٤٤ - بَابُ الۡهَدۡيِ
44. Bab hadyu (unta, sapi, dan kambing yang dihadiahkan ke Baitulharam)
٢٤٠ - عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: (فَتَلۡتُ قَلَائِدَ هَدۡيِ النَّبِيِّ ﷺ، ثُمَّ أَشۡعَرَهَا وَقَلَّدَهَا - أَوۡ قَلَّدۡتُهَا - ثُمَّ بَعَثَ بِهَا إلَى الۡبَيۡتِ، وَأَقَامَ بِالۡمَدِينَةِ، فَمَا حَرُمَ عَلَيۡهِ شَيۡءٌ كَانَ لَهُ حِلًّا).
240. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan, “Aku melilit kalung-kalung hewan sembelihan haji Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau memberi tanda dan mengalunginya, atau aku yang mengalunginya. Kemudian beliau mengirimkan hewan tersebut ke Baitullah sedang beliau tetap tinggal di Madinah. Maka, segala sesuatu yang tadinya halal bagi beliau, tidak menjadi haram atas beliau.”[1]
٢٤١ - عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: (أَهۡدَى النَّبِيُّ ﷺ مَرَّةً غَنَمًا).
241. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah satu kali berkurban haji dengan seekor kambing.”[2]
٢٤٢ - عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ أَنَّ نَبِيَّ اللهِ ﷺ رَأَى رَجُلًا يَسُوقُ بَدَنَةً، فَقَالَ: (ارۡكَبۡهَا) قَالَ: إنَّهَا بَدَنَةٌ. قَالَ: (ارۡكَبۡهَا). فَرَأَيۡتُهُ رَاكِبَهَا، يُسَايِرُ النَّبِيَّ ﷺ وَالنَّعۡلُ فِي عُنُقِهَا. وَفِي لَفۡظٍ: قَالَ فِي الثَّانِيَةِ، أَوِ الثَّالِثَةِ: (ارۡكَبۡهَا، وَيۡلَكَ، أَوۡ وَيۡحَكَ).
242. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu: Bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat seseorang yang menuntun seekor unta badanah (unta hadyu). Beliau bersabda, “Tunggangilah!” Orang itu berkata, “Sesungguhnya ini unta badanah.” Nabi bersabda, “Tunggangilah!” Lalu aku melihat orang itu mengendarainya, menempuh perjalanan bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan sandal di leher unta itu. Dalam lafal hadis yang lain: Beliau bersabda pada kali yang kedua atau ketiga, “Tunggangilah! Celaka engkau.”[3]
٢٤٣ - عَنۡ عَلِيِّ بۡنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: أَمَرَنِي النَّبِيُّ ﷺ أَنۡ أَقُومَ عَلَى بُدۡنِهِ، وَأَنۡ أَتَصَدَّقَ بِلَحۡمِهَا وَجُلُودِهَا وَأَجِلَّتِهَا، وَأَنۡ لَا أُعۡطِيَ الۡجَزَّارَ مِنۡهَا شَيۡئًا، وَقَالَ: (نَحۡنُ نُعۡطِيهِ مِنۡ عِنۡدِنَا).
243. Dari ‘Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkanku untuk mengurusi unta hadyu beliau, agar menyedekahkan daging, kulit, dan jilalnya (kain penutup punuk unta), serta tidak memberi sesuatu pun dari bagian hewan itu kepada jagal. Beliau bersabda, “Kami akan memberi (upah) jagal dari sisi kami.”[4]
٢٤٤ - عَنۡ زِيَادِ بۡنِ جُبَيۡرٍ قَالَ: (رَأَيۡتُ ابۡنَ عُمَرَ قَدۡ أَتَى عَلَى رَجُلٍ قَدۡ أَنَاخَ بَدَنَتَهُ يَنۡحَرُهَا، فَقَالَ: ابۡعَثۡهَا قِيَامًا مُقَيَّدَةً، سُنَّةَ مُحَمَّدٍ ﷺ).
244. Dari Ziyad bin Jubair, beliau mengatakan, “Aku melihat Ibnu ‘Umar pernah datang kepada seseorang yang telah menderumkan unta kurban hajinya yang akan ia sembelih. Ibnu ‘Umar mengatakan: Bangkitkan untamu dalam keadaan berdiri dan terikat agar sesuai sunah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.”[5]
[1] HR. Al-Bukhari nomor 1699 dan Muslim nomor 1321.
[3] HR. Al-Bukhari nomor 2755, 6160, dan Muslim nomor 1322.
[4] HR. Al-Bukhari nomor 1717 dan Muslim nomor 1317.
[5] HR. Al-Bukhari nomor 1713 dan Muslim nomor 1320.