Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 1350, 1351, dan 1352

٧٧ - بَابُ هَلۡ يُخۡرَجُ الۡمَيِّتُ مِنَ الۡقَبۡرِ وَاللَّحۡدِ لِعِلَّةٍ؟
77. Bab Apakah Mayat Boleh Dikeluarkan dari Liang Kubur karena Suatu Sebab?


١٣٥٠ - حَدَّثَنَا عَلِيُّ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ: قَالَ عَمۡرٌو: سَمِعۡتُ جَابِرَ بۡنَ عَبۡدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا قَالَ: أَتَى رَسُولُ اللهِ ﷺ عَبۡدَ اللهِ بۡنَ أُبَيٍّ بَعۡدَ مَا أُدۡخِلَ حُفۡرَتَهُ، فَأَمَرَ بِهِ فَأُخۡرِجَ، فَوَضَعَهُ عَلَى رُكۡبَتَيۡهِ، وَنَفَثَ عَلَيۡهِ مِنۡ رِيقِهِ، وَأَلۡبَسَهُ قَمِيصَهُ، فَاللهُ أَعۡلَمُ، وَكَانَ كَسَا عَبَّاسًا قَمِيصًا. قَالَ سُفۡيَانُ: وَقَالَ أَبُو هُرَيۡرَةَ: وَكَانَ عَلَى رَسُولِ اللهِ ﷺ قَمِيصَانِ، فَقَالَ لَهُ ابۡنُ عَبۡدِ اللهِ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَلۡبِسۡ أَبِي قَمِيصَكَ الَّذِي يَلِي جِلۡدَكَ. قَالَ سُفۡيَانُ: فَيُرَوۡنَ أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ أَلۡبَسَ عَبۡدَ اللهِ قَمِيصَهُ، مُكَافَأَةً لِمَا صَنَعَ. [طرفه في: ١٢٧٠].

1350. ‘Ali bin ‘Abdullah telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami: ‘Amr berkata: Aku mendengar Jabir bin ‘Abdullah—radhiyallahu ‘anhuma—berkata:

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—mendatangi jenazah ‘Abdullah bin Ubay setelah dimasukkan ke lubangnya. Beliau memerintahkan agar jenazahnya dikeluarkan lalu beliau letakkan di atas kedua lututnya. Beliau meniupkan sedikit ludah kepadanya dan memakaikan gamis beliau kepadanya. Allah yang lebih mengetahui. ‘Abdullah pernah memakaikan gamis kepada ‘Abbas.

Sufyan berkata: Abu Hurairah berkata: Waktu itu Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—memakai dua gamis. Putra ‘Abdullah berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, tolong pakaikan gamismu yang bersentuhan dengan kulitmu kepada ayahku.”

Sufyan berkata: Mereka berpendapat bahwa Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—memakaikan gamisnya kepada ‘Abdullah sebagai balas budi atas perbuatannya (kepada ‘Abbas).

١٣٥١ - حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ: أَخۡبَرَنَا بِشۡرُ بۡنُ الۡمُفَضَّلِ: حَدَّثَنَا حُسَيۡنٌ الۡمُعَلِّمُ، عَنۡ عَطَاءٍ، عَنۡ جَابِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: لَمَّا حَضَرَ أُحُدٌ، دَعَانِي أَبِي مِنَ اللَّيۡلِ، فَقَالَ: مَا أُرَانِي إِلَّا مَقۡتُولًا فِي أَوَّلِ مَنۡ يُقۡتَلُ مِنۡ أَصۡحَابِ النَّبِيِّ ﷺ، وَإِنِّي لَا أَتۡرُكُ بَعۡدِي أَعَزَّ عَلَيَّ مِنۡكَ غَيۡرَ نَفۡسِ رَسُولِ اللهِ ﷺ، فَإِنَّ عَلَيَّ دَيۡنًا، فَاقۡضِ، وَاسۡتَوۡصِ بِأَخَوَاتِكَ خَيۡرًا. فَأَصۡبَحۡنَا، فَكَانَ أَوَّلَ قَتِيلٍ، وَدُفِنَ مَعَهُ آخَرُ فِي قَبۡرٍ، ثُمَّ لَمۡ تَطِبۡ نَفۡسِي أَنۡ أَتۡرُكَهُ مَعَ الۡآخَرِ، فَاسۡتَخۡرَجۡتُهُ بَعۡدَ سِتَّةِ أَشۡهُرٍ، فَإِذَا هُوَ كَيَوۡمِ وَضَعۡتُهُ هُنَيَّةً، غَيۡرَ أُذُنِهِ. [الحديث ١٣٥١ - طرفه في: ١٣٥٢].

1351. Musaddad telah menceritakan kepada kami: Bisyr bin Al-Mufadhdhal mengabarkan kepada kami: Husain Al-Mu’allimi menceritakan kepada kami dari ‘Atha`, dari Jabir—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau berkata: Ketika panggilan perang Uhud datang, ayahku memanggilku di malam hari, lalu berkata, “Aku mengira aku akan menjadi orang yang pertama kali terbunuh dari sahabat Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dan sungguh aku tidak meninggalkan sepeninggalku sesuatu yang lebih berharga bagiku daripada engkau kecuali diri Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Sesungguhnya aku punya tanggungan utang, lunasilah nanti. Inginkan kebaikan dan berbuatlah kebaikan untuk saudara-saudara perempuanmu.”

Keesokan harinya, dialah orang yang pertama dibunuh. Dia dikuburkan bersama seorang lainnya dalam satu liang kubur. Kemudian jiwaku tidak merasa tenang untuk meninggalkannya bersama jenazah lain. Aku pun mengeluarkannya setelah enam bulan. Ternyata keadaannya seperti keadaan di waktu aku baru saja meletakkannya kecuali telinganya.

١٣٥٢ - حَدَّثَنَا عَلِيُّ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ: حَدَّثَنَا سَعِيدُ بۡنُ عَامِرٍ، عَنۡ شُعۡبَةَ، عَنِ ابۡنِ أَبِي نَجِيحٍ، عَنۡ عَطَاءٍ، عَنۡ جَابِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: دُفِنَ مَعَ أَبِي رَجُلٌ، فَلَمۡ تَطِبۡ نَفۡسِي حَتَّى أَخۡرَجۡتُهُ، فَجَعَلۡتُهُ فِي قَبۡرٍ عَلَى حِدَةٍ. [طرفه في: ١٣٥١].

1352. ‘Ali bin ‘Abdullah telah menceritakan kepada kami: Sa’id bin ‘Amir menceritakan kepada kami dari Syu’bah, dari Ibnu Abu Najih, dari ‘Atha`, dari Jabir—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau berkata: Satu jenazah pria dikuburkan bersama dengan ayahku. Lalu jiwaku tidak merasa tenang hingga aku mengeluarkan jenazah ayahku lalu aku meletakkannya di liang kubur tersendiri.