Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 3977

٣٩٧٧ - حَدَّثَنَا الۡحُمَيۡدِيُّ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ: حَدَّثَنَا عَمۡرٌو، عَنۡ عَطَاءٍ، عَنِ ابۡنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا: ﴿الَّذِينَ بَدَّلُوا نِعۡمَةَ اللهِ كُفۡرًا﴾ [إبراهيم: ٢٨]، قَالَ: هُمۡ وَاللهِ كُفَّارُ قُرَيۡشٍ، قَالَ عَمۡرٌو: هُمۡ قُرَيۡشٌ، وَمُحَمَّدٌ ﷺ نِعۡمَةُ اللهِ، ﴿وَأَحَلُّوا قَوۡمَهُمۡ دَارَ الۡبَوَارِ﴾ [إبراهيم: ٢٨] قَالَ: النَّارَ يَوۡمَ بَدۡرٍ. [الحديث ٣٩٧٧ - طرفه في: ٤٧٠٠].

3977. Al-Humaidi telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami: ‘Amr menceritakan kepada kami dari ‘Atha`, dari Ibnu ‘Abbas—radhiyallahu ‘anhuma—mengatakan tentang ayat “orang-orang yang menukar nikmat Allah dengan kekafiran” (QS. Ibrahim: 28), “Mereka, demi Allah, adalah orang-orang kafir Quraisy.”

‘Amr berkata: Mereka adalah Quraisy, sedangkan Muhammad—shallallahu ‘alaihi wa sallam—adalah nikmat Allah.

“Mereka menjatuhkan kaum mereka ke lembar kebinasaan.” (QS. Ibrahim: 28). ‘Amr berkata: yaitu neraka pada hari perang Badr.

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4700

٣ - بَابٌ ‏﴿‏أَلَمۡ تَرَ إِلَى الَّذِينَ بَدَّلُوا نِعۡمَةَ اللهِ كُفۡرًا‏﴾‏ [٢٨]
3. Bab “Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang menukar nikmat Allah dengan kekufuran” (QS. Ibrahim: 28)


أَلَمۡ تَعۡلَمۡ؟ كَقَوۡلِهِ: ﴿أَلَمۡ تَرَ كَيۡفَ﴾ [٢٤]. ﴿أَلَمۡ تَرَ إِلَى الَّذِينَ خَرَجُوا﴾ [البقرة: ٢٤٣]. ﴿الۡبَوَارُ﴾ [٢٨] الۡهَلَاكُ، بَارَ يَبُورُ بَوۡرًا ﴿قَوۡمًا بُورًا﴾ [الفرقان: ١٨]: هَالِكِينَ.

Alam tara” artinya “alam ta’lam” (Tidakkah engkau mengetahui) seperti firman Allah, “Tidakkah engkau mengetahui bagaimana…” (QS. Ibrahim: 24). “Tidakkah engkau mengetahui orang-orang yang keluar…” (QS. Al-Baqarah: 243).

Al-bawār” artinya kebinasaan. Bāra yabūru bauranqauman būran” (QS. Al-Furqan: 18) artinya kaum yang binasa.

٤٧٠٠ - حَدَّثَنَا عَلِيُّ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ، عَنۡ عَمۡرٍو، عَنۡ عَطَاءٍ: سَمِعَ ابۡنَ عَبَّاسٍ: ‏﴿‏أَلَمۡ تَرَ إِلَى الَّذِينَ بَدَّلُوا نِعۡمَةَ اللهِ كُفۡرًا‏﴾ [٢٨].‏ قَالَ: هُمۡ كُفَّارُ أَهۡلِ مَكَّةَ. [طرفه في: ٣٩٧٧].

4700. ‘Ali bin ‘Abdullah telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami dari ‘Amr, dari ‘Atha`: Beliau mendengar Ibnu ‘Abbas mengatakan tentang ayat “Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang menukar nikmat Allah dengan kekufuran” (QS. Ibrahim: 28), “Mereka adalah orang-orang kafir penduduk Makkah.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4699

٢ - بَابٌ ‏﴿‏يُثَبِّتُ اللهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالۡقَوۡلِ الثَّابِتِ‏﴾‏ [٢٧]
2. Bab “Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh” (QS. Ibrahim 27)


٤٦٩٩ - حَدَّثَنَا أَبُو الۡوَلِيدِ: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ قَالَ: أَخۡبَرَنِي عَلۡقَمَةُ بۡنُ مَرۡثَدٍ قَالَ: سَمِعۡتُ سَعۡدَ بۡنَ عُبَيۡدَةَ، عَنِ الۡبَرَاءِ بۡنِ عَازِبٍ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: (الۡمُسۡلِمُ إِذَا سُئِلَ فِي الۡقَبۡرِ: يَشۡهَدُ أَنۡ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ. فَذٰلِكَ قَوۡلُهُ: ‏﴿‏يُثَبِّتُ اللهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالۡقَوۡلِ الثَّابِتِ فِي الۡحَيَاةِ الدُّنۡيَا وَفِي الۡآخِرَةِ﴾). [طرفه في: ١٣٦٩].

4699. Abu Al-Walid telah menceritakan kepada kami: Syu’bah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: ‘Alqamah bin Martsad mengabarkan kepadaku. Beliau berkata: Aku mendengar Sa’d bin ‘Ubaidah dari Al-Bara` bin ‘Azib: Bahwa Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Seorang muslim ketika dia ditanya di kubur, dia akan bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah rasul Allah. Itu adalah maksud firman Allah, ‘Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh di kehidupan dunia dan di akhirat.’”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2799 dan 2800

٨ - بَابُ فَضۡلِ مَنۡ يُصۡرَعُ فِي سَبِيلِ اللهِ فَمَاتَ فَهُوَ مِنۡهُمۡ
8. Bab keutamaan orang yang terjungkal di jalan Allah lalu meninggal, dia termasuk mereka


وَقَوۡلِ اللهِ تَعَالَى: ﴿وَمَنۡ يَخۡرُجۡ مِنۡ بَيۡتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدۡرِكۡهُ الۡمَوۡتُ فَقَدۡ وَقَعَ أَجۡرُهُ عَلَى اللهِ﴾ [النساء: ١٠٠]. وَقَعَ: وَجَبَ.

Dan firman Allah taala, “Siapa saja yang keluar dari rumahnya dalam rangka berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian maut menjemputnya, pahalanya sudah ditetapkan oleh Allah.” (QS. An-Nisa`: 100). Waqa’a artinya wajaba (wajib).

٢٧٩٩، ٢٨٠٠ - حَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ يُوسُفَ قَالَ: حَدَّثَنِي اللَّيۡثُ: حَدَّثَنَا يَحۡيَى، عَنۡ مُحَمَّدِ بۡنِ يَحۡيَى بۡنِ حَبَّانَ، عَنۡ أَنَسِ بۡنِ مَالِكٍ، عَنۡ خَالَتِهِ أُمِّ حَرَامٍ بِنۡتِ مِلۡحَانَ قَالَتۡ: نَامَ النَّبِيُّ ﷺ يَوۡمًا قَرِيبًا مِنِّي، ثُمَّ اسۡتَيۡقَظَ يَتَبَسَّمُ، فَقُلۡتُ: مَا أَضۡحَكَكَ؟ قَالَ: (أُنَاسٌ مِنۡ أُمَّتِي عُرِضُوا عَلَيَّ، يَرۡكَبُونَ هٰذَا الۡبَحۡرَ الۡأَخۡضَرَ، كَالۡمُلُوكِ عَلَى الۡأَسِرَّةِ). قَالَتۡ: فَادۡعُ اللهَ أَنۡ يَجۡعَلَنِي مِنۡهُمۡ، فَدَعَا لَهَا، ثُمَّ نَامَ الثَّانِيَةَ، فَفَعَلَ مِثۡلَهَا، فَقَالَتۡ مِثۡلَ قَوۡلِهَا، فَأَجَابَهَا مِثۡلَهَا، فَقَالَتۡ: ادۡعُ اللهَ أَنۡ يَجۡعَلَنِي مِنۡهُمۡ، فَقَالَ: (أَنۡتِ مِنَ الۡأَوَّلِينَ). فَخَرَجَتۡ مَعَ زَوۡجِهَا عُبَادَةَ بۡنِ الصَّامِتِ غَازِيًا، أَوَّلَ مَا رَكِبَ الۡمُسۡلِمُونَ الۡبَحۡرَ مَعَ مُعَاوِيَةَ، فَلَمَّا انۡصَرَفُوا مِنۡ غَزۡوِهِمۡ قَافِلِينَ فَنَزَلُوا الشَّأۡمَ، فَقُرِّبَتۡ إِلَيۡهَا دَابَّةٌ لِتَرۡكَبَهَا فَصَرَعَتۡهَا فَمَاتَتۡ. [طرفه في: ٢٧٨٨].

2799, 2800. ‘Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Al-Laits menceritakan kepadaku: Yahya menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Yahya bin Habban, dari Anas bin Malik, dari bibinya, yaitu Umu Haram binti Milhan. Beliau mengatakan:

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—suatu hari tidur dekat dariku. Kemudian beliau terbangun dalam keadaan tersenyum. Aku bertanya, “Apa yang membuatmu tertawa?”

Beliau menjawab, “Ada orang-orang dari umatku yang diperlihatkan kepadaku. Mereka mengarungi lautan hijau ini seperti raja-raja di atas ranjang.”

Umu Haram berkata, “Berdoalah kepada Allah agar menjadikan aku termasuk mereka.”

Nabi mendoakannya. Kemudian beliau tidur kedua kalinya, lalu melakukan semisal tadi. Umu Haram menanyakan semisal pertanyaan tadi, lalu beliau menjawab semisal jawaban tadi. Umu Haram berkata, “Berdoalah kepada Allah agar menjadikan aku termasuk mereka.”

Nabi bersabda, “Engkau termasuk kelompok pertama.”

Umu Haram keluar berperang bersama suaminya, yaitu ‘Ubadah bin Ash-Shamit sebagai kaum muslimin pertama yang mengarungi lautan bersama Mu’awiyah. Ketika mereka selesai perang dalam perjalanan pulang, mereka singgah di Syam. Lalu seekor binatang tunggangan didekatkan ke Umu Haram untuk dinaiki. Lalu binatang itu menjungkalkannya sehingga Umu Haram meninggal.

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2790

٤ - بَابُ دَرَجَاتِ الۡمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِ اللهِ
4. Bab tingkatan mujahidin di jalan Allah


يُقَالُ: هٰذِهِ سَبِيلِي وَهٰذَا سَبِيلِي.

Boleh dikatakan: hādzihi sabīlī atau hādzā sabīlī.

٢٧٩٠ - حَدَّثَنَا يَحۡيَى بۡنُ صَالِحٍ: حَدَّثَنَا فُلَيۡحٌ، عَنۡ هِلَالِ بۡنِ عَلِيٍّ، عَنۡ عَطَاءِ بۡنِ يَسَارٍ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (مَنۡ آمَنَ بِاللهِ وَبِرَسُولِهِ، وَأَقَامَ الصَّلَاةَ، وَصَامَ رَمَضَانَ، كَانَ حَقًّا عَلَى اللهِ أَنۡ يُدۡخِلَهُ الۡجَنَّةَ، جَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللهِ، أَوۡ جَلَسَ فِي أَرۡضِهِ الَّتِي وُلِدَ فِيهَا). فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، أَفَلَا نُبَشِّرُ النَّاسَ؟ قَالَ: (إِنَّ فِي الۡجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ، أَعَدَّهَا اللهُ لِلۡمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِ اللهِ، مَا بَيۡنَ الدَّرَجَتَيۡنِ كَمَا بَيۡنَ السَّمَاءِ وَالۡأَرۡضِ، فَإِذَا سَأَلۡتُمُ اللهَ فَاسۡأَلُوهُ الۡفِرۡدَوۡسَ، فَإِنَّهُ أَوۡسَطُ الۡجَنَّةِ وَأَعۡلَى الۡجَنَّةِ - أُرَاهُ - فَوۡقَهُ عَرۡشُ الرَّحۡمٰنِ، وَمِنۡهُ تَفَجَّرُ أَنۡهَارُ الۡجَنَّةِ).

