٢٦ - بَابٌ فِي الثَّيِّبِ
26. Bab tentang janda
٢٠٩٨ – (صحيح) حَدَّثَنَا أَحۡمَدُ بۡنُ يُونُسَ وَعَبۡدُ اللهِ بۡنُ مَسۡلَمَةَ قَالَا: نا مَالِكٌ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ الۡفَضۡلِ، عَنۡ نَافِعِ بۡنِ جُبَيۡرٍ، عَنِ ابۡنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (الۡأَيِّمُ أَحَقُّ بِنَفۡسِهَا مِنۡ وَلِيِّهَا، وَالۡبِكۡرُ تُسۡتَأۡذَنُ فِي نَفۡسِهَا، وَإِذۡنُهَا صُمَاتُهَا). وَهَٰذَا لَفۡظُ الۡقَعۡنَبِيِّ. [م].
2098. [Sahih] Ahmad bin Yunus dan ‘Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada kami. Keduanya berkata: Malik menceritakan kepada kami dari ‘Abdullah bin Al-Fadhl, dari Nafi’ bin Jubair, dari Ibnu ‘Abbas. Beliau mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janda lebih berhak terhadap dirinya daripada walinya, sedangkan gadis dimintai izin pada dirinya. Izinnya adalah diamnya.” Ini adalah lafal Al-Qa’nabi.