Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4547

١ – بَابٌ ﴿مِنۡهُ آيَاتٌ مُحۡكَمَاتٌ﴾ ۝٧
1. Bab “Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamat” (QS. Ali ‘Imran: 7)


وَقَالَ مُجَاهِدٌ: الۡحَلَالُ وَالۡحَرَامُ. ﴿وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ﴾ [٧] يُصَدِّقُ بَعۡضُهُ بَعۡضًا، كَقَوۡلِهِ تَعَالَى: ﴿وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الۡفَاسِقِينَ﴾ [البقرة: ٢٦]. وَكَقَوۡلِهِ جَلَّ ذِكۡرُهُ: ﴿وَيَجۡعَلُ الرِّجۡسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يَعۡقِلُونَ﴾ [يونس: ١٠٠]، وَكَقَوۡلِهِ: ﴿وَالَّذِينَ اهۡتَدَوۡا زَادَهُمۡ هُدًى﴾ [محمد: ١٧]. ﴿زَيۡغٌ﴾ شَكٌّ. ﴿ابۡتِغَاءَ الۡفِتۡنَةِ﴾ الۡمُشۡتَبِهَاتِ. ﴿وَالرَّاسِخُونَ﴾ يَعۡلَمُونَ ﴿يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ﴾ [٧].

Mujahid berkata, “(Yaitu) halal dan haram.”

“Dan yang lain ada yang mutasyabihat.” (QS. Ali ‘Imran: 7) sebagiannya membenarkan sebagian yang lain. Seperti firman Allah taala, “Tidak ada yang Allah sesatkan dengannya kecuali orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Baqarah: 26). Dan seperti firman Allah—jalla dzikruh—, “Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak menggunakan akalnya.” (QS. Yunus: 100). Dan seperti firman-Nya, “Orang-orang yang mau menerima petunjuk, Allah tambahkan petunjuk kepada mereka.” (QS. Muhammad: 17).

Zaigh” artinya adalah keraguan. “Menimbulkan fitnah” keragu-raguan. “Rasikhun” mereka berilmu “mereka mengatakan: kami beriman dengannya.” (QS. Ali ‘Imran: 7).

٤٥٤٧ - حَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ مَسۡلَمَةَ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بۡنُ إِبۡرَاهِيمَ التُّسۡتَرِيُّ، عَنِ ابۡنِ أَبِي مُلَيۡكَةَ، عَنِ الۡقَاسِمِ بۡنِ مُحَمَّدٍ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: تَلَا رَسُولُ اللهِ ﷺ هَٰذِهِ الۡآيَةَ: ﴿هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَيۡكَ ٱلۡكِتَـٰبَ مِنۡهُ ءَايَـٰتٌ مُّحۡكَمَـٰتٌ هُنَّ أُمُّ ٱلۡكِتَـٰبِ وَأُخَرُ مُتَشَـٰبِهَـٰتٌ ۖ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِمۡ زَيۡغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَـٰبَهَ مِنۡهُ ٱبۡتِغَآءَ ٱلۡفِتۡنَةِ وَٱبۡتِغَآءَ تَأۡوِيلِهِۦ ۗ وَمَا يَعۡلَمُ تَأۡوِيلَهُۥٓ إِلَّا ٱللَّهُ ۗ وَٱلرَّ‌ٰسِخُونَ فِى ٱلۡعِلۡمِ يَقُولُونَ ءَامَنَّا بِهِۦ كُلٌّ مِّنۡ عِندِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُو۟لُوا۟ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ﴾ [٧]. قَالَتۡ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (فَإِذَا رَأَيۡتَ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنۡهُ، فَأُولَٰئِكَ الَّذِينَ سَمَّى اللهُ، فَاحۡذَرُوهُمۡ).

4547. ‘Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada kami: Yazid bin Ibrahim At-Tustari menceritakan kepada kami dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Al-Qasim bin Muhammad, dari ‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—.

Beliau mengatakan: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—membaca ayat ini, “Dia yang telah menurunkan Alquran kepadamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamat. Ayat-ayat itulah induk Alquran. Dan yang lain ada ayat-ayat yang mutasyabihat. Adapun orang-orang yang di dalam hatinya ada penyimpangan, mereka akan mengikuti sebagian ayat-ayat mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan mencari-cari takwilnya. Padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya mengatakan, ‘Kami beriman dengannya. Semua itu dari sisi Tuhan kami.’ Tidak ada yang mengambil pelajaran kecuali orang yang mempunyai akal.” (QS. Ali ‘Imran: 7).

‘Aisyah mengatakan: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Apabila engkau melihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat mutasyabihat, mereka itulah yang Allah sebutkan. Waspadalah dari mereka!”