١٩٧٠ – حَدَّثَنَا مُعَاذُ بۡنُ فَضَالَةَ: حَدَّثَنَا هِشَامٌ، عَنۡ يَحۡيَى، عَنۡ أَبِي سَلَمَةَ: أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا حَدَّثَتۡهُ قَالَتۡ: لَمۡ يَكُنِ النَّبِيُّ ﷺ يَصُومُ شَهۡرًا أَكۡثَرَ مِنۡ شَعۡبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعۡبَانَ كُلَّهُ، وَكَانَ يَقُولُ: (خُذُوا مِنَ الۡعَمَلِ مَا تُطِيقُونَ، فَإِنَّ اللهَ لَا يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا) وَأَحَبُّ الصَّلَاةِ إِلَى النَّبِيِّ ﷺ مَا دُووِمَ عَلَيۡهِ وَإِنۡ قَلَّتۡ، وَكَانَ إِذَا صَلَّى صَلَاةً دَاوَمَ عَلَيۡهَا. [طرفه في: ١٩٦٩].
1970. Mu'adz bin Fadhalah telah menceritakan kepada kami: Hisyam menceritakan kepada kami, dari Yahya, dari Abu Salamah: Bahwa 'Aisyah radhiyallahu 'anha menceritakan kepada beliau, bahwa beliau mengatakan: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah puasa dalam satu bulan lebih banyak daripada puasa di bulan Sya'ban. Karena beliau biasa berpuasa di bulan Sya'ban seluruhnya. Dan beliau pernah bersabda, “Kerjakanlah kalian amalan yang kalian mampu karena Allah tidak merasa bosan sampai kalian sendiri yang merasa bosan.” Dan shalat yang paling Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sukai adalah dikerjakan dengan berkelanjutan meskipun sedikit. Dan beliau apabila mengerjakan suatu shalat, beliau melakukannya secara berkelanjutan.