قَالَ مُحَمَّدُ بۡنُ فُلَيۡحٍ، عَنۡ أَبِيهِ: (وَفَوۡقَهُ عَرۡشُ الرَّحۡمٰنِ).

[الحديث ٢٧٩٠ - طرفه في: ٧٤٢٣].

2790. Yahya bin Shalih telah menceritakan kepada kami: Fulaih menceritakan kepada kami dari Hilal bin ‘Ali, dari ‘Atha` bin Yasar, dari Abu Hurairah—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan:

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menegakkan salat, dan berpuasa Ramadan, wajib bagi Allah untuk memasukkannya ke janah, baik dia berjihad di jalan Allah atau tinggal di tanah kelahirannya.”

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa boleh kami beritakan kabar gembira ini kepada orang-orang?”

Beliau bersabda, “Sesungguhnya di dalam janah ada seratus tingkatan yang Allah siapkan untuk mujahidin di jalan Allah. Jarak antara dua tingkatan tersebut seperti antara langit dan bumi. Jika kalian meminta Allah, mintalah Firdaus, karena itulah janah bagian paling tengah dan paling tinggi.—Aku mengira beliau berkata—Di atas Firdaus ada arasy Ar-Rahman dan sungai-sungai janah memancar dari situ.”

Muhammad bin Fulaih berkata dari ayahnya, “Di atas Firdaus ada arasy Ar-Rahman.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2788 dan 2789

٣ - بَابُ الدُّعَاءِ بِالۡجِهَادِ وَالشَّهَادَةِ لِلرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ
3. Bab doa untuk berjihad dan mati syahid bagi pria dan wanita


وَقَالَ عُمَرُ: ارۡزُقۡنِي شَهَادَةً فِي بَلَدِ رَسُولِكَ.

‘Umar berdoa, “Berilah aku rezeki mati syahid di negeri rasul-Mu.”

٢٧٨٨، ٢٧٨٩ - حَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ يُوسُفَ، عَنۡ مَالِكٍ، عَنۡ إِسۡحَاقَ بۡنِ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ أَبِي طَلۡحَةَ، عَنۡ أَنَسِ بۡنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ أَنَّهُ سَمِعَهُ يَقُولُ: كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ يَدۡخُلُ عَلَى أُمِّ حَرَامٍ بِنۡتِ مِلۡحَانَ فَتُطۡعِمُهُ، وَكَانَتۡ أُمُّ حَرَامٍ تَحۡتَ عُبَادَةَ بۡنِ الصَّامِتِ، فَدَخَلَ عَلَيۡهَا رَسُولُ اللهِ ﷺ فَأَطۡعَمَتۡهُ، وَجَعَلَتۡ تَفۡلِي رَأۡسَهُ، فَنَامَ رَسُولُ اللهِ ﷺ ثُمَّ اسۡتَيۡقَظَ وَهُوَ يَضۡحَكُ، قَالَتۡ: فَقُلۡتُ: وَمَا يُضۡحِكُكَ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: (نَاسٌ مِنۡ أُمَّتِي، عُرِضُوا عَلَيَّ غُزَاةً فِي سَبِيلِ اللهِ، يَرۡكَبُونَ ثَبَجَ هٰذَا الۡبَحۡرِ مُلُوكًا عَلَى الۡأَسِرَّةِ)، أَوۡ: (مِثۡلُ الۡمُلُوكِ عَلَى الۡأَسِرَّةِ). شَكَّ إِسۡحَاقُ،

2788, 2789. ‘Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami dari Malik, dari Ishaq bin ‘Abdullah bin Abu Thalhah, dari Anas bin Malik—radhiyallahu ‘anhu—bahwa Ishaq mendengar Anas mengatakan:

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—pernah masuk ke tempat Umu Haram binti Milhan lalu dia menghidangkan makanan untuk beliau. Saat itu, Umu Haram adalah istri ‘Ubadah bin Ash-Shamit. Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—masuk ke tempatnya lalu dia menghidangkan makanan untuk beliau. Lalu dia mencari kutu rambut kepala beliau. Lalu Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—tidur kemudian terbangun dalam keadaan tertawa. Umu Haram berkata: Aku bertanya, “Apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah?”

Beliau bersabda, “Ada orang-orang dari kalangan umatku yang diperlihatkan kepadaku berperang di jalan Allah. Mereka mengarungi tengah lautan ini layaknya raja-raja di atas ranjang-ranjang.” Atau, “semisal raja-raja di atas ranjang-ranjang.” Ishaq ragu.

قَالَتۡ: فَقُلۡتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، ادۡعُ اللهَ أَنۡ يَجۡعَلَنِي مِنۡهُمۡ، فَدَعَا لَهَا رَسُولُ اللهِ ﷺ، ثُمَّ وَضَعَ رَأۡسَهُ ثُمَّ اسۡتَيۡقَظَ وَهُوَ يَضۡحَكُ، فَقُلۡتُ: وَمَا يُضۡحِكُكَ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: (نَاسٌ مِنۡ أُمَّتِي عُرِضُوا عَلَيَّ غُزَاةً فِي سَبِيلِ اللهِ). كَمَا قَالَ فِي الۡأَوَّلِ، قَالَتۡ: فَقُلۡتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، ادۡعُ اللهَ أَنۡ يَجۡعَلَنِي مِنۡهُمۡ، قَالَ: (أَنۡتِ مِنَ الۡأَوَّلِينَ). فَرَكِبَتِ الۡبَحۡرَ فِي زَمَانِ مُعَاوِيَةَ بۡنِ أَبِي سُفۡيَانَ، فَصُرِعَتۡ عَنۡ دَابَّتِهَا حِينَ خَرَجَتۡ مِنَ الۡبَحۡرِ، فَهَلَكَتۡ.

[الحديث ٢٧٨٨ - أطرافه في: ٢٧٩٩، ٢٨٧٧، ٢٨٩٤، ٦٢٨٢، ٧٠٠١].

[الحديث ٢٧٨٩ - أطرافه في: ٢٨٠٠، ٢٨٧٨، ٢٨٩٥، ٢٩٢٤، ٦٢٨٣، ٧٠٠٢].

Umu Haram berkata: Aku berkata, “Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar menjadikan aku di antara mereka.”

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—pun mendoakannya. Kemudian beliau kembali meletakkan kepalanya lalu terbangun dalam keadaan tertawa. Aku bertanya, “Apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah?”

Beliau bersabda, “Ada orang-orang dari kalangan umatku yang diperlihatkan kepadaku berperang di jalan Allah.” Sebagaimana yang beliau katakan di awal.

Umu Haram berkata: Aku berkata, “Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar menjadikanku termasuk mereka.”

Beliau bersabda, “Engkau termasuk kelompok pertama.”

Umu Haram pun mengarungi lautan di zaman kepemimpinan Mu’awiyah bin Abu Sufyan, lalu dia terjungkal dari tunggangannya ketika keluar dari lautan, kemudian meninggal.

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 3000

٣٠٠٠ - حَدَّثَنَا سَعِيدُ بۡنُ أَبِي مَرۡيَمَ: أَخۡبَرَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ جَعۡفَرٍ قَالَ: أَخۡبَرَنِي زَيۡدٌ - هُوَ ابۡنُ أَسۡلَمَ - عَنۡ أَبِيهِ قَالَ: كُنۡتُ مَعَ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا بِطَرِيقِ مَكَّةَ، فَبَلَغَهُ عَنۡ صَفِيَّةَ بِنۡتِ أَبِي عُبَيۡدٍ شِدَّةُ وَجَعٍ، فَأَسۡرَعَ السَّيۡرَ، حَتَّى إِذَا كَانَ بَعۡدَ غُرُوبِ الشَّفَقِ، ثُمَّ نَزَلَ فَصَلَّى الۡمَغۡرِبَ وَالۡعَتَمَةَ يَجۡمَعُ بَيۡنَهُمَا وَقَالَ: إِنِّي رَأَيۡتُ النَّبِيَّ ﷺ إِذَا جَدَّ بِهِ السَّيۡرُ أَخَّرَ الۡمَغۡرِبَ وَجَمَعَ بَيۡنَهُمَا. [طرفه في: ١٠٩١].

3000. Sa’id bin Abu Maryam telah menceritakan kepada kami: Muhammad bin Ja’far mengabarkan kepada kami. Beliau berkata: Zaid bin Aslam mengabarkan kepadaku dari ayahnya. Beliau berkata: Aku pernah bersama ‘Abdullah bin ‘Umar—radhiyallahu ‘anhuma—di tengah perjalanan menuju Makkah. Kabar sampai kepada beliau bahwa Shafiyyah binti Abu ‘Ubaid sedang sakit keras. Beliau mempercepat perjalanan hingga ketika cahaya senja sudah tenggelam, beliau turun lalu salat Magrib dan Isya dengan cara jamak. Beliau berkata, “Sesungguhnya aku melihat Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—ketika mempercepat perjalanan, beliau mengakhirkan salat Magrib dan menjamak salat Magrib dengan Isya.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2997 dan 2998

١٣٥ - بَابُ السَّيۡرِ وَحۡدَهُ
135. Bab melakukan perjalanan sendirian


٢٩٩٧ - حَدَّثَنَا الۡحُمَيۡدِيُّ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ الۡمُنۡكَدِرِ قَالَ: سَمِعۡتُ جَابِرَ بۡنَ عَبۡدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا يَقُولُ: نَدَبَ النَّبِيُّ ﷺ النَّاسَ يَوۡمَ الۡخَنۡدَقِ، فَانۡتَدَبَ الزُّبَيۡرُ، ثُمَّ نَدَبَهُمۡ فَانۡتَدَبَ الزُّبَيۡرُ، ثُمَّ نَدَبَهُمۡ فَانۡتَدَبَ الزُّبَيۡرُ، قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (إِنَّ لِكُلِّ نَبِيٍّ حَوَارِيًّا، وَحَوَارِيَّ الزُّبَيۡرُ). قَالَ سُفۡيَانُ: الۡحَوَارِيُّ النَّاصِرُ. [طرفه في: ٢٨٤٦].

2997. Al-Humaidi telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami: Muhammad bin Al-Munkadir menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Aku mendengar Jabir bin ‘Abdullah—radhiyallahu ‘anhuma—mengatakan:

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—menawarkan tugas (untuk menjadi mata-mata) kepada para sahabat pada hari perang Khandaq, lalu Az-Zubair menyambut tawaran tersebut. Kemudian beliau kembali menawari mereka, lalu Az-Zubair menyambut tawaran tersebut. Kemudian beliau menawari mereka lagi, lalu Az-Zubair menyambut tawaran tersebut. Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Sesungguhnya setiap nabi memiliki seorang hawari dan hawariku adalah Az-Zubair.”

Sufyan berkata: Hawari adalah penolong.

٢٩٩٨ - حَدَّثَنَا أَبُو الۡوَلِيدِ: حَدَّثَنَا عَاصِمُ بۡنُ مُحَمَّدٍ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبِي، عَنِ ابۡنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ. ح.

حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيۡمٍ: حَدَّثَنَا عَاصِمُ بۡنُ مُحَمَّدِ بۡنِ زَيۡدِ بۡنِ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ عُمَرَ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنِ ابۡنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (لَوۡ يَعۡلَمُ النَّاسُ مَا فِي الۡوَحۡدَةِ مَا أَعۡلَمُ، مَا سَارَ رَاكِبٌ بِلَيۡلٍ وَحۡدَهُ).

2998. Abu Al-Walid telah menceritakan kepada kami: ‘Ashim bin Muhammad menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Ayahku menceritakan kepadaku dari Ibnu ‘Umar—radhiyallahu ‘anhuma—, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. (Dalam riwayat lain) Abu Nu’aim telah menceritakan kepada kami: ‘Ashim bin Muhammad bin Zaid bin ‘Abdullah bin ‘Umar menceritakan kepada kami dari ayahnya, dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau bersabda, “Andai manusia mengetahui apa yang aku ketahui tentang kesendirian, niscaya tidak ada orang yang melakukan perjalanan sendirian di malam hari.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2873 dan 2874

٦٠ - بَابُ الۡغَزۡوِ عَلَى الۡحَمِيرِ
60. Bab berperang di atas keledai
٦١ - بَابُ بَغۡلَةِ النَّبِيِّ ﷺ الۡبَيۡضَاءِ
61. Bab bagal Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—yang putih


قَالَهُ أَنَسٌ. وَقَالَ أَبُو حُمَيۡدٍ: أَهۡدَى مَلِكُ أَيۡلَةَ لِلنَّبِيِّ ﷺ بَغۡلَةً بَيۡضَاءَ.

Anas mengucapkannya. Abu Humaid berkata: Raja Ailah menghadiahkan seekor bagal putih kepada Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam.

٢٨٧٣ - حَدَّثَنَا عَمۡرُو بۡنُ عَلِيٍّ: حَدَّثَنَا يَحۡيَى: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبُو إِسۡحَاقَ قَالَ: سَمِعۡتُ عَمۡرَو بۡنَ الۡحَارِثِ قَالَ: مَا تَرَكَ النَّبِيُّ ﷺ إِلَّا بَغۡلَتَهُ الۡبَيۡضَاءَ، وَسِلَاحَهُ، وَأَرۡضًا تَرَكَهَا صَدَقَةً. [طرفه في: ٢٧٣٩].

2873. ‘Amr bin ‘Ali telah menceritakan kepada kami: Yahya menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Abu Ishaq menceritakan kepadaku. Beliau berkata: Aku mendengar ‘Amr bin Al-Harits berkata: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—tidaklah meninggalkan kecuali bagalnya yang putih, senjatanya, dan sebidang tanah yang beliau tinggalkan untuk sedekah.

٢٨٧٤ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ الۡمُثَنَّى: حَدَّثَنَا يَحۡيَى بۡنُ سَعِيدٍ، عَنۡ سُفۡيَانَ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبُو إِسۡحَاقَ، عَنِ الۡبَرَاءِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، قَالَ لَهُ رَجُلٌ: يَا أَبَا عُمَارَةَ وَلَّيۡتُمۡ يَوۡمَ حُنَيۡنٍ؟ قَالَ: لَا وَاللهِ مَا وَلَّى النَّبِيُّ ﷺ، وَلٰكِنۡ وَلَّى سَرَعَانُ النَّاسِ، فَلَقِيَهُمۡ هَوَازِنُ بِالنَّبۡلِ، وَالنَّبِيُّ ﷺ عَلَى بَغۡلَتِهِ الۡبَيۡضَاءِ، وَأَبُو سُفۡيَانَ بۡنُ الۡحَارِثِ آخِذٌ بِلِجَامِهَا، وَالنَّبِيُّ ﷺ يَقُولُ: (أَنَا النَّبِيُّ لَا كَذِبۡ، أَنَا ابۡنُ عَبۡدِ الۡمُطَّلِبۡ). [طرفه في: ٢٨٦٤].

2874. Muhammad bin Al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami: Yahya bin Sa’id menceritakan kepada kami dari Sufyan. Beliau berkata: Abu Ishaq menceritakan kepadaku dari Al-Bara`—radhiyallahu ‘anhu—.

Seseorang bertanya kepada beliau, “Wahai Abu ‘Umarah, apakah kalian lari ke belakang pada hari Hunain?”

Beliau menjawab:

Tidak. Demi Allah, Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—tidak lari ke belakang. Tetapi ada sebagian orang yang tergesa-gesa yang lari ke belakang, lalu suku Hawazin menyambut mereka dengan anak panah. Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berada di atas bagalnya yang putih, sementara Abu Sufyan bin Al-Harits memegangi tali kekangnya. Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Aku adalah nabi, tidak dusta. Aku adalah putra ‘Abdul Muththalib.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2871 dan 2872

٥٩ - بَابُ نَاقَةِ النَّبِيِّ ﷺ
59. Bab unta Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam


قَالَ ابۡنُ عُمَرَ: أَرۡدَفَ النَّبِيُّ ﷺ أُسَامَةَ عَلَى الۡقَصۡوَاءِ.

Ibnu ‘Umar berkata: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—memboncengkan Usamah di atas unta Al-Qashwa`.

وَقَالَ الۡمِسۡوَرُ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (مَا خَلَأَتِ الۡقَصۡوَاءُ).

Al-Miswar berkata: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berkata, “Al-Qashwa` tidak bandel.”

٢٨٧١ - حَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ مُحَمَّدٍ: حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ: حَدَّثَنَا أَبُو إِسۡحَاقَ، عَنۡ حُمَيۡدٍ قَالَ: سَمِعۡتُ أَنَسًا رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ يَقُولُ: كَانَتۡ نَاقَةُ النَّبِيِّ ﷺ يُقَالُ لَهَا الۡعَضۡبَاءُ. [الحديث ٢٨٧١ - طرفه في: ٢٨٧٢].

2871. ‘Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami: Mu’awiyah menceritakan kepada kami: Abu Ishaq menceritakan kepada kami dari Humaid. Beliau berkata: Aku memdengar Anas—radhiyallahu ‘anhu—mengatakan: Dahulu, ada unta Nabi—shallallahu ’alaihi wa sallam—yang diberi nama Al-‘Adhba`.

٢٨٧٢ - حَدَّثَنَا مَالِكُ بۡنُ إِسۡمَاعِيلَ: حَدَّثَنَا زُهَيۡرٌ، عَنۡ حُمَيۡدٍ، عَنۡ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: كَانَ لِلنَّبِيِّ ﷺ نَاقَةٌ تُسَمَّى الۡعَضۡبَاءَ، لَا تُسۡبَقُ، قَالَ حُمَيۡدٌ: أَوۡ لَا تَكَادُ تُسۡبَقُ، فَجَاءَ أَعۡرَابِيٌّ عَلَى قَعُودٍ فَسَبَقَهَا، فَشَقَّ ذٰلِكَ عَلَى الۡمُسۡلِمِينَ حَتَّى عَرَفَهُ، فَقَالَ: (حَقٌّ عَلَى اللهِ أَنۡ لَا يَرۡتَفِعَ شَيۡءٌ مِنَ الدُّنۡيَا إِلَّا وَضَعَهُ). طَوَّلَهُ مُوسَى، عَنۡ حَمَّادٍ، عَنۡ ثَابِتٍ، عَنۡ أَنَسٍ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ. [طرفه في: ٢٨٧١].

2872. Malik bin Isma’il telah menceritakan kepada kami: Zuhair menceritakan kepada kami dari Humaid, dari Anas—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan:

Dahulu Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—memiliki seekor unta yang diberi nama Al-‘Adhba` yang tidak bisa disalip. Humaid berkata: Atau hampir tidak bisa disalip. Lalu ada seorang badui Arab datang mengendarai unta jantan muda lalu menyalipnya. Hal itu menyesakkan perasaan kaum muslimin hingga Nabi mengetahuinya, lantas beliau bersabda, “Hak bagi Allah untuk tidak mengangkat sesuatupun dari dunia kecuali Dia menurunkannya.”

Musa meriwayatkannya secara panjang dari Hammad, dari Tsabit, dari Anas, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2824

٢٦ - بَابُ مَنۡ حَدَّثَ بِمَشَاهِدِهِ فِي الۡحَرۡبِ
26. Bab barang siapa yang menceritakan keikutsertaannya dalam peperangan


قَالَهُ أَبُو عُثۡمَانَ، عَنۡ سَعۡدٍ.

Abu ‘Utsman mengatakannya dari Sa’d.

٢٨٢٤ - حَدَّثَنَا قُتَيۡبَةُ بۡنُ سَعِيدٍ: حَدَّثَنَا حَاتِمٌ، عَنۡ مُحَمَّدِ بۡنِ يُوسُفَ، عَنِ السَّائِبِ بۡنِ يَزِيدَ قَالَ: صَحِبۡتُ طَلۡحَةَ بۡنَ عُبَيۡدِ اللهِ، وَسَعۡدًا، وَالۡمِقۡدَادَ بۡنَ الۡأَسۡوَدِ، وَعَبۡدَ الرَّحۡمٰنِ بۡنَ عَوۡفٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمۡ، فَمَا سَمِعۡتُ أَحَدًا مِنۡهُمۡ يُحَدِّثُ عَنۡ رَسُولِ اللهِ ﷺ، إِلَّا أَنِّي سَمِعۡتُ طَلۡحَةَ يُحَدِّثُ عَنۡ يَوۡمِ أُحُدٍ. [الحديث ٢٨٢٤ - طرفه في: ٤٠٦٢].

2824. Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami: Hatim menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Yusuf, dari As-Sa`ib bin Yazid. Beliau berkata: Aku menyertai Thalhah bin ‘Ubaidullah, Sa’d, Al-Miqdad bin Al-Aswad, dan ‘Abdurrahman bin ‘Auf—radhiyallahu ‘anhum—, aku tidak mendengar seorang pun dari mereka menceritakan dari Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—kecuali aku mendengar Thalhah bercerita tentang hari Uhud.

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2822 dan 2823

٢٥ - بَابُ مَا يُتَعَوَّذُ مِنَ الۡجُبۡنِ
25. Bab keterangan tentang perlindungan dari sifat pengecut


٢٨٢٢ - حَدَّثَنَا مُوسَى بۡنُ إِسۡمَاعِيلَ: حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡمَلِكِ بۡنُ عُمَيۡرٍ: سَمِعۡتُ عَمۡرَو بۡنَ مَيۡمُونٍ الۡأَوۡدِيَّ قَالَ: كَانَ سَعۡدٌ يُعَلِّمُ بَنِيهِ هَؤُلَاءِ الۡكَلِمَاتِ، كَمَا يُعَلِّمُ الۡمُعَلِّمُ الۡغِلۡمَانَ الۡكِتَابَةَ، وَيَقُولُ: إِنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ كَانَ يَتَعَوَّذُ مِنۡهُنَّ دُبُرَ الصَّلَاةِ: (اللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الۡجُبۡنِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنۡ أُرَدَّ إِلَى أَرۡذَلِ الۡعُمُرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنۡ فِتۡنَةِ الدُّنۡيَا وَأَعُوذُ بِكَ مِنۡ عَذَابِ الۡقَبۡرِ). فَحَدَّثۡتُ بِهِ مُصۡعَبًا فَصَدَّقَهُ.

[الحديث ٢٨٢٢ - أطرافه في: ٦٣٦٥، ٦٣٧٠، ٦٣٧٤، ٦٣٩٠].

