمِثۡلِهِ.

1468. Abu Al-Yaman telah menceritakan kepada kami: Syu’aib mengabarkan kepada kami: Abu Az-Zinad menceritakan kepada kami dari Al-A’raj, dari Abu Hurairah—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan:

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—memerintahkan zakat, lalu ada yang berkata, “Ibnu Jamil, Khalid bin Al-Walid, dan ‘Abbas bin ‘Abdul Muththalib tidak mau berzakat.”

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, "Tidak ada alasan bagi Ibnu Jamil untuk membenci zakat, karena dahulu dia fakir lalu Allah dan Rasul-Nya telah mencukupinya. Adapun Khalid, kalian telah menzalimi Khalid. Dia telah mewakafkan baju dan perlengkapan perangnya di jalan Allah. Adapun Al-‘Abbas bin ‘Abdul Muththalib, beliau adalah paman Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Dia wajib zakat. (Dia akan mengeluarkan zakat) dan yang semisal zakat bersamanya.”

Ibnu Abu Az-Zinad mengiringi Syu’aib, dari ayahnya. Ibnu Ishaq berkata dari Abu Az-Zinad, “Hal itu wajib baginya dan yang semisal itu bersamanya.” Ibnu Juraij berkata: Ada yang menceritakan kepadaku dari Al-A'raj semisal hadis tersebut.