Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4615

٩ - بَابُ قَوۡلِهِ: ﴿يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُحَرِّمُوا۟ طَيِّبَـٰتِ مَآ أَحَلَّ ٱللَّهُ لَكُمْ﴾ [٨٧]
9. Bab firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kalian.” (QS. Al-Maidah: 87)

٤٦١٥ - حَدَّثَنَا عَمۡرُو بۡنُ عَوۡنٍ: حَدَّثَنَا خَالِدٌ، عَنۡ إِسۡمَاعِيلَ، عَنۡ قَيۡسٍ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: كُنَّا نَغۡزُو مَعَ النَّبِيِّ ﷺ وَلَيۡسَ مَعَنَا نِسَاءٌ، فَقُلۡنَا: أَلَا نَخۡتَصِي؟ فَنَهَانَا عَنۡ ذٰلِكَ، فَرَخَّصَ لَنَا بَعۡدَ ذٰلِكَ أَنۡ نَتَزَوَّجَ الۡمَرۡأَةَ بِالثَّوۡبِ، ثُمَّ قَرَأَ: ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحَرِّمُوا طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللهُ لَكُمۡ﴾. [الحديث ٤٦١٥ – طرفاه في: ٥٠٧١، ٥٠٧٥].
4615. ‘Amr bin ‘Aun telah menceritakan kepada kami: Khalid menceritakan kepada kami, dari Isma’il, dari Qais, dari ‘Abdullah radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan: Kami pernah pergi berperang bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan tidak ada istri yang ikut bersama kami. Kami bertanya: Apakah kami boleh mengebiri diri kami? Nabi melarang kami dari hal itu dan setelah itu beliau memberi keringanan kami untuk menikahi wanita dengan mahar sehelai pakaian (untuk jangka waktu tertentu). Kemudian beliau membaca, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kalian.”