2822. Musa bin Isma’il telah menceritakan kepada kami: Abu ‘Awanah menceritakan kepada kami: ‘Abdul Malik bin ‘Umair menceritakan kepada kami: Aku mendengar ‘Amr bin Maimun Al-Audi berkata:

Dahulu, Sa’d (bin Abu Waqqash) mengajari anak-anaknya kalimat berikut, sebagaimana pengajar mengajari anak-anak menulis dan beliau berkata: Sesungguhnya Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berlindung darinya di penghujung salat, “Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kekecutan. Aku berlindung kepada-Mu dari dikembalikan ke umur yang paling lemah (pikun). Aku berlindung kepada-Mu dari ujian dunia dan aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur.”

Aku menceritakannya kepada Mush’ab, lalu beliau membenarkannya.

٢٨٢٣ - حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ: حَدَّثَنَا مُعۡتَمِرٌ قَالَ: سَمِعۡتُ أَبِي قَالَ: سَمِعۡتُ أَنَسَ بۡنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَقُولُ: (اللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الۡعَجۡزِ وَالۡكَسَلِ، وَالۡجُبۡنِ وَالۡهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنۡ فِتۡنَةِ الۡمَحۡيَا وَالۡمَمَاتِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنۡ عَذَابِ الۡقَبۡرِ). [الحديث ٢٨٢٣ - أطرافه في: ٤٧٠٧، ٦٣٦٧، ٦٣٧١].

2823. Musaddad telah menceritakan kepada kami: Mu’tamir menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Aku mendengar ayahku berkata: Aku mendengar Anas bin Malik—radhiyallahu ‘anhu—mengatakan: Dahulu Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—biasa berdoa, “Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, kekecutan, dan ketuarentaan. Aku berlindung kepada-Mu dari ujian kehidupan dan kematian. Aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2809

١٤ - بَابُ مَنۡ أَتَاهُ سَهۡمٌ غَرۡبٌ فَقَتَلَهُ
14. Bab barang siapa yang terkena oleh panah yang tidak diketahui pelemparnya kemudian terbunuh olehnya


٢٨٠٩ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ: حَدَّثَنَا حُسَيۡنُ بۡنُ مُحَمَّدٍ أَبُو أَحۡمَدَ: حَدَّثَنَا شَيۡبَانُ، عَنۡ قَتَادَةَ: حَدَّثَنَا أَنَسُ بۡنُ مَالِكٍ: أَنَّ أُمَّ الرُّبَيِّعِ بِنۡتَ الۡبَرَاءِ، وَهِيَ أُمُّ حَارِثَةَ بۡنِ سُرَاقَةَ، أَتَتِ النَّبِيَّ ﷺ فَقَالَتۡ: يَا نَبِيَّ اللهِ، أَلَا تُحَدِّثُنِي عَنۡ حَارِثَةَ وَكَانَ قُتِلَ يَوۡمَ بَدۡرٍ، أَصَابَهُ سَهۡمٌ غَرۡبٌ، فَإِنۡ كَانَ فِي الۡجَنَّةِ صَبَرۡتُ، وَإِنۡ كَانَ غَيۡرَ ذٰلِكَ، اجۡتَهَدۡتُ عَلَيۡهِ فِي الۡبُكَاءِ؟ قَالَ: (يَا أُمَّ حَارِثَةَ، إِنَّهَا جِنَانٌ فِي الۡجَنَّةِ، وَإِنَّ ابۡنَكِ أَصَابَ الۡفِرۡدَوۡسَ الۡأَعۡلَى). [الحديث ٢٨٠٩ - أطرافه في: ٣٩٨٢، ٦٥٥٠، ٦٥٦٧].

2809. Muhammad bin ‘Abdullah telah menceritakan kepada kami: Husain bin Muhammad Abu Ahmad menceritakan kepada kami: Syaiban menceritakan kepada kami dari Qatadah: Anas bin Malik menceritakan kepada kami:

Bahwa Umu Ar-Rubayyi’ binti Al-Bara`, ibu dari Haritsah bin Suraqah, mendatangi Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—seraya berkata, “Wahai Nabi, tidakkah engkau menceritakan kepadaku kabar tentang Haritsah? Dia terbunuh di hari Badr terkena panah yang tidak diketahui pelemparnya. Jika dia di janah, aku akan bersabar. Jika tidak, aku sungguh akan menangisinya.”

Nabi bersabda, “Wahai Umu Haritsah, sesungguhnya di janah ada banyak taman janah dan sesungguhnya putramu mendapatkan janah Firdaus yang paling tinggi.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2820 dan 2821

٢٤ - بَابُ الشَّجَاعَةِ فِي الۡحَرۡبِ وَالۡجُبۡنِ
24. Bab keberanian dan kekecutan dalam peperangan


٢٨٢٠ - حَدَّثَنَا أَحۡمَدُ بۡنُ عَبۡدِ الۡمَلِكِ بۡنِ وَاقِدٍ: حَدَّثَنَا حَمَّادُ بۡنُ زَيۡدٍ، عَنۡ ثَابِتٍ، عَنۡ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ أَحۡسَنَ النَّاسِ وَأَشۡجَعَ النَّاسِ وَأَجۡوَدَ النَّاسِ، وَلَقَدۡ فَزِعَ أَهۡلُ الۡمَدِينَةِ، فَكَانَ النَّبِيُّ ﷺ سَبَقَهُمۡ عَلَى فَرَسٍ، وَقَالَ: (وَجَدۡنَاهُ بَحۡرًا). [طرفه في: ٢٦٢٧].

2820. Ahmad bin ‘Abdul Malik bin Waqid telah menceritakan kepada kami: Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami dari Tsabit, dari Anas—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau berkata:

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—adalah orang yang paling baik, paling berani, dan paling murah hati. Sungguh penduduk Madinah pernah panik, lalu Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—menyalip mereka di atas seekor kuda dan berkata, “Kami mendapati kuda ini kuat larinya.”

٢٨٢١ - حَدَّثَنَا أَبُو الۡيَمَانِ: أَخۡبَرَنَا شُعَيۡبٌ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ قَالَ: أَخۡبَرَنِي عُمَرُ بۡنُ مُحَمَّدِ بۡنِ جُبَيۡرِ بۡنِ مُطۡعِمٍ أَنَّ مُحَمَّدَ بۡنَ جُبَيۡرٍ قَالَ: أَخۡبَرَنِي جُبَيۡرُ بۡنُ مُطۡعِمٍ: أَنَّهُ بَيۡنَمَا هُوَ يَسِيرُ مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ وَمَعَهُ النَّاسُ، مَقۡفَلَهُ مِنۡ حُنَيۡنٍ، فَعَلِقَهُ النَّاسُ يَسۡأَلُونَهُ، حَتَّى اضۡطَرُّوهُ إِلَى سَمُرَةٍ فَخَطِفَتۡ رِدَاءَهُ، فَوَقَفَ النَّبِيُّ ﷺ فَقَالَ: (أَعۡطُونِي رِدَائِي، لَوۡ كَانَ لِي عَدَدُ هٰذِهِ الۡعِضَاهِ نَعَمًا لَقَسَمۡتُهُ بَيۡنَكُمۡ، ثُمَّ لَا تَجِدُونِي بَخِيلًا، وَلَا كَذُوبًا، وَلَا جَبَانًا). [الحديث ٢٨٢١ - طرفه في: ٣١٤٨].

2821. Abu Al-Yaman telah menceritakan kepada kami: Syu’aib mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri. Beliau berkata: ‘Umar bin Muhammad bin Jubair bin Muth’im mengabarkan kepadaku bahwa Muhammad bin Jubair berkata: Jubair bin Muth’im mengabarkan kepadaku:

Bahwa ketika dia melakukan perjalanan bersama Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dengan kaum muslimin sepulang dari Hunain, sebagian orang menggandeng beliau dan meminta harta kepada beliau hingga mereka mendesak beliau ke sebatang pohon berduri sehingga pakaian atasnya tersangkut.

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berhenti lalu bersabda, “Berikan pakaian atasku kepadaku! Kalau saja aku memiliki binatang ternak sejumlah pohon berduri ini, pasti aku akan membagi-bagikannya kepada kalian. Kemudian kalian tidak akan mendapatiku sebagai orang yang bakhil, pendusta, atau pengecut.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2819

٢٣ - بَابُ مَنۡ طَلَبَ الۡوَلَدَ لِلۡجِهَادِ
23. Bab barang siapa berusaha mendapatkan keturunan untuk berjihad


٢٨١٩ - وَقَالَ اللَّيۡثُ: حَدَّثَنِي جَعۡفَرُ بۡنُ رَبِيعَةَ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمٰنِ بۡنِ هُرۡمُزَ قَالَ: سَمِعۡتُ أَبَا هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، عَنۡ رَسُولِ اللهِ ﷺ قَالَ: (قَالَ سُلَيۡمَانُ بۡنُ دَاوُدَ عَلَيۡهِمَا السَّلَامُ: لَأَطُوفَنَّ اللَّيۡلَةَ عَلَى مِائَةِ امۡرَأَةٍ، أَوۡ تِسۡعٍ وَتِسۡعِينَ، كُلُّهُنَّ يَأۡتِي بِفَارِسٍ يُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللهِ، فَقَالَ لَهُ صَاحِبُهُ: قُلۡ إِنۡ شَاءَ اللهُ، فَلَمۡ يَقُلۡ إِنۡ شَاءَ اللهُ، فَلَمۡ يَحۡمِلۡ مِنۡهُنَّ إِلَّا امۡرَأَةٌ وَاحِدَةٌ، جَاءَتۡ بِشِقِّ رَجُلٍ، وَالَّذِي نَفۡسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَوۡ قَالَ: إِنۡ شَاءَ اللهُ، لَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللهِ فُرۡسَانًا أَجۡمَعُونَ).

[الحديث ٢٨١٩ - أطرافه في: ٣٤٢٤، ٥٢٤٢، ٦٦٢٩، ٦٧٢٠، ٧٤٦٩].

2819. Al-Laits berkata: Ja’far bin Rabi’ah menceritakan kepadaku dari ‘Abdurrahman bin Hurmuz. Beliau berkata: Aku mendengar Abu Hurairah—radhiyallahu ‘anhu—dari Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau bersabda:

Sulaiman bin Dawud—‘alaihimas salam—berkata, “Aku malam ini sungguh akan berkeliling ke seratus atau sembilan puluh sembilan wanita, lalu mereka semuanya akan melahirkan penunggang kuda yang berjihad di jalan Allah.”

Sahabatnya berkata kepadanya, “Katakan: insya Allah!”

Namun beliau tidak mengucapkan insya Allah. Tidak ada di antara mereka yang hamil kecuali seorang wanita yang melahirkan separuh bayi laki-laki. Demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, andai beliau mengucapkan insya Allah, niscaya anak-anaknya semua akan berjihad di jalan Allah dengan menunggang kuda.

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2818

٢٢ - بَابٌ الۡجَنَّةُ تَحۡتَ بَارِقَةِ السُّيُوفِ
22. Bab janah di bawah kilatan pedang


وَقَالَ الۡمُغِيرَةُ بۡنُ شُعۡبَةَ: أَخۡبَرَنَا نَبِيُّنَا ﷺ، عَنۡ رِسَالَةِ رَبِّنَا: (مَنۡ قُتِلَ مِنَّا صَارَ إِلَى الۡجَنَّةِ).

Al-Mughirah bin Syu’bah berkata: Nabi kita—shallallahu ‘alaihi wa sallam—mengabarkan kepada kami dari risalah Tuhannya, “Siapa saja di antara kita yang terbunuh (dalam jihad di jalan Allah), dia akan ke janah.”

وَقَالَ عُمَرُ لِلنَّبِيِّ ﷺ: أَلَيۡسَ قَتۡلَانَا فِي الۡجَنَّةِ وَقَتۡلَاهُمۡ فِي النَّارِ؟ قَالَ: (بَلَى).

