Cari Blog Ini

Shahih Muslim hadits nomor 1125

١٩ – بَابُ صَوۡمِ يَوۡمَ عَاشُورَاءَ
19. Bab puasa hari Asyura

١١٣ – (١١٢٥) – حَدَّثَنَا زُهَيۡرُ بۡنُ حَرۡبٍ: حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنۡ هِشَامِ بۡنِ عُرۡوَةَ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا؛ قَالَتۡ: كَانَتۡ قُرَيۡشٌ تَصُومُ عَاشُورَاءَ فِي الۡجَاهِلِيَّةِ، وَكَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ يَصُومُهُ، فَلَمَّا هَاجَرَ إِلَى الۡمَدِينَةِ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ، فَلَمَّا فُرِضَ شَهۡرُ رَمَضَانَ قَالَ: (مَنۡ شَاءَ صَامَهُ، وَمَنۡ شَاءَ تَرَكَهُ).
113. (1125). Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami: Jarir menceritakan kepada kami, dari Hisyam bin ‘Urwah, dari ayahnya, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha; Beliau mengatakan: Dahulu orang-orang Quraisy biasa berpuasa pada hari Asyura di jaman jahiliah dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berpuasa hari itu. Ketika beliau telah hijrah ke Madinah, beliau masih berpuasa dan memerintahkan untuk berpuasa hari itu. Ketika puasa bulan Ramadan telah diwajibkan, beliau bersabda, “Siapa saja yang ingin, silakan berpuasa hari Asyura. Dan siapa saja yang ingin, silakan meninggalkan puasa hari tersebut.”
١١٤ – (...) – وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكۡرِ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ وَأَبُو كُرَيۡبٍ. قَالَا: حَدَّثَنَا ابۡنُ نُمَيۡرٍ، عَنۡ هِشَامٍ، بِهٰذَا الۡإِسۡنَادِ وَلَمۡ يَذۡكُرۡ فِي أَوَّلِ الۡحَدِيثِ: وَكَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ يَصُومُهُ، وَقَالَ فِي آخِرِ الۡحَدِيثِ: وَتَرَكَ عَاشُورَاءَ، فَمَنۡ شَاءَ صَامَهُ وَمَنۡ شَاءَ تَرَكَهُ. وَلَمۡ يَجۡعَلۡهُ مِنۡ قَوۡلِ النَّبِيِّ ﷺ كَرِوَايَةِ جَرِيرٍ.
114. Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami. Keduanya mengatakan: Ibnu Numair menceritakan kepada kami, dari Hisyam, dengan sanad ini. Beliau tidak menyebutkan di awal hadis: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berpuasa hari itu. Beliau mengatakan di akhir hadis: Dan beliau meninggalkan puasa Asyura. Maka, siapa saja ingin, silakan berpuasa hari itu dan siapa saja ingin, silakan ia meninggalkan puasa tersebut. Beliau tidak menjadikannya dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti riwayat Jarir.
(...) – حَدَّثَنِي عَمۡرٌو النَّاقِدُ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ، عَنۡ عُرۡوَةَ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا؛ أَنَّ يَوۡمَ عَاشُورَاءَ كَانَ يُصَامُ فِي الۡجَاهِلِيَّةِ، فَلَمَّا جَاءَ الۡإِسۡلَامُ، مَنۡ شَاءَ صَامَهُ وَمَنۡ شَاءَ تَرَكَهُ.
‘Amr An-Naqid telah menceritakan kepadaku: Sufyan menceritakan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha; Bahwa hari Asyura, dahulu biasa dilakukan puasa di masa jahiliah. Ketika Islam telah datang, siapa saja yang ingin, ia berpuasa hari itu dan siapa saja yang ingin, ia meninggalkan puasa hari itu.
١١٥ – (...) – حَدَّثَنَا حَرۡمَلَةُ بۡنُ يَحۡيَىٰ: أَخۡبَرَنَا ابۡنُ وَهۡبٍ: أَخۡبَرَنِي يُونُسُ، عَنِ ابۡنِ شِهَابٍ: أَخۡبَرَنِي عُرۡوَةُ بۡنُ الزُّبَيۡرِ؛ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ يَأۡمُرُ بِصِيَامِهِ قَبۡلَ أَنۡ يُفۡرَضَ رَمَضَانُ، فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ، كَانَ مَنۡ شَاءَ صَامَ يَوۡمَ عَاشُورَاءَ، وَمَنۡ شَاءَ أَفۡطَرَ.
115. Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami: Ibnu Wahb mengabarkan kepada kami: Yunus mengabarkan kepadaku, dari Ibnu Syihab: ‘Urwah ibnuz Zubair mengabarkan kepadaku; Bahwa ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu memerintahkan puasa hari Asyura sebelum diwajibkan puasa Ramadan. Ketika puasa Ramadan telah diwajibkan, maka siapa saja yang ingin, ia berpuasa hari Asyura dan siapa saja yang ingin, ia tidak berpuasa.
١١٦ – (...) – حَدَّثَنَا قُتَيۡبَةُ بۡنُ سَعِيدٍ وَمُحَمَّدُ بۡنُ رُمۡحٍ. جَمِيعًا عَنِ اللَّيۡثِ بۡنِ سَعۡدٍ. قَالَ ابۡنُ رُمۡحٍ: أَخۡبَرَنَا اللَّيۡثُ، عَنۡ يَزِيدَ بۡنِ أَبِي حَبِيبٍ: أَنَّ عِرَاكًا أَخۡبَرَهُ: أَنَّ عُرۡوَةَ أَخۡبَرَهُ: أَنَّ عَائِشَةَ أَخۡبَرَتۡهُ: أَنَّ قُرَيۡشًا كَانَتۡ تَصُومُ عَاشُورَاءَ فِي الۡجَاهِلِيَّةِ، ثُمَّ أَمَرَ رَسُولُ اللهِ ﷺ بِصِيَامِهِ، حَتَّىٰ فُرِضَ رَمَضَانُ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (مَنۡ شَاءَ فَلۡيَصُمۡهُ، وَمَنۡ شَاءَ فَلۡيُفۡطِرۡهُ).
116. Qutaibah bin Sa’id dan Muhammad bin Rumh telah menceritakan kepada kami. Semuanya dari Al-Laits bin Sa’d. Ibnu Rumh berkata: Al-Laits mengabarkan kepada kami, dari Yazid bin Abu Habib: Bahwa ‘Irak mengabarkan kepadanya: Bahwa ‘Urwah mengabarkan kepadanya: Bahwa ‘Aisyah mengabarkan kepadanya: Bahwa orang-orang Quraisy dahulu berpuasa hari Asyura di masa jahiliah. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk puasa hari itu. Sampai puasa bulan Ramadan telah diwajibkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang ingin, maka silakan ia berpuasa hari Asyura dan siapa saja yang ingin, silakan ia tidak berpuasa hari itu.”