Cari Blog Ini

Shahih Muslim hadits nomor 79

٣٤ - بَابُ نُقۡصَانِ الۡإِيمَانِ بِنَقۡصِ الطَّاعَاتِ، وَبَيَانِ إِطۡلَاقِ لَفۡظِ الۡكُفۡرِ عَلَى غَيۡرِ الۡكُفۡرِ بِاللهِ، كَكُفۡرِ النِّعۡمَةِ وَالۡحُقُوقِ 
34. Bab berkurangnya iman karena berkurangnya ketaatan dan keterangan penggunaan kata kufur secara mutlak kepada perbuatan selain kufur terhadap Allah seperti kufur nikmat dan kufur hak-hak 

١٣٢ – (٧٩) – حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ رُمۡحِ بۡنِ الۡمُهَاجِرِ الۡمِصۡرِيُّ: أَخۡبَرَنَا اللَّيۡثُ، عَنِ ابۡنِ الۡهَادِ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ دِينَارٍ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ عُمَرَ، عَنۡ رَسُولِ اللهِ ﷺ: أَنَّهُ قَالَ: (يَا مَعۡشَرَ النِّسَاءِ، تَصَدَّقۡنَ وَأَكۡثِرۡنَ الۡاسۡتِغۡفَارَ، فَإِنِّي رَأَيۡتُكُنَّ أَكۡثَرَ أَهۡلِ النَّارِ). فَقَالَتِ امۡرَأَةٌ مِنۡهُنَّ، جَزۡلَةٌ: وَمَا لَنَا يَا رَسُولَ اللهِ أَكۡثَرَ أَهۡلِ النَّارِ؟ قَالَ: (تُكۡثِرۡنَ اللَّعۡنَ، وَتَكۡفُرۡنَ الۡعَشِيرَ، وَمَا رَأَيۡتُ مِنۡ نَاقِصَاتِ عَقۡلٍ وَدِينٍ أَغۡلَبَ لِذِي لُبٍّ مِنۡكُنَّ). قَالَتۡ: يَا رَسُولَ اللهِ، وَمَا نُقۡصَانُ الۡعَقۡلِ وَالدِّينِ؟ قَالَ: (أَمَّا نُقۡصَانُ الۡعَقۡلِ، فَشَهَادَةُ امۡرَأَتَيۡنِ تَعۡدِلُ شَهَادَةَ رَجُلٍ، فَهَٰذَا نُقۡصَانُ الۡعَقۡلِ، وَتَمۡكُثُ اللَّيَالِيَ مَا تُصَلِّي، وَتُفۡطِرُ فِي رَمَضَانَ، فَهَٰذَا نُقۡصَانُ الدِّينِ). 
132. (79). Muhammad bin Rumh bin Al-Muhajir Al-Mishri telah menceritakan kepada kami: Al-Laits mengabarkan kepada kami dari Ibnu Al-Had, dari ‘Abdullah bin Dinar, dari ‘Abdullah bin ‘Umar, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda, “Wahai para wanita, bersedekahlah dan perbanyaklah istigfar karena aku melihat kalian sebagai penghuni neraka terbanyak.” 
Seorang wanita yang cerdas di antara mereka bertanya, “Mengapa kami menjadi penghuni neraka terbanyak wahai Rasulullah?” 
Nabi menjawab, “Kalian banyak melaknat, kufur terhadap suami, dan aku tidak melihat makhluk yang kurang akal dan agama lebih dapat mengalahkan pria yang berakal daripada kalian.” 
Wanita tadi bertanya, “Wahai Rasulullah, apa arti kekurangan akal dan agama?” 
Nabi bersabda, “Adapun kurangnya akal adalah persaksian dua orang wanita sebanding dengan persaksian seorang pria. Ini adalah kekurangan akal. Dan wanita melalui beberapa malam tanpa salat dan tidak berpuasa di bulan Ramadan (ketika haid). Ini adalah kekurangan agama.” 
وَحَدَّثَنِيهِ أَبُو الطَّاهِرِ: أَخۡبَرَنَا ابۡنُ وَهۡبٍ، عَنۡ بَكۡرِ بۡنِ مُضَرَ، عَنِ ابۡنِ الۡهَادِ، بِهَٰذَا الۡإِسۡنَادِ... مِثۡلَهُ. 
Abu Ath-Thahir menceritakannya kepadaku: Ibnu Wahb mengabarkan kepada kami dari Bakr bin Mudhar, dari Ibnu Al-Had melalui sanad ini… semisal hadis tersebut.