‘Umar bertanya kepada Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, “Bukankah orang kita yang terbunuh di dalam janah dan orang mereka yang terbunuh di dalam neraka?”

Nabi menjawab, “Benar.”

٢٨١٨ - حَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ مُحَمَّدٍ: حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بۡنُ عَمۡرٍو: حَدَّثَنَا أَبُو إِسۡحَاقَ، عَنۡ مُوسَى بۡنِ عُقۡبَةَ، عَنۡ سَالِمٍ أَبِي النَّضۡرِ مَوۡلَى عُمَرَ بۡنِ عُبَيۡدِ اللهِ، وَكَانَ كَاتِبَهُ، قَالَ: كَتَبَ إِلَيۡهِ عَبۡدُ اللهِ بۡنُ أَبِي أَوۡفَى رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا: إِنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: (وَاعۡلَمُوا أَنَّ الۡجَنَّةَ تَحۡتَ ظِلَالِ السُّيُوفِ).

تَابَعَهُ الۡأُوَيۡسِيُّ، عَنِ ابۡنِ أَبِي الزِّنَادِ، عَنۡ مُوسَى بۡنِ عُقۡبَةَ.

[الحديث ٢٨١٨ - أطرافه في: ٢٨٣٣، ٢٩٦٦، ٣٠٣٤، ٧٢٢٧].

2818. ‘Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami: Mu’awiyah bin ‘Amr menceritakan kepada kami: Abu Ishaq menceritakan kepada kami dari Musa bin ‘Uqbah, dari Salim Abu An-Nadhr maula ‘Umar bin ‘Ubaidullah. Dahulu Salim adalah juru tulis ‘Umar. Salim berkata: ‘Abdullah bin Abu Aufa—radhiyallahu ‘anhuma—menulis surat kepada ‘Umar bahwa Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Ketahuilah bahwa janah di bawah naungan pedang!”

Al-Uwaisi mengiringi Mu’awiyah bin ‘Amr dari Ibnu Abu Az-Zinad, dari Musa bin ‘Uqbah.

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2817

٢١ - بَابٌ تَمَنِّي الۡمُجَاهِدِ أَنۡ يَرۡجِعَ إِلَى الدُّنۡيَا
21. Bab angan-angan mujahid untuk kembali ke dunia


٢٨١٧ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ بَشَّارٍ: حَدَّثَنَا غُنۡدَرٌ: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ قَالَ: سَمِعۡتُ قَتَادَةَ قَالَ: سَمِعۡتُ أَنَسَ بۡنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ: عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (مَا أَحَدٌ يَدۡخُلُ الۡجَنَّةَ، يُحِبُّ أَنۡ يَرۡجِعَ إِلَى الدُّنۡيَا، وَلَهُ مَا عَلَى الۡأَرۡضِ مِنۡ شَيۡءٍ إِلَّا الشَّهِيدُ، يَتَمَنَّى أَنۡ يَرۡجِعَ إِلَى الدُّنۡيَا فَيُقۡتَلَ عَشۡرَ مَرَّاتٍ، لِمَا يَرَى مِنَ الۡكَرَامَةِ). [طرفه في: ٢٧٩٥].

2817. Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami: Ghundar menceritakan kepada kami: Syu’bah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Aku mendengar Qatadah berkata: Aku mendengar Anas bin Malik—radhiyallahu ‘anhu—, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau bersabda, “Tidak ada seorang pun yang masuk janah senang untuk kembali ke dunia dalam keadaan dia memiliki segala yang ada di atas bumi kecuali syahid. Dia berangan-angan agar kembali ke dunia lalu terbunuh sepuluh kali lagi karena karamah yang dia lihat.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2798

٢٧٩٨ - حَدَّثَنَا يُوسُفُ بۡنُ يَعۡقُوبَ الصَّفَّارُ: حَدَّثَنَا إِسۡمَاعِيلُ ابۡنُ عُلَيَّةَ، عَنۡ أَيُّوبَ، عَنۡ حُمَيۡدِ بۡنِ هِلَالٍ، عَنۡ أَنَسِ بۡنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: خَطَبَ النَّبِيُّ ﷺ فَقَالَ: (أَخَذَ الرَّايَةَ زَيۡدٌ فَأُصِيبَ، ثُمَّ أَخَذَهَا جَعۡفَرٌ فَأُصِيبَ، ثُمَّ أَخَذَهَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ رَوَاحَةَ فَأُصِيبَ، ثُمَّ أَخَذَهَا خَالِدُ بۡنُ الۡوَلِيدِ عَنۡ غَيۡرِ إِمۡرَةٍ فَفُتِحَ لَهُ)، وَقَالَ: (مَا يَسُرُّنَا أَنَّهُمۡ عِنۡدَنَا). قَالَ أَيُّوبُ: أَوۡ قَالَ: (مَا يَسُرُّهُمۡ أَنَّهُمۡ عِنۡدَنَا). وَعَيۡنَاهُ تَذۡرِفَانِ. [طرفه في: ١٢٤٦].

2798. Yusuf bin Ya’qub Ash-Shaffar telah menceritakan kepada kami: Isma’il bin ‘Ulayyah menceritakan kepada kami dari Ayyub, dari Humaid bin Hilal, dari Anas bin Malik—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan:

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berkhotbah. Beliau bersabda, “Zaid mengambil panji lalu dia terbunuh. Kemudian ‘Abdullah bin Rawahah mengambilnya lalu dia terbunuh. Kemudian Khalid bin Al-Walid mengambilnya tanpa ada perintah. Lalu dia diberi kemenangan.”

Dan beliau bersabda, “Keberadaan mereka di sisi kami sekarang tidaklah menggembirakan kami.” Ayyub berkata: Atau beliau bersabda, “Keberadaan mereka di sisi kami sekarang tidaklah menggembirakan mereka.” Dalam keadaan kedua mata beliau berlinang air mata.

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2795 dan 2796

٦ - بَابُ الۡحُورِ الۡعِينِ وَصِفَتِهِنَّ
6. Bab bidadari bermata indah dan sifat mereka


يَحَارُ فِيهَا الطَّرۡفُ، شَدِيدَةُ سَوَادِ الۡعَيۡنِ، شَدِيدَةُ بَيَاضِ الۡعَيۡنِ. ﴿وَزَوَّجۡنَاهُمۡ﴾ [الدخان: ٥٤] أَنۡكَحۡنَاهُمۡ.

Memandanginya membuat terperangah. Biji matanya sangat hitam dan skleranya sangat putih.

Wa zawwajnahum” (QS. Ad-Dukhan: 54) artinya Kami nikahkan mereka.

٢٧٩٥ - حَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ مُحَمَّدٍ: حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بۡنُ عَمۡرٍو: حَدَّثَنَا أَبُو إِسۡحَاقَ، عَنۡ حُمَيۡدٍ قَالَ: سَمِعۡتُ أَنَسَ بۡنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (مَا مِنۡ عَبۡدٍ يَمُوتُ، لَهُ عِنۡدَ اللهِ خَيۡرٌ، يَسُرُّهُ أَنۡ يَرۡجِعَ إِلَى الدُّنۡيَا، وَأَنَّ لَهُ الدُّنۡيَا وَمَا فِيهَا، إِلَّا الشَّهِيدَ، لِمَا يَرَى مِنۡ فَضۡلِ الشَّهَادَةِ، فَإِنَّهُ يَسُرُّهُ أَنۡ يَرۡجِعَ إِلَى الدُّنۡيَا، فَيُقۡتَلَ مَرَّةً أُخۡرَى). [الحديث ٢٧٩٥ - طرفه في: ٢٨١٧].

2795. ‘Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami: Mu’awiyah bin ‘Amr menceritakan kepada kami: Abu Ishaq menceritakan kepada kami dari Humaid. Beliau berkata: Aku mendengar Anas bin Malik—radhiyallahu ‘anhu—, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau bersabda, “Tidak ada seorang hamba pun yang meninggal, yang dia memiliki kebaikan di sisi Allah, senang untuk kembali ke dunia meskipun dia memiliki dunia seisinya, kecuali syahid. Hal itu karena dia melihat keutamaan mati syahid sehingga dia senang untuk kembali ke dunia lalu dia terbunuh lagi.”

٢٧٩٦ – قَالَ: وَسَمِعۡتُ أَنَسَ بۡنَ مَالِكٍ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ: (لَرَوۡحَةٌ فِي سَبِيلِ اللهِ، أَوۡ غَدۡوَةٌ، خَيۡرٌ مِنَ الدُّنۡيَا وَمَا فِيهَا، وَلَقَابُ قَوۡسِ أَحَدِكُمۡ مِنَ الۡجَنَّةِ، أَوۡ مَوۡضِعُ قِيدٍ - يَعۡنِي سَوۡطَهُ - خَيۡرٌ مِنَ الدُّنۡيَا وَمَا فِيهَا، وَلَوۡ أَنَّ امۡرَأَةً مِنۡ أَهۡلِ الۡجَنَّةِ اطَّلَعَتۡ إِلَى أَهۡلِ الۡأَرۡضِ لَأَضَاءَتۡ مَا بَيۡنَهُمَا، وَلَمَلَأَتۡهُ رِيحًا، وَلَنَصِيفُهَا عَلَى رَأۡسِهَا خَيۡرٌ مِنَ الدُّنۡيَا وَمَا فِيهَا). [طرفه في: ٢٧٩٢].

2796. Humaid berkata: Aku juga mendengar Anas bin Malik, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, “Keberangkatan di jalan Allah pada akhir siang atau awal siang lebih baik daripada dunia seisinya. Janah seukuran separuh busur panah salah seorang kalian atau tempat cemetinya benar-benar lebih baik daripada dunia seisinya. Kalau saja seorang wanita dari penduduk janah menampakkan diri kepada penduduk bumi niscaya akan menyinari segala yang ada di antara langit dan bumi dan akan memenuhinya dengan semerbak wanginya. Bahkan kerudung kepalanya benar-benar lebih baik daripada dunia seisinya.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2792, 2793, dan 2794

٥ - بَابُ الۡغَدۡوَةِ وَالرَّوۡحَةِ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَقَابُ قَوۡسِ أَحَدِكُمۡ مِنَ الۡجَنَّةِ
5. Bab keberangkatan di jalan Allah pada awal atau akhir siang dan janah seukuran separuh busur panah salah seorang kalian


٢٧٩٢ - حَدَّثَنَا مُعَلَّى بۡنُ أَسَدٍ: حَدَّثَنَا وُهَيۡبٌ: حَدَّثَنَا حُمَيۡدٌ، عَنۡ أَنَسِ بۡنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (لَغَدۡوَةٌ فِي سَبِيلِ اللهِ أَوۡ رَوۡحَةٌ خَيۡرٌ مِنَ الدُّنۡيَا وَمَا فِيهَا). [الحديث ٢٧٩٢ - طرفاه في: ٢٧٩٦، ٦٥٦٨].

2792. Mu’alla bin Asad telah menceritakan kepada kami: Wuhaib menceritakan kepada kami: Humaid menceritakan kepada kami dari Anas bin Malik—radhiyallahu ‘anhu—, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau bersabda, “Keberangkatan di jalan Allah pada awal atau akhir siang benar-benar lebih baik daripada dunia seisinya.”

