Cari Blog Ini

Sunan Abu Dawud hadits nomor 2374 dan 2375

٢٣٧٤ – (صحيح) حَدَّثَنَا أَحۡمَدُ بۡنُ حَنۡبَلٍ، نا عَبۡدُ الرَّحۡمَٰنِ بۡنُ مَهۡدِيٍّ، عَنۡ سُفۡيَانَ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ بۡنِ عَابِسٍ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ بۡنِ أَبِي لَيۡلَى، حَدَّثَنِي رَجُلٌ مِنۡ أَصۡحَابِ النَّبِيِّ ﷺ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ نَهَى عَنِ الۡحِجَامَةِ وَالۡمُوَاصَلَةِ، وَلَمۡ يُحَرِّمۡهُمَا إِبۡقَاءً عَلَى أَصۡحَابِهِ، فَقِيلَ لَهُ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّكَ تُوَاصِلُ إِلَى السَّحَرِ، فَقَالَ: (إِنِّي أُوَاصِلُ إِلَى السَّحَرِ، وَرَبِّي يُطۡعِمُنِي وَيَسۡقِينِي). 
2374. Ahmad bin Hanbal telah menceritakan kepada kami: ‘Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami dari Sufyan, dari ‘Abdurrahman bin ‘Abis, dari ‘Abdurrahman bin Abu Laila: Seseorang dari kalangan sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang dari berbekam dan menyambung puasa tanpa berbuka, namun beliau tidak mengharamkan keduanya karena sayang kepada para sahabatnya. Ada yang berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau menyambung puasa sampai waktu sahur.” Nabi bersabda, “Sesungguhnya aku menyambung puasa sampai waktu sahur dalam keadaan Rabb-ku memberiku makan dan minum.” 
٢٣٧٥ – (صحيح) حَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ مَسۡلَمَةَ، نا سُلَيۡمَانُ - يَعۡنِي ابۡنَ الۡمُغِيرَةِ -، عَنۡ ثَابِتٍ قَالَ: قَالَ أَنَسٌ: مَا كُنَّا نَدَعُ الۡحِجَامَةَ لِلصَّائِمِ إِلَّا كَرَاهِيَةَ الۡجُهۡدِ. [خ نحوه]. 
2375. ‘Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada kami: Sulaiman bin Al-Mughirah menceritakan kepada kami dari Tsabit. Beliau berkata: Anas mengatakan: Kami tidaklah meninggalkan bekam bagi orang yang berpuasa kecuali karena benci dari kepayahan (yang diakibatkannya).