١١٣٦ – أَخۡبَرَنَا أَبُو نُعَيۡمٍ، عَنۡ حَمَّادِ بۡنِ سَلَمَةَ، عَنۡ
حَكِيمٍ الۡأَثۡرَمِ، عَنۡ أَبِي تَمِيمَةَ الۡهُجَيۡمِيِّ، عَنۡ أَبِي
هُرَيۡرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيۡهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: مَنۡ
أَتَى حَائِضًا، أَوِ امۡرَأَةً فِي دُبُرِهَا، أَوۡ كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ
بِمَا يَقُولُ؛ فَقَدۡ كَفَرَ بِمَا أُنۡزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ.
1136. Abu Nu’aim telah mengabarkan kepada kami dari Hammad bin Salamah, dari
Hakim Al-Atsram, dari Abu Tamimah Al-Hujaimi, dari Abu Hurairah, dari
Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau bersabda, “Siapa saja yang
menggauli istri yang sedang haid, atau menggauli istri di duburnya, atau
mendatangi dukun lalu membenarkan ucapannya; maka dia telah kafir dengan agama
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad.”