٢٧٩٣ - حَدَّثَنَا إِبۡرَاهِيمُ بۡنُ الۡمُنۡذِرِ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ فُلَيۡحٍ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبِي، عَنۡ هِلَالِ بۡنِ عَلِيٍّ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمٰنِ بۡنِ أَبِي عَمۡرَةَ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (لَقَابُ قَوۡسٍ فِي الۡجَنَّةِ خَيۡرٌ مِمَّا تَطۡلُعُ عَلَيۡهِ الشَّمۡسُ وَتَغۡرُبُ). وَقَالَ: (لَغَدۡوَةٌ أَوۡ رَوۡحَةٌ فِي سَبِيلِ اللهِ خَيۡرٌ مِمَّا تَطۡلُعُ عَلَيۡهِ الشَّمۡسُ وَتَغۡرُبُ). [الحديث ٢٧٩٣ - طرفه في: ٣٢٥٣].

2793. Ibrahim bin Al-Mundzir telah menceritakan kepada kami: Muhammad bin Fulaih menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Ayahku menceritakan kepadaku dari Hilal bin ‘Ali, dari ‘Abdurrahman bin Abu ‘Amrah, dari Abu Hurairah—radhiyallahu ‘anhu—, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—.

Beliau bersabda, “Tempat seukuran separuh busur panah di janah benar-benar lebih baik daripada yang dilalui oleh matahari dari terbit hingga tenggelam.”

Beliau juga berkata, “Keberangkatan di jalan Allah pada awal atau akhir siang benar-benar lebih baik daripada yang dilalui oleh matahari dari terbit hingga tenggelam.”

٢٧٩٤ - حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ، عَنۡ أَبِي حَازِمٍ، عَنۡ سَهۡلِ بۡنِ سَعۡدٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (الرَّوۡحَةُ وَالۡغَدۡوَةُ فِي سَبِيلِ اللهِ أَفۡضَلُ مِنَ الدُّنۡيَا وَمَا فِيهَا). [الحديث ٢٧٩٤ - أطرافه في: ٢٨٩٢، ٣٢٥٠، ٦٤١٥].

2794. Qabishah telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami dari Abu Hazim, dari Sahl bin Sa’d—radhiyallahu ‘anhu—, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau bersabda, “Keberangkatan di jalan Allah pada awal atau akhir siang lebih utama daripada dunia seisinya.”

Shahih Al-Bukhari - 15. Kitab Meminta Hujan

 

Kitab Meminta Hujan

  1. Bab...
  2. Bab doa Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, “Jadikanlah siksaan dengan tahun-tahun (kemarau) seperti tahun-tahun Nabi Yusuf”
    1. Hadis nomor 1006
  3. Bab...
  4. Bab...
  5. Bab berdoa meminta hujan di masjid jami
    1. Hadis nomor 1013
  6. Bab meminta hujan ketika khotbah Jumat tanpa menghadap kiblat
    1. Hadis nomor 1014
  7. Bab meminta hujan ketika sedang di mimbar
    1. Hadis nomor 1015
  8. Bab barang siapa mencukupkan dengan salat Jumat ketika minta hujan
    1. Hadis nomor 1016
  9. Bab doa ketika jalan-jalan telah terputus saking seringnya hujan
    1. Hadis nomor 1017
  10. Bab apa yang dikatakan bahwa Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—tidak memindah pakaian atasnya ketika meminta hujan di hari Jumat
    1. Hadis nomor 1018
  11. Bab jika rakyat meminta pemimpin agar berdoa kepada Allah meminta hujan untuk mereka, pemimpin itu jangan menolaknya
    1. Hadis nomor 1019
  12. Bab...
  13. Bab doa ketika curah hujan tinggi, “Ke sekeliling kami dan jangan ke tempat kami”
    1. Hadis nomor 1021
  14. Bab...
  15. Bab...
  16. Bab...
  17. Bab...
  18. Bab...
  19. Bab...
  20. Bab kaum muslimin mengangkat tangan mereka bersama imam ketika berdoa meminta hujan
    1. Hadis nomor 1029
  21. Bab...
  22. Bab yang diucapkan ketika turun hujan
    1. Hadis nomor 1032
  23. Bab barang siapa berhujan-hujan hingga air hujan turun ke jenggotnya
    1. Hadis nomor 1033
  24. Bab...
  25. Bab...
  26. Bab apa yang dikatakan tentang gempa dan tanda-tanda hari kiamat
    1. Hadis nomor 1036
  27. Bab firman Allah taala, “Kalian mengungkapkan (rasa syukur terhadap) rezeki kalian dengan mendustakan (Allah)” (QS. Al-Waqi’ah: 82)
    1. Hadis nomor 1038

Shahih Al-Bukhari - 34. Kitab Jual Beli

 

Kitab Jual Beli

Shahih Al-Bukhari - 62. Kitab Keutamaan Para Sahabat Nabi

 

Kitab Keutamaan-keutamaan Para Sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam

Shahih Al-Bukhari - 60. Kitab Cerita Para Nabi

Kitab Cerita Para Nabi

Shahih Al-Bukhari - 59. Kitab Awal Mula Penciptaan

 ﷽

Kitab Awal Mula Penciptaan

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2786

٢ - بَابٌ أَفۡضَلُ النَّاسِ مُؤۡمِنٌ يُجَاهِدُ بِنَفۡسِهِ وَمَالِهِ فِي سَبِيلِ اللهِ
2. Bab manusia yang paling utama adalah seorang mukmin yang berjihad dengan jiwa dan hartanya di jalan Allah


وَقَوۡلُهُ تَعَالَى: ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلۡ أَدُلُّكُمۡ عَلَى تِجَارَةٍ تُنۡجِيكُمۡ مِنۡ عَذَابٍ أَلِيمٍ ۞ تُؤۡمِنُونَ بِاللهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ بِأَمۡوَالِكُمۡ وَأَنۡفُسِكُمۡ ذَلِكُمۡ خَيۡرٌ لَكُمۡ إِنۡ كُنۡتُمۡ تَعۡلَمُونَ ۞ يَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡ وَيُدۡخِلۡكُمۡ جَنَّاتٍ تَجۡرِي مِنۡ تَحۡتِهَا الۡأَنۡهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدۡنٍ ذٰلِكَ الۡفَوۡزُ الۡعَظِيمُ﴾ [الصف: ١٠ - ١٢].

Dan (bab) firman Allah taala, “Wahai orang-orang yang beriman, maukah aku tunjuki kalian kepada perniagaan yang akan menyelamatkan kalian dari azab yang pedih? Kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta kalian berjihad di jalan Allah dengan harta-harta dan jiwa-jiwa kalian. Itulah yang lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kalian dan memasukkan kalian ke janah yang dialiri sungai di bawahnya; dan (memasukkan kalian) ke tempat tinggal yang baik di janah ‘Adn. Itu adalah keberuntungan yang besar.” (QS. Ash-Shaff: 10-12).

٢٧٨٦ - حَدَّثَنَا أَبُو الۡيَمَانِ: أَخۡبَرَنَا شُعَيۡبٌ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ قَالَ: حَدَّثَنِي عَطَاءُ بۡنُ يَزِيدَ اللَّيۡثِيُّ: أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ الۡخُدۡرِيَّ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ حَدَّثَهُ قَالَ: قِيلَ يَا رَسُولَ اللهِ، أَيُّ النَّاسِ أَفۡضَلُ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (مُؤۡمِنٌ يُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللهِ بِنَفۡسِهِ وَمَالِهِ). قَالُوا: ثُمَّ مَنۡ؟ قَالَ: (مُؤۡمِنٌ فِي شِعۡبٍ مِنَ الشِّعَابِ، يَتَّقِي اللهَ، وَيَدَعُ النَّاسَ مِنۡ شَرِّهِ). [الحديث ٢٧٨٦ - طرفه في: ٦٤٩٤].

2786. Abu Al-Yaman telah menceritakan kepada kami: Syu’aib mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri. Beliau berkata: ‘Atha` bin Yazid Al-Laitsi menceritakan kepadaku: Bahwa Abu Sa’id Al-Khudri—radhiyallahu ‘anhu—menceritakan kepadanya. Beliau mengatakan:

Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling utama?”

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—menjawab, “Seorang mukmin yang berjihad di jalan Allah dengan jiwa dan hartanya.”

Mereka bertanya lagi, “Kemudian siapa?”

Beliau menjawab, “Seorang mukmin yang berada di salah satu celah di antara dua gunung. Dia bertakwa kepada Allah dan meninggalkan manusia karena kejelekan mereka.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2785

٢٧٨٥ - حَدَّثَنَا إِسۡحَاقُ بۡنُ مَنۡصُورٍ: أَخۡبَرَنَا عَفَّانُ: حَدَّثَنَا هَمَّامٌ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ جُحَادَةَ قَالَ: أَخۡبَرَنِي أَبُو حَصِينٍ: أَنَّ ذَكۡوَانَ حَدَّثَهُ: أَنَّ أَبَا هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ حَدَّثَهُ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللهِ ﷺ فَقَالَ: دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ يَعۡدِلُ الۡجِهَادَ، قَالَ: (لَا أَجِدُهُ). قَالَ: (هَلۡ تَسۡتَطِيعُ إِذَا خَرَجَ الۡمُجَاهِدُ أَنۡ تَدۡخُلَ مَسۡجِدَكَ، فَتَقُومَ وَلَا تَفۡتُرَ، وَتَصُومَ وَلَا تُفۡطِرَ؟) قَالَ: وَمَنۡ يَسۡتَطِيعُ ذٰلِكَ؟! قَالَ أَبُو هُرَيۡرَةَ: إِنَّ فَرَسَ الۡمُجَاهِدِ لَيَسۡتَنُّ فِي طِوَلِهِ، فَيُكۡتَبُ لَهُ حَسَنَاتٍ.

2785. Ishaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami: ‘Affan mengabarkan kepada kami: Hammam menceritakan kepada kami: Muhammad bin Juhadah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Abu Hashin mengabarkan kepadaku: Bahwa Dzakwan menceritakan kepadanya: Bahwa Abu Hurairah—radhiyallahu ‘anhu—menceritakan kepadanya. Beliau mengatakan:

Seorang pria datang menemui Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—seraya berkata, “Tunjukkan kepadaku suatu amalan yang menandingi jihad!”

Rasulullah bersabda, “Aku tidak mendapatinya.” Rasulullah melanjutkan, “Apakah engkau mampu, apabila seorang mujahid telah keluar berperang, lalu engkau masuk masjidmu, lalu engkau salat tanpa henti, engkau berpuasa tanpa berbuka?”

Pria itu menjawab, “Siapa yang mampu melakukannya?!”

Abu Hurairah mengatakan: Sesungguhnya kuda mujahid yang sedang mengangkat kedua kaki depan dalam tali tambatnya, kebaikan-kebaikan akan dicatat untuknya.

