Cari Blog Ini

Shahih Muslim hadits nomor 194

٣٢٧ – (١٩٤) - حَدَّثَنَا أَبُو بَكۡرِ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ، وَمُحَمَّدُ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ نُمَيۡرٍ - وَاتَّفَقَا فِي سِيَاقِ الۡحَدِيثِ، إِلَّا مَا يَزِيدُ أَحَدُهُمَا مِنَ الۡحَرۡفِ بَعۡدَ الۡحَرۡفِ – قَالَا: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ بِشۡرٍ: حَدَّثَنَا أَبُو حَيَّانَ، عَنۡ أَبِي زُرۡعَةَ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ قَالَ: أُتِيَ رَسُولُ اللهِ ﷺ يَوۡمًا بِلَحۡمٍ، فَرُفِعَ إِلَيۡهِ الذِّرَاعُ، وَكَانَتۡ تُعۡجِبُهُ، فَنَهَسَ مِنۡهَا نَهۡسَةً فَقَالَ: (أَنَا سَيِّدُ النَّاسِ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ. وَهَلۡ تَدۡرُونَ بِمَ ذَاكَ؟ يَجۡمَعُ اللهُ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ الۡأَوَّلِينَ وَالۡآخِرِينَ فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ، فَيُسۡمِعُهُمُ الدَّاعِي وَيَنۡفُذُهُمُ الۡبَصَرُ، وَتَدۡنُو الشَّمۡسُ، فَيَبۡلُغُ النَّاسَ مِنَ الۡغَمِّ وَالۡكَرۡبِ مَا لَا يُطِيقُونَ، وَمَا لَا يَحۡتَمِلُونَ. فَيَقُولُ بَعۡضُ النَّاسِ لِبَعۡضٍ: أَلَا تَرَوۡنَ مَا أَنۡتُمۡ فِيهِ؟ أَلَا تَرَوۡنَ مَا قَدۡ بَلَغَكُمۡ؟ أَلَا تَنۡظُرُونَ مَنۡ يَشۡفَعُ لَكُمۡ إِلَى رَبِّكُمۡ؟ 

327. (194). Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin ‘Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami. Keduanya sepakat dalam konteks hadis ini hanya saja salah satu dari keduanya menambah sedikit huruf saja. Keduanya berkata: Muhammad bin Bisyr menceritakan kepada kami: Abu Hayyan menceritakan kepada kami dari Abu Zur’ah, dari Abu Hurairah. Beliau mengatakan: Pada suatu hari dihidangkan masakan daging kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu bagian lengannya disodorkan kepada beliau. Itu adalah bagian yang beliau senangi. Beliau pun menggigitnya, lalu bersabda, 

“Aku adalah pemuka manusia pada hari kiamat. Apakah kalian tahu bagaimana bisa begitu? Allah akan mengumpulkan orang-orang pada hari kiamat dari awal sampai akhir di sebuah daratan. Penyeru akan bisa memperdengarkan suara kepada mereka semua dan pandangan akan menjangkau mereka semua. Matahari akan mendekat sehingga orang-orang akan mengalami kepayahan dan kesulitan yang tidak mampu mereka menanggungnya dan memikulnya. 

Sebagian orang berkata kepada sebagian yang lain, “Tidakkah kalian melihat yang kalian alami? Tidakkah kalian melihat apa yang menimpa kalian? Tidakkah kalian mencari orang yang dapat memberi syafaat untuk kalian kepada Rabb kalian?” 

فَيَقُولُ بَعۡضُ النَّاسِ لِبَعۡضٍ: ائۡتُوا آدَمَ، فَيَأۡتُونَ آدَمَ. فَيَقُولُونَ: يَا آدَمُ، أَنۡتَ أَبُو الۡبَشَرِ، خَلَقَكَ اللهُ بِيَدِهِ وَنَفَخَ فِيكَ مِنۡ رُوحِهِ وَأَمَرَ الۡمَلَائِكَةَ فَسَجَدُوا لَكَ، اشۡفَعۡ لَنَا إِلَى رَبِّكَ، أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحۡنُ فِيهِ؟ أَلَا تَرَى إِلَى مَا قَدۡ بَلَغَنَا؟ فَيَقُولُ آدَمُ: إِنَّ رَبِّي غَضِبَ الۡيَوۡمَ غَضَبًا لَمۡ يَغۡضَبۡ قَبۡلَهُ مِثۡلَهُ، وَلَنۡ يَغۡضَبَ بَعۡدَهُ مِثۡلَهُ، وَإِنَّهُ نَهَانِي عَنِ الشَّجَرَةِ فَعَصَيۡتُهُ. نَفۡسِي، نَفۡسِي. اذۡهَبُوا إِلَى غَيۡرِي. اذۡهَبُوا إِلَى نُوحٍ. 

