Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 3075

١٩١ - بَابُ مَا يُكۡرَهُ مِنۡ ذَبۡحِ الۡإِبِلِ وَالۡغَنَمِ فِي الۡمَغَانِمِ
191. Bab penyembelihan yang dibenci dari unta dan kambing ganimah


٣٠٧٥ - حَدَّثَنَا مُوسَى بۡنُ إِسۡمَاعِيلَ: حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنۡ سَعِيدِ بۡنِ مَسۡرُوقٍ، عَنۡ عَبَايَةَ بۡنِ رِفَاعَةَ، عَنۡ جَدِّهِ رَافِعٍ قَالَ: كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ ﷺ بِذِي الۡحُلَيۡفَةِ، فَأَصَابَ النَّاسَ جُوعٌ، وَأَصَبۡنَا إِبِلًا وَغَنَمًا، وَكَانَ النَّبِيُّ ﷺ فِي أُخۡرَيَاتِ النَّاسِ، فَعَجِلُوا فَنَصَبُوا الۡقُدُورَ، فَأَمَرَ بِالۡقُدُورِ فَأُكۡفِئَتۡ، ثُمَّ قَسَمَ فَعَدَلَ عَشَرَةً مِنَ الۡغَنَمِ بِبَعِيرٍ، فَنَدَّ مِنۡهَا بَعِيرٌ، وَفِي الۡقَوۡمِ خَيۡلٌ يَسِيرٌ فَطَلَبُوهُ فَأَعۡيَاهُمۡ، فَأَهۡوَى إِلَيۡهِ رَجُلٌ بِسَهۡمٍ فَحَبَسَهُ اللهُ، فَقَالَ: (هٰذِهِ الۡبَهَائِمُ لَهَا أَوَابِدُ كَأَوَابِدِ الۡوَحۡشِ، فَمَا نَدَّ عَلَيۡكُمۡ، فَاصۡنَعُوا بِهِ هَكَذَا). فَقَالَ جَدِّي: إِنَّا نَرۡجُو، أَوۡ نَخَافُ أَنۡ نَلۡقَى الۡعَدُوَّ غَدًا، وَلَيۡسَ مَعَنَا مُدًى، أَفَنَذۡبَحُ بِالۡقَصَبِ؟ فَقَالَ: (مَا أَنۡهَرَ الدَّمَ وَذُكِرَ اسۡمُ اللهِ فَكُلۡ، لَيۡسَ السِّنَّ وَالظُّفُرَ، وَسَأُحَدِّثُكُمۡ عَنۡ ذٰلِكَ: أَمَّا السِّنُّ فَعَظۡمٌ، وَأَمَّا الظُّفُرُ فَمُدَى الۡحَبَشَةِ). [طرفه في: ٢٤٨٨].

3075. Musa bin Isma’il telah menceritakan kepada kami: Abu ‘Awanah memceritakan kepada kami dari Sa’id bin Masruq, dari ‘Abayah bin Rifa’ah, dari kakeknya, yaitu Rafi’. Beliau mengatakan:

Kami pernah bersama Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—di Dzul Hulaifah. Kaum muslimin saat itu mengalami kelaparan, sementara kami telah mendapatkan ganimah unta dan kambing. Waktu itu Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—masih berada di rombongan belakang. Mereka terburu-buru menyiapkan periuk-periuk. (Setelah Nabi tiba) beliau memerintahkan agar periuk-periuk itu digulingkan.

Kemudian beliau membagikan ganimah. Beliau menyetarakan sepuluh ekor kambing dengan seekor unta.

Seekor unta dari ganimah itu kabur. Dalam rombongan itu ada sedikit kuda. Mereka mengejar unta tadi namun kewalahan menangkapnya. Seseorang melempar panah ke unta itu sehingga Allah menahannya. Kemudian Nabi bersabda, “Sesungguhnya binatang-binatang ternak ini ada yang mempunyai sifat liar seperti binatang-binatang liar. Maka jika binatang tersebut membuat kalian kewalahan, maka berbuatlah seperti tadi.”

Kakekku mengatakan, “Sesungguhnya kami berharap atau khawatir akan musuh besok dan kita tidak punya pisau. Apakah kami boleh menyembelih dengan qashab (rotan)?”

Nabi bersabda, “Apa saja yang bisa mengalirkan darah dan nama Allah disebut atasnya, kalian makanlah. Asal bukan gigi dan kuku. Akan aku ceritakan alasannya: adapun gigi, itu adalah tulang; sedangkan kuku adalah pisau orang Habasyah.”