Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2483 dan 2484

١ - بَابُ الشَّرِكَةِ فِي الطَّعَامِ وَالنَّهۡدِ وَالۡعُرُوضِ
1. Bab serikat dalam makanan, nahd, dan barang-barang


وَكَيۡفَ قِسۡمَةُ مَا يُكَالُ وَيُوزَنُ، مُجَازَفَةً أَوۡ قَبۡضَةً، لَمَّا لَمۡ يَرَ الۡمُسۡلِمُونَ فِي النَّهۡدِ بَأۡسًا، أَنۡ يَأۡكُلَ هٰذَا بَعۡضًا وَهٰذَا بَعۡضًا، وَكَذٰلِكَ مُجَازَفَةُ الذَّهَبِ وَالۡفِضَّةِ، وَالۡقِرَانُ فِي التَّمۡرِ.

Bagaimana pembagian barang yang ditakar dan ditimbang? Apakah boleh dengan cara borongan atau harus diukur? Karena kaum muslimin berpendapat tidak ada yang salah dalam nahd (membagikan bekal yang dikumpulkan dari rombongan safar), apabila masing-masing orang memakan dengan ukuran yang berbeda dengan temannya. Begitu pula memborong emas dan perak. Dan mengambil kurma dua butir-dua butir atau lebih (ketika makan bersama).

٢٤٨٣ - حَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ يُوسُفَ: أَخۡبَرَنَا مَالِكٌ، عَنۡ وَهۡبِ بۡنِ كَيۡسَانَ، عَنۡ جَابِرِ بۡنِ عَبۡدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا أَنَّهُ قَالَ: بَعَثَ رَسُولُ اللهِ ﷺ بَعۡثًا قِبَلَ السَّاحِلِ، فَأَمَّرَ عَلَيۡهِمۡ أَبَا عُبَيۡدَةَ بۡنَ الۡجَرَّاحِ، وَهُمۡ ثَلَاثُمِائَةٍ وَأَنَا فِيهِمۡ، فَخَرَجۡنَا حَتَّى إِذَا كُنَّا بِبَعۡضِ الطَّرِيقِ فَنِيَ الزَّادُ، فَأَمَرَ أَبُو عُبَيۡدَةَ بِأَزۡوَادِ ذٰلِكَ الۡجَيۡشِ فَجُمِعَ ذٰلِكَ كُلُّهُ، فَكَانَ مِزۡوَدَيۡ تَمۡرٍ، فَكَانَ يُقَوِّتُنَا كُلَّ يَوۡمٍ قَلِيلًا قَلِيلًا حَتَّى فَنِيَ، فَلَمۡ يَكُنۡ يُصِيبُنَا إِلَّا تَمۡرَةٌ تَمۡرَةٌ، فَقُلۡتُ: وَمَا تُغۡنِي تَمۡرَةٌ؟ فَقَالَ: لَقَدۡ وَجَدۡنَا فَقۡدَهَا حِينَ فَنِيَتۡ، قَالَ: ثُمَّ انۡتَهَيۡنَا إِلَى الۡبَحۡرِ، فَإِذَا حُوتٌ مِثۡلُ الظَّرِبِ، فَأَكَلَ مِنۡهُ ذٰلِكَ الۡجَيۡشُ ثَمَانِيَ عَشۡرَةَ لَيۡلَةً، ثُمَّ أَمَرَ أَبُو عُبَيۡدَةَ بِضِلَعَيۡنِ مِنۡ أَضۡلَاعِهِ فَنُصِبَا، ثُمَّ أَمَرَ بِرَاحِلَةٍ فَرُحِلَتۡ، ثُمَّ مَرَّتۡ تَحۡتَهُمَا فَلَمۡ تُصِبۡهُمَا. [الحديث ٢٤٨٣ - أطرافه في: ٢٩٨٣، ٤٣٦٠، ٤٣٦١، ٤٣٦٢، ٥٤٩٣، ٥٤٩٤].