Sebagian orang berkata kepada yang lain, “Kalian datangilah Adam.” 

Mereka datang kepada Adam, lalu berkata, “Wahai Adam, engkau adalah bapak manusia. Allah telah menciptakanmu dengan tangan-Nya, meniupkan ruh ciptaan-Nya kepadamu, dan memerintahkan malaikat sujud kepadamu. Berilah syafaat untuk kami kepada Rabb-mu. Tidakkah engkau lihat keadaan yang kami alami? Tidakkah engkau melihat apa yang menimpa kami?” 

Adam berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini marah dengan kemarahan yang belum pernah seperti ini sebelumnya dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Sungguh Allah telah melarangku dari sebuah pohon, namun aku mendurhakai-Nya. Diriku, diriku. Pergilah kalian kepada selain aku. Pergilah kalian kepada Nuh.” 

فَيَأۡتُونَ نُوحًا فَيَقُولُونَ: يَا نُوحُ، أَنۡتَ أَوَّلُ الرُّسُلِ إِلَى الۡأَرۡضِ، وَسَمَّاكَ اللهُ: عَبۡدًا شَكُورًا، اشۡفَعۡ لَنَا إِلَى رَبِّكَ. أَلَا تَرَى مَا نَحۡنُ فِيهِ؟ أَلَا تَرَى مَا قَدۡ بَلَغَنَا؟ فَيَقُولُ لَهُمۡ: إِنَّ رَبِّي قَدۡ غَضِبَ الۡيَوۡمَ غَضَبًا لَمۡ يَغۡضَبۡ قَبۡلَهُ مِثۡلَهُ، وَلَنۡ يَغۡضَبَ بَعۡدَهُ مِثۡلَهُ، وَإِنَّهُ قَدۡ كَانَتۡ لِي دَعۡوَةٌ دَعَوۡتُ بِهَا عَلَى قَوۡمِي. نَفۡسِي، نَفۡسِي. اذۡهَبُوا إِلَى إِبۡرَاهِيمَ ﷺ. 

Mereka datang kepada Nuh, lalu berkata, “Wahai Nuh, sesungguhnya engkau adalah rasul pertama kepada penduduk bumi. Allah telah menyebut engkau sebagai hamba yang banyak bersyukur. Berilah syafaat untuk kami kepada Rabb-mu. Tidakkah engkau melihat apa yang sedang kami alami? Tidakkah engkau melihat apa yang menimpa kami?” 

Nuh berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini marah dengan kemarahan yang belum pernah seperti ini sebelumnya dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Sungguh dahulu aku memiliki suatu doa yang telah aku panjatkan untuk kaumku. Diriku, diriku. Pergilah kalian kepada selain aku. Pergilah kalian kepada Ibrahim shallallahu ‘alaihi wa sallam.” 

فَيَأۡتُونَ إِبۡرَاهِيمَ فَيَقُولُونَ: أَنۡتَ نَبِيُّ اللهِ وَخَلِيلُهُ مِنۡ أَهۡلِ الۡأَرۡضِ، اشۡفَعۡ لَنَا إِلَى رَبِّكَ. أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحۡنُ فِيهِ؟ أَلَا تَرَى إِلَى مَا قَدۡ بَلَغَنَا؟ فَيَقُولُ لَهُمۡ إِبۡرَاهِيمُ: إِنَّ رَبِّي قَدۡ غَضِبَ الۡيَوۡمَ غَضَبًا لَمۡ يَغۡضَبۡ قَبۡلَهُ مِثۡلَهُ وَلَا يَغۡضَبُ بَعۡدَهُ مِثۡلَهُ. وَذَكَرَ كَذَبَاتِهِ. نَفۡسِي، نَفۡسِي. اذۡهَبُوا إِلَى غَيۡرِي اذۡهَبُوا إِلَى مُوسَىٰ. 

