Cari Blog Ini

Dalil Penyembelihan

Syekh Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah di dalam kitab Al-Jami' li 'Ibadatillahi Wahdah berkata:


وَدَلِيلُ الذَّبۡحِ: قَوۡلُهُ تَعَالَى: ﴿قُلۡ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحۡيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ﴾ [الأنعام: ١٦٢].
Dalil penyembelihan adalah firman Allah taala yang artinya, “Katakan, sesungguhnya salatku, sembelihanku, hidupku, dan matiku untuk Allah Rabb alam semesta.” (QS. Al-An’am: 162)[1]


Syekh Shalih bin Fauzan bin 'Abdullah Al-Fauzan hafizhahullah di dalam syarahnya berkata:

[1] قُرِنَ النُّسُكُ وَهُوَ الذَّبۡحُ مَعَ الصَّلَاةِ، وَالصَّلَاةُ عِبَادَةٌ، فَالنُّسُكُ عِبَادَةٌ ﴿قُلۡ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحۡيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ﴾ [الأنعام: ١٦٢] مَا أَحۡيَا عَلَيۡهِ وَمَا أَمُوتُ عَلَيۡهِ كُلُّهُ لِلهِ سُبۡحَانَهُ وَتَعَالَى ثُمَّ قَالَ: ﴿لَا شَرِيكَ لَهُۥ ۖ﴾ نَفَى الشِّرۡكَ فِي الذَّبۡحِ وَفِي الصَّلَاةِ، وَنَفَى الشِّرۡكَ فِي الۡحَيَاةِ وَالۡمَوۡتِ، ثُمَّ قَالَ: ﴿وَبِذَٰلِكَ أُمِرۡتُ﴾ أَيۡ: يَقُولُ الرَّسُولُ ﷺ: ﴿وَبِذَٰلِكَ أُمِرۡتُ﴾ أَيۡ: أَمَرَنِيَ اللهُ سُبۡحَانَهُ وَتَعَالَى ﴿وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلۡمُسۡلِمِينَ﴾ [الأنعام: ١٦٣]. أَيۡ: أَوَّلُ الۡمُنۡقَادِينَ الۡمُمۡتَثِلِينَ لِهَٰذَا الۡأَمۡرِ. 

Nusuk, yaitu penyembelihan, disandingkan dengan salat. Salat adalah ibadah, sehingga nusuk juga ibadah. Allah berfirman yang artinya, “Katakan, sesungguhnya salatku, sembelihanku, hidupku, dan matiku untuk Allah Rabb alam semesta.” (QS. Al-An’am: 162). Kehidupanku dan kematianku seluruhnya untuk Allah subhanahu wa taala. Kemudian Allah berfirman yang artinya, “Tidak ada sekutu bagi-Nya.” Allah menafikan kesyirikan dalam penyembelihan dan salat. Allah juga menafikan kesyirikan dalam hidup dan mati. Kemudian Allah berfirman yang artinya, “Dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku,” maksudnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku,” yaitu Allah subhanahu wa taala memerintahkan aku. “Dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” (QS. Al-An’am: 163). Yaitu yang pertama-tama tunduk dan melaksanakan perintah ini.