Shahih Al-Bukhari - 56. Kitab Jihad dan Perjalanan Perang

 

Kitab Jihad dan Perjalanan Perang

  1. Bab keutamaan jihad
    1. Hadis nomor 2782
    2. Hadis nomor 2783
    3. Hadis nomor 2784
    4. Hadis nomor 2785
  2. Bab manusia yang paling utama adalah seorang mukmin yang berjihad dengan jiwa dan hartanya di jalan Allah
    1. Hadis nomor 2786
    2. Hadis nomor 2787
  3. Bab doa untuk berjihad dan mati syahid bagi pria dan wanita
    1. Hadis nomor 2788 dan 2789
  4. Bab tingkatan mujahidin di jalan Allah
    1. Hadis nomor 2790
    2. Hadis nomor 2791
  5. Bab keberangkatan di jalan Allah pada awal atau akhir siang dan janah seukuran separuh busur panah salah seorang kalian
    1. Hadis nomor 2792, 2793, dan 2794
  6. Bab bidadari bermata indah dan sifat mereka
    1. Hadis nomor 2795 dan 2796
  7. Bab angan-angan mati syahid
    1. Hadis nomor 2797
    2. Hadis nomor 2798
  8. Bab keutamaan orang yang terjungkal di jalan Allah lalu meninggal, dia termasuk mereka
    1. Hadis nomor 2799 dan 2800
  9. Bab barang siapa terluka atau ditikam di jalan Allah
    1. Hadis nomor 2801
    2. Hadis nomor 2802
  10. Bab barang siapa yang terluka di jalan Allah—‘azza wa jalla
    1. Hadis nomor 2803
  11. Bab firman Allah taala (yang artinya), “Tidak ada yang kalian tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan” dan peperangan itu silih berganti
    1. Hadis nomor 2804
  12. Bab Bab firman Allah taala, “Di antara kaum mukminin ada orang-orang yang menepati janji mereka kepada Allah. Di antara mereka ada yang gugur dan di antara mereka ada yang menanti-nanti dan mereka tidak mengubah (janjinya).” (QS. Al-Ahzab: 23)
    1. Hadis nomor 2805, 2806, dan 2807
  13. Bab amal saleh sebelum perang
    1. Hadis nomor 2808
  14. Bab barang siapa yang terkena oleh panah yang tidak diketahui pelemparnya kemudian terbunuh olehnya
    1. Hadis nomor 2809
  15. Bab barang siapa yang berperang agar kalimat Allah menjadi yang paling tinggi
    1. Hadis nomor 2810
  16. Bab barang siapa kedua telapak kakinya berdebu di jalan Allah
    1. Hadis nomor 2811
  17. Bab membersihkan debu dari diri manusia ketika berjuang di jalan Allah
    1. Hadis nomor 2812
  18. Bab mandi setelah perang dan debu
    1. Hadis nomor 2813
  19. Bab fadilat firman Allah taala,
    1. Hadis nomor 2814
    2. Hadis nomor 2815
  20. Bab naungan malaikat di atas syahid
    1. Hadis nomor 2816
  21. Bab angan-angan mujahid untuk kembali ke dunia
    1. Hadis nomor 2817
  22. Bab janah di bawah kilatan pedang
    1. Hadis nomor 2818
  23. Bab barang siapa berusaha mendapatkan keturunan untuk berjihad
    1. Hadis nomor 2819
  24. Bab keberanian dan kekecutan dalam peperangan
    1. Hadis nomor 2820 dan 2821
  25. Bab keterangan tentang perlindungan dari sifat pengecut
    1. Hadis nomor 2822 dan 2823
  26. Bab barang siapa yang menceritakan keikutsertaannya dalam peperangan
    1. Hadis nomor 2824
  27. Bab wajibnya pergi berperang melawan orang kafir dan perkara jihad dan niat yang wajib
    1. Hadis nomor 2825
  28. Bab orang kafir membunuh muslim, lalu dia masuk Islam, berbuat baik setelahnya, dan terbunuh
    1. Hadis nomor 2826
    2. Hadis nomor 2827
  29. Bab barang siapa memilih perang daripada saum
    1. Hadis nomor 2828
  30. Bab kesyahidan ada tujuh selain meninggal dalam jihad
    1. Hadis nomor 2829
    2. Hadis nomor 2830
  31. Bab firman Allah taala:
    1. Hadis nomor 2831 dan 2832
  32. Bab sabar ketika peperangan
    1. Hadis nomor 2833
  33. Bab mengobarkan semangat berperang
    1. Hadis nomor 2834
  34. Bab menggali parit
    1. Hadis nomor 2835, 2836, dan 2837
  35. Bab orang yang terhalang oleh uzur dari ikut perang
    1. Hadis nomor 2838 dan 2839
  36. Bab keutamaan puasa di jalan Allah
    1. Hadis nomor 2840
  37. Bab keutamaan infak di jalan Allah
    1. Hadis nomor 2841
    2. Hadis nomor 2842
  38. Bab keutamaan orang yang mempersiapkan keperluan orang yang berperang atau mengurusi tanggungannya dengan baik
    1. Hadis nomor 2843 dan 2844
  39. Bab memakai wewangian untuk mayat ketika berperang
    1. Hadis nomor 2845
  40. Bab keutamaan pasukan pengintai
    1. Hadis nomor 2846
  41. Bab apakah boleh pasukan pengintai dikirim seorang diri?
    1. Hadis nomor 2847
  42. Bab safar dua orang
    1. Hadis nomor 2848
  43. Bab kebaikan terikat di ubun-ubun kuda (untuk berjihad di jalan Allah) hingga hari kiamat
    1. Hadis nomor 2849, 2850, dan 2851
  44. Bab jihad tetap berlanjut bersama pemimpin yang baik atau jahat
    1. Hadis nomor 2852
  45. Bab barang siapa menambat kuda
    1. Hadis nomor 2853
  46. Bab nama kuda dan keledai
    1. Hadis nomor 2854
    2. Hadis nomor 2855
    3. Hadis nomor 2856
    4. Hadis nomor 2857
  47. Bab penyebutan kesialan kuda
    1. Hadis nomor 2858 dan 2859
  48. Bab kuda untuk tiga
    1. Hadis nomor 2860
  49. Bab barang siapa memukul hewan tunggangan milik orang lain dalam peperangan
    1. Hadis nomor 2861
  50. Bab menunggangi hewan tunggangan yang sulit dikuasai dan kuda jantan
    1. Hadis nomor 2862
  51. Bab bagian kuda
    1. Hadis nomor 2863
  52. Bab barang siapa menuntun hewan yang ditunggangi oleh orang lain dalam perang
    1. Hadis nomor 2864
  53. Bab sanggurdi pada hewan tunggangan
    1. Hadis nomor 2865
  54. Bab menunggangi kuda tanpa pelana
    1. Hadis nomor 2866
  55. Bab kuda yang lamban
    1. Hadis nomor 2867
  56. Bab lomba kuda
    1. Hadis nomor 2868
  57. Bab men-tadhmir kuda untuk lomba
    1. Hadis nomor 2869
  58. Bab batas akhir lomba kuda yang di-tadhmir
    1. Hadis nomor 2870
  59. Bab unta Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam
    1. Hadis nomor 2871 dan 2872
  60. Bab berperang di atas keledai
  61. Bab bagal Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—yang putih
    1. Hadis nomor 2873 dan 2874
  62. Bab jihadnya para wanita
    1. Hadis nomor 2875 dan 2876
  63. Bab wanita ikut berperang di lautan
    1. Hadis nomor 2877 dan 2878
  64. Bab seseorang yang membawa salah satu istrinya dalam perang
    1. Hadis nomor 2879
  65. Bab para wanita ikut berperang bersama para pria
    1. Hadis nomor 2880
  66. Bab para wanita membawakan wadah-wadah berisi air kepada pasukan muslimin dalam perang
    1. Hadis nomor 2881
  67. Bab para wanita mengobati pasukan yang terluka dalam perang
    1. Hadis nomor 2882
  68. Bab para wanita membawa pulang pasukan muslimin yang terluka dan terbunuh
    1. Hadis nomor 2883
  69. Bab mencabut anak panah dari badan
    1. Hadis nomor 2884
  70. Bab penjagaan ketika perang di jalan Allah
    1. Hadis nomor 2885, 2886, dan 2887
  71. Bab keutamaan pelayanan ketika perang
    1. Hadis nomor 2888
  72. Bab keutamaan siapa saja yang membawakan barang bawaan ketika safar
    1. Hadis nomor 2891
  73. Bab keutamaan berjaga-jaga sehari di perbatasan di jalan Allah
    1. Hadis nomor 2892
  74. Bab barang siapa berperang dengan membawa anak kecil untuk pelayanan
    1. Hadis nomor 2893
  75. Bab mengarungi lautan
    1. Hadis nomor 2894 dan 2895
  76. Bab barang siapa meminta tolong kepada orang-orang yang lemah dan saleh dalam perang
    1. Hadis nomor 2896 dan 2897
  77. Bab tidak boleh mengatakan bahwa si Polan syahid
    1. Hadis nomor 2898
  78. Bab anjuran memanah
    1. Hadis nomor 2899 dan 2900
  79. Bab permainan menggunakan sangkur dan semacamnya
    1. Hadis nomor 2901
  80. Bab perisai dan barang siapa bertameng dengan tameng temannya
    1. Hadis nomor 2902
    2. Hadis nomor 2903
    3. Hadis nomor 2904 dan 2905
  81. Bab perisai (dari kulit binatang)
    1. Hadis nomor 2906 dan 2907
  82. Bab tali selempang pedang dan menggantungkan pedang di leher
    1. Hadis nomor 2908
  83. Bab hiasan pedang
    1. Hadis nomor 2909
  84. Bab barang siapa menggantungkan pedangnya di pohon ketika istirahat siang dalam safar
    1. Hadis nomor 2910
  85. Bab memakai helm perang
    1. Hadis nomor 2911
  86. Bab barang siapa yang tidak berpendapat mematahkan senjata ketika meninggal
    1. Hadis nomor 2912
  87. Bab berpisahnya pasukan dengan pemimpin ketika istirahat siang dan mencari naungan di bawah pohon
    1. Hadis nomor 2913
  88. Bab riwayat yang menyebutkan penggunaan tombak
    1. Hadis nomor 2914
  89. Bab riwayat tentang baju besi dan gamis Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dalam perang
    1. Hadis nomor 2915, 2916, dan 2917
  90. Bab jubah ketika safar dan perang
    1. Hadis nomor 2918
  91. Bab kain sutra dalam perang
    1. Hadis nomor 2919 dan 2920
    2. Hadis nomor 2921 dan 2922
  92. Bab riwayat yang disebutkan tentang pisau
    1. Hadis nomor 2923
  93. Bab riwayat yang menyebutkan perang melawan Romawi
    1. Hadis nomor 2924
  94. Bab perang melawan Yahudi
    1. Hadis nomor 2925 dan 2926
  95. Bab perang melawan Turki
    1. Hadis nomor 2927 dan 2928
  96. Bab perang melawan orang-orang yang memakai sepatu bulu
    1. Hadis nomor 2929
  97. Bab barang siapa membariskan para sahabatnya ketika mengalami kekalahan, turun dari tunggangannya, dan berdoa meminta bantuan
    1. Hadis nomor 2930
  98. Bab doa kekalahan dan keguncangan untuk orang-orang musyrik
    1. Hadis nomor 2931
    2. Hadis nomor 2932
    3. Hadis nomor 2933
    4. Hadis nomor 2934
    5. Hadis nomor 2935
  99. Bab apakah seorang muslim membimbing ahli kitab atau mengajari mereka Alquran
    1. Hadis nomor 2936
  100. Bab mendoakan hidayah untuk orang-orang musyrikin dalam rangka membujuk mereka
    1. Hadis nomor 2937
  101. Bab mendakwahi orang Yahudi dan Nasrani, dasar memeranginya, surat Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—kepada Kisra dan Qaishar, serta berdakwah sebelum berperang
    1. Hadis nomor 2938
    2. Hadis nomor 2939
  102. Bab ajakan Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—kepada Islam dan pengenalan kenabian beliau, serta agar sebagian manusia tidak menjadikan manusia lain sebagai tuhan selain Allah
    1. Hadis nomor 2940