Mereka datang kepada Ibrahim, lalu berkata, “Wahai Ibrahim, engkau adalah nabi dan khalil Allah dari kalangan penduduk bumi. Berilah syafaat untuk kami kepada Rabb-mu. Tidakkah engkau melihat apa yang kami alami? Tidakkah engkau melihat apa yang menimpa kami?” 

Ibrahim berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini marah dengan kemarahan yang belum pernah seperti ini sebelumnya dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Beliau menyebutkan kebohongannya. Diriku, diriku. Pergilah kalian kepada selain aku. Pergilah kepada Musa.” 

فَيَأۡتُونَ مُوسَىٰ ﷺ فَيَقُولُونَ: يَا مُوسَىٰ، أَنۡتَ رَسُولُ اللهِ، فَضَّلَكَ اللهُ بِرِسَالَاتِهِ وَبِتَكۡلِيمِهِ عَلَى النَّاسِ، اشۡفَعۡ لَنَا إِلَى رَبِّكَ. أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحۡنُ فِيهِ؟ أَلَا تَرَى مَا قَدۡ بَلَغَنَا؟ فَيَقُولُ لَهُمۡ مُوسَىٰ ﷺ: إِنَّ رَبِّي قَدۡ غَضِبَ الۡيَوۡمَ غَضَبًا لَمۡ يَغۡضَبۡ قَبۡلَهُ مِثۡلَهُ وَلَنۡ يَغۡضَبَ بَعۡدَهُ مِثۡلَهُ. وَإِنِّي قَتَلۡتُ نَفۡسًا لَمۡ أُومَرۡ بِقَتۡلِهَا، نَفۡسِي. نَفۡسِي. اذۡهَبُوا إِلَى عِيسَى ﷺ. 

Mereka datang kepada Musa shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berkata, “Wahai Musa, engkau adalah rasul Allah. Allah telah mengutamakan engkau di atas manusia dengan risalah-Nya dan pembicaraan langsung dengan-Nya. Berilah syafaat untuk kami kepada Rabb-mu. Tidakkah engkau lihat apa yang kami alami? Tidakkah engkau melihat apa yang menimpa kami?” 

Musa shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini marah dengan kemarahan yang belum pernah seperti ini sebelumnya dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Sesungguhnya aku telah membunuh satu jiwa yang aku tidak diperintah untuk membunuhnya. Diriku, diriku. Pergilah kalian kepada selainku. Pergilah kalian kepada ‘Isa shallallahu ‘alaihi wa sallam.” 

فَيَأۡتُونَ عِيسَىٰ فَيَقُولُونَ: يَا عِيسَىٰ، أَنۡتَ رَسُولُ اللهِ، وَكَلَّمۡتَ النَّاسَ فِي الۡمَهۡدِ، وَكَلِمَةٌ مِنۡهُ أَلۡقَاهَا إِلَى مَرۡيَمَ، وَرُوحٌ مِنۡهُ، فَاشۡفَعۡ لَنَا إِلَى رَبِّكَ. أَلَا تَرَى مَا نَحۡنُ فِيهِ؟ أَلَا تَرَى مَا قَدۡ بَلَغَنَا؟ فَيَقُولُ لَهُمۡ عِيسَى ﷺ: إِنَّ رَبِّي قَدۡ غَضِبَ الۡيَوۡمَ غَضَبًا لَمۡ يَغۡضَبۡ قَبۡلَهُ مِثۡلَهُ وَلَنۡ يَغۡضَبَ بَعۡدَهُ مِثۡلَهُ. وَلَمۡ يَذۡكُرۡ لَهُ ذَنۡبًا. نَفۡسِي. نَفۡسِي. اذۡهَبُوا إِلَى غَيۡرِي. اذۡهَبُوا إِلَى مُحَمَّدٍ ﷺ. 

Mereka datang kepada ‘Isa, lalu berkata, “Wahai ‘Isa, engkau adalah rasul Allah. Engkau berbicara kepada manusia saat di buaian. Engkau adalah kalimat dari-Nya yang Dia sampaikan kepada Maryam dan ruh dari ciptaan-Nya. Berilah syafaat untuk kami kepada Rabb-mu. Tidakkah engkau melihat apa yang kami alami? Tidakkah engkau melihat apa yang menimpa kami?” 