2483. ‘Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami: Malik mengabarkan kepada kami dari Wahb bin Kaisan, dari Jabir bin ‘Abdullah—radhiyallahu ‘anhuma—. Beliau mengatakan:

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—mengirim pasukan ke arah pantai. Beliau menunjuk Abu 'Ubaidah bin Al-Jarrah sebagai pemimpinnya. Mereka berjumlah tiga ratus orang dan aku ikut bersama mereka. Kami keluar pergi sampai ketika di tengah perjalanan, kami kehabisan bekal. Abu ‘Ubaidah memerintahkan agar bekal-bekal pasukan dikumpulkan. Terkumpullah dua kantong kurma. Itulah yang kami makan sedikit demi sedikit setiap hari sampai habis. Tidaklah kami makan kecuali sebutir-sebutir kurma.

Aku bertanya, “Apakah satu butir kurma bisa mencukupi?”

Jabir berkata, “Kami merasa sangat kehilangan satu butir kurma ketika bekal sudah habis.”

Jabir berkata: Kemudian kami sampai di laut. Di sana ada ikan sebesar gunung kecil terdampar. Pasukan itu makan darinya selama delapan belas hari. Kemudian Abu ‘Ubaidah memerintahkan dua dari tulang-tulang rusuknya ditegakkan kemudian beliau memerintahkan agar seorang pengendara berkendara melewati bawahnya dan ternyata tidak mengenainya.

٢٤٨٤ - حَدَّثَنَا بِشۡرُ بۡنُ مَرۡحُومٍ: حَدَّثَنَا حَاتِمُ بۡنُ إِسۡمَاعِيلَ، عَنۡ يَزِيدَ بۡنِ أَبِي عُبَيۡدٍ، عَنۡ سَلَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: خَفَّتۡ أَزۡوَادُ الۡقَوۡمِ وَأَمۡلَقُوا، فَأَتَوُا النَّبِيَّ ﷺ فِي نَحۡرِ إِبِلِهِمۡ فَأَذِنَ لَهُمۡ، فَلَقِيَهُمۡ عُمَرُ فَأَخۡبَرُوهُ فَقَالَ: مَا بَقَاؤُكُمۡ بَعۡدَ إِبِلِكُمۡ؟ فَدَخَلَ عَلَى النَّبِيِّ ﷺ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا بَقَاؤُهُمۡ بَعۡدَ إِبِلِهِمۡ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (نَادِ فِي النَّاسِ، فَيَأۡتُونَ بِفَضۡلِ أَزۡوَادِهِمۡ). فَبُسِطَ لِذٰلِكَ نِطَعٌ وَجَعَلُوهُ عَلَى النِّطَعِ، فَقَامَ رَسُولُ اللهِ ﷺ فَدَعَا وَبَرَّكَ عَلَيۡهِ، ثُمَّ دَعَاهُمۡ بِأَوۡعِيَتِهِمۡ، فَاحۡتَثَى النَّاسُ حَتَّى فَرَغُوا، ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (أَشۡهَدُ أَنۡ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنِّي رَسُولُ اللهِ).

[الحديث ٢٤٨٤ - طرفه في: ٢٩٨٢].

2484. Bisyr bin Marhum telah menceritakan kepada kami: Hatim bin Isma’il menceritakan kepada kami dari Yazid bin Abu ‘Ubaid, dari Salamah—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan:

Bekal pasukan menipis dan mereka sangat membutuhkan makanan. Mereka mendatangi Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—meminta izin menyembelih unta mereka lalu beliau mengizinkan mereka. ‘Umar berjumpa dengan mereka lalu mereka memberi tahu beliau. 'Umar berkata, “Apa yang bisa membuat kalian bertahan hidup setelah unta kalian disembelih?”

‘Umar masuk ke tempat Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—seraya berkata, “Apa yang bisa membuat mereka bisa bertahan hidup setelah unta mereka disembelih?”

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Umumkan kepada orang-orang agar mereka datang membawa sisa bekal mereka!”

Selembar alas dari kulit digelar dan mereka meletakkan sisa bekal di atas alas itu. Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berdiri lalu berdoa dan mendoakan keberkahan terhadap sisa bekal tersebut, kemudian memanggil mereka dengan membawa karung-karung mereka. Orang-orang pun mengambili sisa bekal tersebut sampai selesai, kemudian Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah dan bahwa aku adalah rasul Allah.”