Cari Blog Ini

'Umdatul Ahkam - Kitab Saum - Hadits nomor 184-190

١٨٤ - عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (لَا تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوۡمِ يَوۡمٍ وَلَا يَوۡمَيۡنِ، إلَّا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوۡمًا فَلۡيَصُمۡهُ). 

184. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Beliau mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian mendahului bulan Ramadan dengan puasa satu hari atau dua hari, kecuali seseorang yang sudah biasa berpuasa, maka silakan ia berpuasa di hari itu.”[1]

١٨٥ - عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا قَالَ: سَمِعۡتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ: (إِذَا رَأَيۡتُمُوهُ فَصُومُوا، وَإِذَا رَأَيۡتُمُوهُ فَأَفۡطِرُوا، فَإِنۡ غُمَّ عَلَيۡكُمۡ فَاقۡدُرُوا لَهُ). 

185. Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma. Beliau mengatakan: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kalian telah melihat hilal bulan Ramadan, maka berpuasalah. Dan apabila kalian telah melihat hilal bulan Syawal, maka selesailah berpuasa. Jika pandangan kalian terhalangi, maka tetapkanlah.”[2]

١٨٦ - عَنۡ أَنَسِ بۡنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (تَسَحَّرُوا، فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً). 

186. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu. Beliau mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Makan sahurlah karena ada keberkahan di dalam sahur.”[3]

١٨٧ - عَنۡ أَنَسِ بۡنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، عَنۡ زَيۡدِ بۡنِ ثَابِتٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: تَسَحَّرۡنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ، ثُمَّ قَامَ إلَى الصَّلَاةِ. قَالَ أَنَسٌ: قُلۡت لِزَيۡدٍ: كَمۡ كَانَ بَيۡنَ الۡأَذَانِ وَالسَّحُورِ؟ قَالَ: قَدۡرُ خَمۡسِينَ آيَةً. 

187. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu. Beliau mengatakan: Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian beliau bangkit untuk salat. Anas berkata: Aku bertanya kepada Zaid: Berapa waktu antara azan dan sahur? Beliau menjawab: Sekadar bacaan lima puluh ayat Alquran.[4]

١٨٨ - عَنۡ عَائِشَةَ وَأُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا، أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺكَانَ يُدۡرِكُهُ الۡفَجۡرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنۡ أَهۡلِهِ، ثُمَّ يَغۡتَسِلُ وَيَصُومُ. 

188. Dari ‘Aisyah dan Ummu Salamah radhiyallahu ‘anhuma, bahwa dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk waktu fajar dalam keadaan junub karena menggauli istrinya, kemudian beliau mandi dan berpuasa.[5]

١٨٩ - عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ: (مَنۡ نَسِيَ - وَهُوَ صَائِمٌ - فَأَكَلَ أَوۡ شَرِبَ، فَلۡيُتِمَّ صَوۡمَهُ فَإِنَّمَا أَطۡعَمَهُ اللهُ وَسَقَاهُ). 

189. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang sedang berpuasa lalu lupa makan dan minum, hendaknya dia menyempurnakan puasanya, karena Allah telah memberinya makan dan minum.”[6]

١٩٠ - عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: بَيۡنَمَا نَحۡنُ جُلُوسٌ عِنۡدَ النَّبِيِّ ﷺ، إذۡ جَاءَهُ رَجُلٌ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، هَلَكۡتُ، فَقَالَ: (مَا لَكَ؟) قَالَ: وَقَعۡتُ عَلَى امۡرَأَتِي فِي رَمَضَانَ، وَأَنَا صَائِمٌ - وَفِي رِوَايَةٍ: أَصَبۡتُ أَهۡلِي فِي رَمَضَانَ - فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (هَلۡ تَجِدُ رَقَبَةً تُعۡتِقُهَا؟) قَالَ: لَا، قَالَ: (فَهَلۡ تَسۡتَطِيعُ أَنۡ تَصُومَ شَهۡرَيۡنِ مُتَتَابِعَيۡنِ؟) قَالَ: لَا، قَالَ: (فَهَلۡ تَجِدُ إطۡعَامَ سِتِّينَ مِسۡكِينًا؟) قَالَ: لَا، قَالَ: فَسَكَتَ النَّبِيُّ ﷺ، فَبَيۡنَا نَحۡنُ عَلَى ذٰلِكَ إِذۡ أُتِيَ النَّبِيُّ ﷺ بِعَرَقٍ فِيهِ تَمۡرٌ - وَالۡعَرَقُ الۡمِكۡتَلُ - قَالَ: (أَيۡنَ السَّائِلُ؟) قَالَ: أَنَا، قَالَ: (خُذۡ هَٰذَا، فَتَصَدَّقَ بِهِ) فَقَالَ: عَلَى أَفۡقَرَ مِنِّي يَا رَسُولَ اللهِ؟ فَوَاَللهِ مَا بَيۡنَ لَابَتَيۡهَا - يُرِيدُ الۡحَرَّتَيۡنِ - أَهۡلُ بَيۡتٍ أَفۡقَرُ مِنۡ أَهۡلِ بَيۡتِي، فَضَحِكَ النَّبِيُّ ﷺ حَتَّى بَدَتۡ أَنۡيَابُهُ، ثُمَّ قَالَ: (أَطۡعِمۡهُ أَهۡلَكَ). 

الۡحَرَّةُ: الۡأَرۡضُ تُرَكِّبُهَا حِجَارَةٌ سُودٌ. 

190. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan: 

Ketika kami sedang duduk di dekat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba seorang pria datang seraya berkata, “Wahai Rasulullah, aku telah binasa.” 

Rasulullah bertanya, “Ada apa denganmu?” 

Pria itu menjawab, “Aku menggauli istriku di bulan Ramadan padahal aku berpuasa.” 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apakah engkau mendapatkan seorang budak yang bisa engkau merdekakan?” 

Pria itu menjawab, “Tidak.” 

Rasulullah bertanya, “Apakah engkau mampu berpuasa dua bulan berturut-turut?” 

Pria itu menjawab, “Tidak.” 

Rasulullah bertanya, “Apakah engkau bisa memberi makan enam puluh orang miskin?” 

Pria itu menjawab, “Tidak.” 

Abu Hurairah berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diam. Ketika kami masih dalam keadaan demikian, tiba-tiba Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ada orang yang datang membawa satu keranjang kurma. 

Rasulullah bertanya, “Di mana si penanya?” 

Pria tadi menjawab, “Saya.” 

Rasulullah bersabda, “Ambil ini dan bersedekahlah dengannya!” 

Pria itu bertanya, “Apakah kepada orang yang lebih fakir daripadaku wahai Rasulullah? Demi Allah, tidak ada penghuni rumah di antara dua bukit berbatu hitam ini yang lebih fakir daripada penghuni rumahku.” 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa sampai gigi-gigi taring beliau tampak kemudian beliau bersabda, “Berikanlah itu untuk makan keluargamu.” 

Harrah adalah dataran yang tersusun oleh batu-batu hitam.[7]





[4] HR. Al-Bukhari nomor 1921 dan Muslim nomor 1097. Juga diriwayatkan oleh At-Tirmidzi nomor 703, An-Nasa`i (4/143), dan Ibnu Majah nomor 1694

[5] HR. Al-Bukhari nomor 1926 dan Muslim nomor 1109. Juga diriwayatkan oleh At-Tirmidzi nomor 779 dan An-Nasa`i (1/108).