‘Isa shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini marah dengan kemarahan yang belum pernah seperti ini sebelumnya dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Beliau tidak menyebutkan satu dosa pun. Diriku, diriku. Pergilah kalian kepada selainku. Pergilah kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.” 

فَيَأۡتُونِّي فَيَقُولُونَ: يَا مُحَمَّدُ، أَنۡتَ رَسُولُ اللهِ وَخَاتَمُ الۡأَنۡبِيَاءِ. وَغَفَرَ اللهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنۡ ذَنۡبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ، اشۡفَعۡ لَنَا إِلَى رَبِّكَ. أَلَا تَرَى مَا نَحۡنُ فِيهِ؟ أَلَا تَرَى مَا قَدۡ بَلَغَنَا؟ فَأَنۡطَلِقُ فَآتِي تَحۡتَ الۡعَرۡشِ فَأَقَعُ سَاجِدًا لِرَبِّي. ثُمَّ يَفۡتَحُ اللهُ عَلَىَّ وَيُلۡهِمُنِي مِنۡ مَحَامِدِهِ وَحُسۡنِ الثَّنَاءِ عَلَيۡهِ شَيۡئًا لَمۡ يَفۡتَحۡهُ لِأَحَدٍ قَبۡلِي. ثُمَّ يُقَالُ: يَا مُحَمَّدُ، ارۡفَعۡ رَأۡسَكَ، سَلۡ تُعۡطَهۡ، اشۡفَعۡ تُشَفَّعۡ، فَأَرۡفَعُ رَأۡسِي فَأَقُولُ: يَا رَبِّ، أُمَّتِي أُمَّتِي. فَيُقَالُ: يَا مُحَمَّدُ، أَدۡخِلِ الۡجَنَّةَ مِنۡ أُمَّتِكَ، مَنۡ لَا حِسَابَ عَلَيۡهِ، مِنَ الۡبَابِ الأَيۡمَنِ مِنۡ أَبۡوَابِ الۡجَنَّةِ. وَهُمۡ شُرَكَاءُ النَّاسِ فِيمَا سِوَى ذٰلِكَ مِنَ الۡأَبۡوَابِ. وَالَّذِي نَفۡسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، إِنَّ مَا بَيۡنَ الۡمِصۡرَاعَيۡنِ مِنۡ مَصَارِيعِ الۡجَنَّةِ لَكَمَا بَيۡنَ مَكَّةَ وَهَجَرٍ - أَوۡ كَمَا بَيۡنَ مَكَّةَ وَبُصۡرَى -). 

[البخاري: كتاب أحاديث الأنبياء، باب يزفون النسلان في المشي، رقم: ٣٣٦١]. 

Mereka datang kepadaku, lalu berkata, “Wahai Muhammad engkau adalah Rasulullah dan penutup para nabi. Allah telah mengampuni dosa yang lalu dan yang akan datang. Berilah syafaat untuk kami kepada Rabb-mu. Tidakkah engkau melihat apa yang kami alami? Tidakkah engkau melihat apa yang menimpa kami?” 

Aku pergi dan datang ke bawah ‘arsy. Aku menyungkur sujud kepada Rabb-ku. Kemudian Allah bukakan untukku pujian dan sanjungan yang indah untuk-Nya yang belum pernah Allah bukakan kepada seorang pun sebelumku. 

Kemudian ada yang berkata, “Wahai Muhammad, angkat kepalamu. Mintalah, engkau akan diberi. Berilah syafaat, engkau akan dikabulkan.” 

Aku mengangkat kepalaku lalu berkata, “Wahai Rabb-ku, umatku, umatku.” 

Lalu ada yang berkata, “Wahai Muhammad, masukkanlah ke janah dari umatmu siapa saja yang tidak dihisab dari pintu janah paling kanan. Mereka boleh masuk di pintu selain itu bersama dengan orang-orang yang lain.” 

Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya jarak antara dua sisi pintu janah benar-benar seperti jarak antara Makkah dengan Hajar, atau seperti jarak antara Makkah dengan Busra.” 

