Cari Blog Ini

Shahih Muslim hadis nomor 195

٣٢٩ - (١٩٥) - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ طَرِيفِ بۡنِ خَلِيفَةَ الۡبَجَلِيُّ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ فُضَيۡلٍ: حَدَّثَنَا أَبُو مَالِكٍ الۡأَشۡجَعِيُّ، عَنۡ أَبِي حَازِمٍ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ. وَأَبُو مَالِكٍ، عَنۡ رِبۡعِيٍّ، عَنۡ حُذَيۡفَةَ؛ قَالَا: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (يَجۡمَعُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى النَّاسَ، فَيَقُومُ الۡمُؤۡمِنُونَ حَتَّى تُزۡلَفَ لَهُمُ الۡجَنَّةُ، فَيَأۡتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ: يَا أَبَانَا اسۡتَفۡتِحۡ لَنَا الۡجَنَّةَ، فَيَقُولُ: وَهَلۡ أَخۡرَجَكُمۡ مِنَ الۡجَنَّةِ إِلَّا خَطِيئَةُ أَبِيكُمۡ آدَمَ، لَسۡتُ بِصَاحِبِ ذٰلِكَ. اذۡهَبُوا إِلَى ابۡنِي إِبۡرَاهِيمَ خَلِيلِ اللهِ. قَالَ: فَيَقُولُ إِبۡرَاهِيمُ: لَسۡتُ بِصَاحِبِ ذٰلِكَ، إِنَّمَا كُنۡتُ خَلِيلًا مِنۡ وَرَاءَ وَرَاءَ. اعۡمِدُوا إِلَى مُوسَىٰ ﷺ الَّذِي كَلَّمَهُ اللهُ تَكۡلِيمًا، فَيَأۡتُونَ مُوسَىٰ ﷺ فَيَقُولُ: لَسۡتُ بِصَاحِبِ ذٰلِكَ. اذۡهَبُوا إِلَى عِيسَىٰ كَلِمَةِ اللهِ وَرُوحِهِ، فَيَقُولُ عِيسَىٰ ﷺ: لَسۡتُ بِصَاحِبِ ذٰلِكَ، فَيَأۡتُونَ مُحَمَّدًا ﷺ، فَيَقُومُ فَيُؤۡذَنُ لَهُ. وَتُرۡسَلُ الۡأَمَانَةُ وَالرَّحِمُ. فَتَقُومَانِ جَنَبَتَىِ الصِّرَاطِ يَمِينًا وَشِمَالًا، فَيَمُرُّ أَوَّلُكُمۡ كَالۡبَرۡقِ)

329. (195). Muhammad bin Tharif bin Khalifah Al-Bajali telah menceritakan kepada kami: Muhammad bin Fudhail menceritakan kepada kami: Abu Malik Al-Asyja’i menceritakan kepada kami dari Abu Hazim, dari Abu Hurairah. Juga Abu Malik dari Rib’i, dari Hudzaifah. Keduanya berkata: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda:

Allah—tabaraka wa ta’ala—mengumpulkan manusia. Orang-orang mukmin berdiri hingga janah didekatkan kepada mereka. Mereka mendatangi Nabi Adam seraya berkata, “Wahai ayah kami, mintakanlah agar janah dibukakan untuk kami!”

Nabi Adam berkata, “Tidaklah yang mengeluarkan kalian dari janah kecuali kesalahan ayah kalian Adam. Aku bukan orang yang berhak untuk itu. Pergilah ke putraku Ibrahim khalilullah!”

Nabi Ibrahim berkata, “Aku bukan orang yang berhak untuk itu. Aku menjadi khalilullah hanya melalui perantara. Pergilah kepada Nabi Musa—shallallahu ‘alaihi wa sallam—yang telah diajak bicara langsung oleh Allah.”

Mereka mendatangi Nabi Musa—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau berkata, “Aku bukan orang yang berhak untuk itu. Pergilah kepada Nabi ‘Isa kalimat Allah dan roh dari-Nya!”

Nabi ‘Isa—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berkata, “Aku bukan orang yang berhak untuk itu.”

Mereka mendatangi Nabi Muhammad—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau bangkit dan diberi izin untuk itu.

Amanah dan hubungan kekerabatan diutus lalu keduanya berdiri di samping kanan dan kiri sirat. Kelompok pertama dari kalian akan lewat seperti kilat.

قَالَ: قُلۡتُ: بِأَبِي أَنۡتَ وَأُمِّي، أَيُّ شَيۡءٍ كَمَرِّ الۡبَرۡقِ؟ قَالَ: (أَلَمۡ تَرَوۡا إِلَى الۡبَرۡقِ كَيۡفَ يَمُرُّ وَيَرۡجِعُ فِي طَرۡفَةِ عَيۡنٍ؟ ثُمَّ كَمَرِّ الرِّيحِ، ثُمَّ كَمَرِّ الطَّيۡرِ وَشَدِّ الرِّجَالِ. تَجۡرِي بِهِمۡ أَعۡمَالُهُمۡ، وَنَبِيُّكُمۡ قَائِمٌ عَلَى الصِّرَاطِ يَقُولُ: رَبِّ، سَلِّمۡ سَلِّمۡ، حَتَّى تَعۡجِزَ أَعۡمَالُ الۡعِبَادِ، حَتَّى يَجِيءَ الرَّجُلُ فَلَا يَسۡتَطِيعُ السَّيۡرَ إِلَّا زَحۡفًا. قَالَ: وَفِي حَافَتَيِ الصِّرَاطِ كَلَالِيبُ مُعَلَّقَةٌ: مَأۡمُورَةٌ بِأَخۡذِ مَنۡ أُمِرَتۡ بِهِ، فَمَخۡدُوشٌ نَاجٍ وَمَكۡدُوسٌ فِي النَّارِ).

Perawi berkata: Aku bertanya, “Ayah dan ibuku sebagai tebusanmu. Lewatnya kilat itu seperti apa?”

Rasulullah menjawab, “Tidakkah kalian melihat bagaimana kilat lewat dan kembali dalam sekejap mata? Kemudian kelompok selanjutnya (lewat) seperti lewatnya angin, kemudian seperti lewatnya burung dan seperti cepatnya jalannya para lelaki. Amalan mereka menentukan kecepatan mereka. Sementara nabi kalian berdiri di ujung sirat seraya berkata, ‘Ya Rabi, selamatkanlah, selamatkanlah.’ Sampai ada kelompok hamba yang amalannya lemah sehingga seseorang datang dan tidak mampu melanjutkan perjalanan kecuali dengan merayap. Di kedua sisi sirat itu ada pengait-pengait yang bergelantungan yang ditugaskan menyambar siapa saja yang diperintahkan untuk disambar sehingga ada yang terluka namun berhasil melewati sirat dan ada yang terpelanting masuk ke neraka.”

وَالَّذِي نَفۡسُ أَبِي هُرَيۡرَةَ بِيَدِهِ، إِنَّ قَعۡرَ جَهَنَّمَ لَسَبۡعُونَ خَرِيفًا.

Demi Allah yang jiwa Abu Hurairah berada di tangan-Nya, sesungguhnya dasar neraka Jahanam berjarak tujuh puluh tahun perjalanan.