Cari Blog Ini

Dalil Nazar

Syekh Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah di dalam kitab Al-Jami' li 'Ibadatillahi Wahdah berkata:

وَدَلِيلُ النَّذۡرِ: قَوۡلُهُ تَعَالَى: ﴿يُوفُونَ بِٱلنَّذۡرِ وَيَخَافُونَ يَوۡمًا كَانَ شَرُّهُۥ مُسۡتَطِيرًا﴾ [الإنسان: ٧].
Dalil nazar adalah firman Allah taala yang artinya, “Mereka menunaikan nazar dan takut terhadap suatu hari ketika keburukan hari itu merata.” (QS. Al-Insan: 7)[1]


Syekh Shalih bin Fauzan bin 'Abdullah Al-Fauzan hafizhahullah di dalam syarahnya berkata:

[1] فَدَلَّ عَلَى أَنَّ النَّذۡرَ عِبَادَةٌ يَجِبُ إِخۡلَاصُهَا لِلهِ، فَمَنۡ نَذَرَ لِغَيۡرِ اللهِ كَالۡمَوۡتَى وَالۡقُبُورِ وَالۡأَضۡرِحَةِ فَهُوَ مُشۡرِكٌ، وَهَٰذَا يَقَعُ كَثِيرًا مِنَ الَّذِينَ يَنۡذُرُونَ لِلۡقُبُورِ وَيَنۡذُرُونَ لِلۡأَمۡوَاتِ يَتَقَرَّبُونَ إِلَيۡهِمۡ بِذٰلِكَ، وَهَٰذَا نَذۡرُ مَعۡصِيَةٍ وَنَذۡرُ شِرۡكٍ، لَا يَجُوزُ الۡوَفَاءُ بِهِ، أَمَّا مَنۡ نَذَرَ لِلهِ فَإِنَّهُ يَجِبُ عَلَيۡهِ الۡوَفَاءُ لِأَنَّهُ عِبَادَةٌ. 

Ayat ini menunjukkan bahwa nazar adalah ibadah yang wajib diikhlaskan untuk Allah. Sehingga siapa saja yang bernazar kepada selain Allah seperti kepada orang mati atau kuburan, maka dia menjadi musyrik. Hal ini sering terjadi pada orang-orang yang bernazar kepada kuburan-kuburan dan orang-orang yang telah mati dalam rangka mendekatkan diri kepada mereka dengan cara itu. Ini adalah nazar kemaksiatan dan nazar kesyirikan yang tidak boleh ditunaikan. Adapun siapa saja yang bernazar kepada Allah, maka dia wajib menunaikan karena nazar tersebut merupakan ibadah.