٣٥ – مَا عَلَى الۡإِمَامِ مِنَ التَّخۡفِيفِ
35. Imam hendaknya meringankan shalat
٨٢٣ – (صحيح) أَخۡبَرَنَا قُتَيۡبَةُ، عَنۡ مَالِكٍ، عَنۡ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الۡأَعۡرَجِ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ، قَالَ: (إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمۡ بِالنَّاسِ؛ فَلۡيُخَفِّفۡ؛ فَإِنَّ فِيهِمُ السَّقِيمَ، وَالضَّعِيفَ، وَالۡكَبِيرَ، فَإِذَا صَلَّى أَحَدُكُمۡ لِنَفۡسِهِ؛ فَلۡيُطَوِّلۡ مَا شَاءَ). [(إرواء الغليل)(٥١٢)، (صحيح أبي داود) (٧٥٩ – ٧٦٠)، ق].
823. Qutaibah telah mengabarkan kepada kami, dari Malik, dari Abuz Zinad, dari Al-A'raj, dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Apabila salah seorang kalian shalat mengimami orang-orang, ringankanlah. Karena mereka ada yang sakit, lemah, dan sudah lanjut usia. Namun apabila salah seorang kalian shalat sendirian, silakan ia perlama sekehendaknya.”