٣٢٨ – (...) - وَحَدَّثَنِي زُهَيۡرُ بۡنُ حَرۡبٍ: حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنۡ عُمَارَةَ بۡنِ الۡقَعۡقَاعِ، عَنۡ أَبِي زُرۡعَةَ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ قَالَ: وُضِعَتۡ بَيۡنَ يَدَىۡ رَسُولِ اللهِ ﷺ قَصۡعَةٌ مِنۡ ثَرِيدٍ وَلَحۡمٍ، فَتَنَاوَلَ الذِّرَاعَ. وَكَانَتۡ أَحَبَّ الشَّاةِ إِلَيۡهِ، فَنَهَسَ نَهۡسَةً فَقَالَ: (أَنَا سَيِّدُ النَّاسِ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ)، ثُمَّ نَهَسَ أُخۡرَى فَقَالَ: (أَنَا سَيِّدُ النَّاسِ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ)، فَلَمَّا رَأَى أَصۡحَابَهُ لَا يَسۡأَلُونَهُ قَالَ: (أَلَا تَقُولُونَ كَيۡفَهۡ؟) قَالُوا: كَيۡفَهۡ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: (يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الۡعَالَمِينَ...) وَسَاقَ الۡحَدِيثَ بِمَعۡنَىٰ حَدِيثِ أَبِي حَيَّانَ عَنۡ أَبِي زُرۡعَةَ. وَزَادَ فِي قِصَّةِ إِبۡرَاهِيمَ فَقَالَ: وَذَكَرَ قَوۡلَهُ فِي الۡكَوۡكَبِ: ﴿هَٰذَا رَبِّي﴾ [الأنعام: ٧٧]. وَقَوۡلَهُ لِآلِهَتِهِمۡ: ﴿بَلۡ فَعَلَهُ كَبِيرُهُمۡ هَٰذَا﴾ [الأنبياء: ٦٣]. وَقَوۡلَهُ: ﴿إِنِّي سَقِيمٌ﴾ [الصافات: ٨٩] قَالَ: (وَالَّذِي نَفۡسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، إِنَّ مَا بَيۡنَ الۡمِصۡرَاعَيۡنِ مِنۡ مَصَارِيعِ الۡجَنَّةِ إِلَى عِضَادَتَيِ الۡبَابِ لَكَمَا بَيۡنَ مَكَّةَ وَهَجَرٍ - أَوۡ هَجَرٍ وَمَكَّةَ -). قَالَ: لَا أَدۡرِي أَىَّ ذٰلِكَ قَالَ. 

328. Zuhair bin Harb telah menceritakan kepadaku: Jarir menceritakan kepada kami dari ‘Umarah bin Al-Qa’qa’, dari Abu Zur’ah, dari Abu Hurairah. Beliau mengatakan: 

Semangkuk tsarid dan daging dihidangkan di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau mengambil daging bagian lengan. Itu adalah bagian daging yang paling beliau sukai. 

Beliau menggigitnya, lalu bersabda, “Aku adalah pemuka manusia pada hari kiamat.” 

Kemudian beliau menggigit lagi, lalu bersabda, “Aku adalah pemuka manusia pada hari kiamat.” 

Ketika beliau melihat para sahabatnya tidak bertanya kepadanya, beliau bersabda, “Mengapa kalian tidak bertanya bagaimana itu?” 

Para sahabat bertanya, “Bagaimana bisa begitu, wahai Rasulullah?” 

Rasulullah menjawab, “Manusia akan berdiri menghadap Rabb alamin…” 

Dan beliau menuturkan hadis semakna hadis Abu Hayyan dari Abu Zur’ah. Beliau menambahkan dalam kisah Ibrahim. Beliau berkata: Dan beliau menyebutkan ucapan Ibrahim tentang bintang, “Ini Rabb-ku.” (QS. Al-An’am: 77). Dan ucapan Ibrahim kepada sesembahan orang musyrik, “Sebenarnya patung besar ini yang melakukannya.” (QS. Al-Anbiya`: 63). Dan ucapan Ibrahim, “Sesungguhnya aku sakit.” (QS. Ash-Shaffat: 89). 

Rasulullah bersabda, “Demi Allah yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sesungguhnya jarak antara dua daun pintu janah sampai ke tiang kosen pintu benar-benar seperti antara Makkah dengan Hajar, atau Hajar dengan Makkah.” 

Beliau berkata: Aku tidak tahu yang mana yang beliau katakan.