    2. Hadis nomor 2941
    3. Hadis nomor 2942
    4. Hadis nomor 2943, 2944, dan 2945
    5. Hadis nomor 2946
  103. Bab barang siapa hendak berperang lalu menyembunyikan tempat yang sebenarnya dituju dan menampakkan ingin menyerang tempat lain; dan barang siapa senang untuk keluar bepergian pada hari Kamis
    1. Hadis nomor 2947
    2. Hadis nomor 2948, 2949, dan 2950
  104. Bab keluar safar setelah Zuhur
    1. Hadis nomor 2951
  105. Bab keluar safar di akhir bulan
    1. Hadis nomor 2952
  106. Bab keluar bepergian di bulan Ramadan
    1. Hadis nomor 2953
  107. Bab pamit safar
    1. Hadis nomor 2954
  108. Bab mendengar dan taat kepada pemimpin
    1. Hadis nomor 2955
  109. Bab berperang “dari belakang” (mendukung) pemimpin dan berlindung dengannya
    1. Hadis nomor 2956 dan 2957
  110. Bab baiat dalam perang untuk tidak kabur dan sebagian mereka berkata: sampai mati
    1. Hadis nomor 2958, 2959, dan 2960
    2. Hadis nomor 2961, 2962, dan 2963
  111. Bab pemimpin mengharuskan rakyat dalam perkara yang mereka mampu
    1. Hadis nomor 2964
  112. Bab dahulu apabila Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—tidak memulai perang di awal siang, beliau menunda perang hingga matahari mulai turun
    1. Hadis nomor 2965 dan 2966
  113. Bab permintaan izin seseorang kepada pemimpin
    1. Hadis nomor 2967
  114. Bab barang siapa berperang dalam keadaan dia masih pengantin baru
  115. Bab barang siapa memilih berperang setelah berhubungan suami istri untuk pertama kali
  116. Bab pemimpin segera bertindak ketika rakyatnya ketakutan
    1. Hadis nomor 2968
  117. Bab cepat-cepat dan bergegas ketika ada hal yang menakutkan
    1. Hadis nomor 2969
  118. Bab keluar seorang diri ketika ada hal yang menakutkan
  119. Bab menyumbang harta dan kendaraan untuk orang yang berperang di jalan Allah
    1. Hadis nomor 2970 dan 2971
    2. Hadis nomor 2972
  120. Bab pekerja
    1. Hadis nomor 2973
  121. Bab riwayat tentang liwa (panji) Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam
    1. Hadis nomor 2974, 2975, dan 2976
  122. Bab sabda Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, “Aku ditolong dengan rasa takut (yang disusupkan pada musuh) sejauh satu bulan perjalanan”
    1. Hadis nomor 2977
    2. Hadis nomor 2978
  123. Bab membawa bekal dalam perang
    1. Hadis nomor 2979
    2. Hadis nomor 2980
    3. Hadis nomor 2981
    4. Hadis nomor 2982
  124. Bab memikul bekal di atas leher
    1. Hadis nomor 2983
  125. Bab seorang wanita membonceng di belakang saudara laki-lakinya
    1. Hadis nomor 2984
    2. Hadis nomor 2985
  126. Bab berboncengan ketika perang dan haji
    1. Hadis nomor 2986
  127. Bab membonceng di atas himar
    1. Hadis nomor 2987
    2. Hadis nomor 2988
  128. Bab siapa saja yang membantu pada tunggangan dan semisalnya
    1. Hadis nomor 2989
  129. Bab safar membawa mushaf ke wilayah musuh
    1. Hadis nomor 2990
  130. Bab takbir ketika perang
    1. Hadis nomor 2991
  131. Bab riwayat dibencinya mengangkat suara ketika bertakbir
    1. Hadis nomor 2992
  132. Bab bertasbih ketika menuruni suatu lembah
    1. Hadis nomor 2993
  133. Bab bertakbir ketika (musafir) naik ke tempat yang tinggi
    1. Hadis nomor 2994
    2. Hadis nomor 2995
  134. Bab amalan yang biasa dilakukan ketika bermukim akan tetap dicatat bagi musafir
    1. Hadis nomor 2996
  135. Bab melakukan perjalanan sendirian
    1. Hadis nomor 2997 dan 2998
  136. Bab cepat dalam menempuh perjalanan
    1. Hadis nomor 2999
    2. Hadis nomor 3000
    3. Hadis nomor 3001
  137. Bab apabila seseorang memberikan seekor kuda (untuk keperluan jihad di jalan Allah), lalu dia melihat kuda tersebut dijual
    1. Hadis nomor 3002 dan 3003
  138. Bab jihad seizin kedua orang tua
    1. Hadis nomor 3004
  139. Bab apa yang dikatakan tentang lonceng dan semisalnya di leher-leher unta
    1. Hadis nomor 3005
  140. Bab barang siapa telah terdaftar dalam pasukan, lalu istrinya hendak pergi haji, dan dia memiliki uzur lain; apakah dia diizinkan?
    1. Hadis nomor 3006
  141. Bab jasus (mata-mata)
    1. Hadis nomor 3007
  142. Bab pakaian untuk para tawanan
    1. Hadis nomor 3008
  143. Bab keutamaan orang yang menjadi perantara orang lain masuk Islam
    1. Hadis nomor 3009
  144. Bab para tawanan dalam belenggu rantai
    1. Hadis nomor 3010
  145. Bab keutamaan orang yang masuk Islam dari kalangan dua ahli kitab
    1. Hadis nomor 3011
  146. Bab penduduk suatu negeri yang diserbu di malam hari sehingga anak-anak dan keturunan mereka bisa terluka
    1. Hadis nomor 3012 dan 3013
  147. Bab pembunuhan anak-anak dalam perang
    1. Hadis nomor 3014
  148. Bab pembunuhan wanita dalam perang
    1. Hadis nomor 3015
  149. Bab seseorang tidak boleh diazab dengan azab Allah
    1. Hadis nomor 3016 dan 3017
  150. Bab “sesudah itu kalian boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan” (QS. Muhammad: 4)
  151. Bab apakah boleh seorang tawanan membunuh atau menipu orang-orang yang menawannya sehingga dia bisa selamat dari orang-orang kafir?
  152. Bab apabila seorang musyrik membakar seorang muslim, apakah dia dihukum bakar?
    1. Hadis nomor 3018
  153. Bab
    1. Hadis nomor 3019
  154. Bab pembakaran rumah dan pohon kurma
    1. Hadis nomor 3020 dan 3021
  155. Bab pembunuhan orang musyrik yang tidur
    1. Hadis nomor 3022 dan 3023
  156. Bab jangan mengangankan pertemuan dengan musuh
    1. Hadis nomor 3024, 3025, dan 3026
  157. Bab perang adalah tipu daya
    1. Hadis nomor 3027 dan 3028
    2. Hadis nomor 3029 dan 3030
  158. Bab dusta dalam perang
    1. Hadis nomor 3031
  159. Bab menyergap pasukan musuh
    1. Hadis nomor 3032
  160. Bab muslihat dan kewaspadaan yang dibolehkan terhadap orang yang dikhawatirkan keburukannya
    1. Hadis nomor 3033
  161. Bab syair ketika perang dan menyaringkan suara ketika menggali parit
    1. Hadis nomor 3034
  162. Bab siapa saja yang tidak ahli menunggang kuda
    1. Hadis nomor 3035
    2. Hadis nomor 3036
  163. Bab mengobati luka dengan (abu) pembakaran tikar, wanita membasuh darah dari wajah ayahnya, dan membawa air di dalam perisai
    1. Hadis nomor 3037
  164. Bab pertengkaran dan perselisihan yang dibenci dalam perang dan hukuman untuk orang yang membangkang pemimpinnya
    1. Hadis nomor 3038 dan 3039
  165. Bab apabila orang-orang ketakutan di malam hari
    1. Hadis nomor 3040
  166. Bab barang siapa melihat musuh lalu berteriak dengan suara lantang: Tolong! Supaya terdengar oleh orang-orang
    1. Hadis nomor 3041
  167. Bab barang siapa berkata, “Ambil ini! Aku adalah putra Polan.”
    1. Hadis nomor 3042
  168. Bab apabila musuh menerima keputusan seorang muslim
    1. Hadis nomor 3043
  169. Bab membunuh tawanan dan membunuh orang yang terbelenggu
    1. Hadis nomor 3044
  170. Bab apakah seseorang boleh menyerah menjadi tawanan? Dan penjelasan barang siapa tidak mau menjadi tawanan, serta barang siapa salat dua rakaat sebelum dibunuh
    1. Hadis nomor 3045
  171. Bab usaha pembebasan muslim yang ditawan
    1. Hadis nomor 3046
    2. Hadis nomor 3047
  172. Bab tebusan dari orang-orang musyrik
    1. Hadis nomor 3048
    2. Hadis nomor 3049
    3. Hadis nomor 3050
  173. Bab orang kafir harbi bila masuk ke negeri Islam tanpa jaminan keamanan
    1. Hadis nomor 3051
  174. Bab berperang melindungi kafir zimi dan jangan menganggap mereka sebagai budak
    1. Hadis nomor 3052
  175. Bab hadiah untuk delegasi
  176. Bab apakah boleh memintakan syafaat untuk kafir zimi dan muamalah dengan mereka
    1. Hadis nomor 3053
  177. Bab berdandan untuk menemui utusan
    1. Hadis nomor 3054
  178. Bab bagaimana agama Islam ditawarkan kepada anak-anak
    1. Hadis nomor 3055, 3056, dan 3057
  179. Bab sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Yahudi, “Masuk Islamlah, niscaya kalian akan selamat”
  180. Bab apabila suatu kaum di negeri yang diperangi masuk Islam sementara mereka memiliki harta dan tanah, maka hal itu tetap milik mereka
    1. Hadis nomor 3058
    2. Hadis nomor 3059
  181. Bab pencatatan orang-orang oleh pemimpin
    1. Hadis nomor 3060
    2. Hadis nomor 3061
  182. Bab sesungguhnya Allah bisa saja menguatkan agama ini melalui seorang pelaku maksiat
    1. Hadis nomor 3062
  183. Bab barang siapa yang menjadi pemimpin dalam perang tanpa ada perintah apabila mengkhawatirkan musuhnya
    1. Hadis nomor 3063
  184. Bab bantuan pasukan
    1. Hadis nomor 3064
  185. Bab barang siapa mengalahkan musuh lalu tinggal di pekarangan mereka selama tiga malam
    1. Hadis nomor 3065
  186. Bab barang siapa membagi ganimah ketika perang dan safarnya
    1. Hadis nomor 3066
  187. Bab apabila kaum musyrikin merampas harta seorang muslim lalu di kemudian hari ditemukan kembali oleh muslim tersebut
    1. Hadis nomor 3067, 3068, dan 3069
  188. Bab barang siapa berbicara dengan bahasa Persia dan selain bahasa Arab
    1. Hadis nomor 3070, 3071, dan 3072
  189. Bab ghulul (khianat dalam ganimah)
    1. Hadis nomor 3073
  190. Bab ghulul yang sedikit
    1. Hadis nomor 3074
  191. Bab penyembelihan yang dibenci dari unta dan kambing ganimah
    1. Hadis nomor 3075
  192. Bab kabar gembira akan kemenangan
    1. Hadis nomor 3076
  193. Bab pemberian kepada penyampai kabar gembira
  194. Bab tidak ada hijrah setelah fatah (Makkah)
    1. Hadis nomor 3077
    2. Hadis nomor 3078, 3079, dan 3080
  195. Bab apabila seorang pria harus melihat rambut wanita kafir zimi atau mukminat ketika mereka durhaka kepada Allah, serta melucuti pakaian mereka
    1. Hadis nomor 3081
  196. Bab penyambutan pasukan perang
    1. Hadis nomor 3082 dan 3083
  197. Bab apa yang diucapkan apabila kembali dari perang
    1. Hadis nomor 3084
    2. Hadis nomor 3085 dan 3086
  198. Bab salat ketika tiba dari safar
    1. Hadis nomor 3087
    2. Hadis nomor 3088
  199. Bab makanan ketika tiba (dari safar)
    1. Hadis nomor 3089 dan 3090