Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 7410

١٩ - بَابُ قَوۡلِ اللهِ تَعَالَى: ﴿لِمَا خَلَقۡتُ بِيَدَيَّ﴾ [ص: ٧٥] 
19. Bab firman Allah taala yang artinya, “kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku.” (QS. Shad: 75) 


٧٤١٠ – حَدَّثَنِي مُعَاذُ بۡنُ فَضَالَةَ: حَدَّثَنَا هِشَامٌ، عَنۡ قَتَادَةَ، عَنۡ أَنَسٍ: أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ: (يَجۡمَعُ اللهُ الۡمُؤۡمِنِينَ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ كَذٰلِكَ، فَيَقُولُونَ: لَوِ اسۡتَشۡفَعۡنَا إِلَى رَبِّنَا حَتَّى يُرِيحَنَا مِنۡ مَكَانِنَا هَٰذَا، فَيَأۡتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ: يَا آدَمُ، أَمَا تَرَى النَّاسَ؟ خَلَقَكَ اللهُ بِيَدِهِ، وَأَسۡجَدَ لَكَ مَلَائِكَتَهُ، وَعَلَّمَكَ أَسۡمَاءَ كُلِّ شَيۡءٍ، اشۡفَعۡ لَنَا إِلَى رَبِّنَا حَتَّى يُرِيحَنَا مِنۡ مَكَانِنَا هَٰذَا، فَيَقُولُ: لَسۡتُ هُنَاكَ، وَيَذۡكُرُ لَهُمۡ خَطِيئَتَهُ الَّتِي أَصَابَ، وَلَكِنِ ائۡتُوا نُوحًا، فَإِنَّهُ أَوَّلُ رَسُولٍ بَعَثَهُ اللهُ إِلَى أَهۡلِ الۡأَرۡضِ، 

7410. Mu’adz bin Fadhalah telah menceritakan kepadaku: Hisyam menceritakan kepada kami dari Qatadah, dari Anas: Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

Demikian pula Allah akan mengumpulkan orang-orang mukmin pada hari kiamat. Mereka berkata, “Andai kita mencari orang yang dapat memberi syafaat kita kepada Rabb kita sehingga Allah bisa mengistirahatkan kita dari tempat kita ini.” Mereka lalu datang kepada Adam seraya berkata, “Wahai Adam, tidakkah engkau melihat manusia? Allah telah menciptakan engkau dengan tangan-Nya, menyujudkan para malaikat-Nya kepadamu, dan mengajarkan nama-nama segala sesuatu kepadamu. Berilah syafaat untuk kami kepada Rabb kami sehingga Allah mengistirahatkan kami dari tempat kami ini.” Namun Adam menjawab, “Aku tidak memiliki kedudukan itu.” Beliau menyebutkan kesalahan yang dahulu beliau lakukan. “Akan tetapi datanglah kepada Nuh, karena dia adalah rasul pertama yang Allah utus kepada penduduk bumi.” 

فَيَأۡتُونَ نُوحًا، فَيَقُولُ: لَسۡتُ هُنَاكُمۡ، وَيَذۡكُرُ خَطِيئَتَهُ الَّتِي أَصَابَ، وَلَكِنِ ائۡتُوا إِبۡرَاهِيمَ خَلِيلَ الرَّحۡمَٰنِ، فَيَأۡتُونَ إِبۡرَاهِيمَ فَيَقُولُ: لَسۡتُ هُنَاكُمۡ، وَيَذۡكُرُ لَهُمۡ خَطَايَاهُ الَّتِي أَصَابَهَا، وَلَكِنِ ائۡتُوا مُوسَى، عَبۡدًا آتَاهُ اللهُ التَّوۡرَاةَ وَكَلَّمَهُ تَكۡلِيمًا، فَيَأۡتُونَ مُوسَى فَيَقُولُ: لَسۡتُ هُنَاكُمۡ، وَيَذۡكُرُ لَهُمۡ خَطِيئَتَهُ الَّتِي أَصَابَ، وَلَكِنِ ائۡتُوا عِيسَى، عَبۡدَ اللهِ وَرَسُولَهُ، وَكَلِمَتَهُ وَرُوحَهُ، فَيَأۡتُونَ عِيسَى فَيَقُولُ: لَسۡتُ هُنَاكُمۡ، وَلَكِنِ ائۡتُوا مُحَمَّدًا ﷺ، عَبۡدًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنۡ ذَنۡبهِ وَمَا تَأَخَّرَ، 

Mereka datang kepada Nuh. Namun Nuh berkata, “Aku tidak memiliki kedudukan itu.” Beliau menyebutkan kesalahan yang dahulu dia lakukan. “Akan tetapi datanglah kepada Ibrahim khalil Allah.” Mereka datang kepada Ibrahim. Namun Ibrahim berkata, “Aku tidak memiliki kedudukan itu.” Beliau menyebutkan kesalahan-kesalahan yang dahulu beliau lakukan. “Akan tetapi datanglah kepada Musa, seorang hamba yang Allah beri Taurat dan ajak bicara.” Mereka datang kepada Musa. Namun Musa berkata, “Aku tidak memiliki kedudukan itu.” Beliau menyebutkan kesalahan yang dahulu beliau lakukan. “Akan tetapi datanglah kepada ‘Isa, seorang hamba Allah dan rasul-Nya, kalimat-Nya dan ruh dari-Nya.” Mereka datang kepada ‘Isa. Namun ‘Isa berkata, “Aku tidak memiliki kedudukan itu. Akan tetapi datanglah kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, seorang hamba yang dosanya yang lalu dan yang akan datang telah diampuni.” 

فَيَأۡتُونِي، فَأَنۡطَلِقُ، فَأَسۡتَأۡذِنُ عَلَى رَبِّي فَيُؤۡذَنُ لِي عَلَيۡهِ، فَإِذَا رَأَيۡتُ رَبِّي وَقَعۡتُ لَهُ سَاجِدًا، فَيَدَعُنِي مَا شَاءَ اللهُ أَنۡ يَدَعَنِي، ثُمَّ يُقَالُ لِي: ارۡفَعۡ مُحَمَّدُ، وَقُلۡ يُسۡمَعۡ، وَسَلۡ تُعۡطَهۡ، وَاشۡفَعۡ تُشَفَّعۡ، فَأَحۡمَدُ رَبِّي بِمَحَامِدَ عَلَّمَنِيهَا، ثُمَّ أَشۡفَعُ، فَيَحُدُّ لِي حَدًّا، فَأُدۡخِلُهُمُ الۡجَنَّةَ، ثُمَّ أَرۡجِعُ، فَإِذَا رَأَيۡتُ رَبِّي وَقَعۡتُ سَاجِدًا، فَيَدَعُنِي مَا شَاءَ اللهُ أَنۡ يَدَعَنِي، ثُمَّ يُقَالُ: ارۡفَعۡ مُحَمَّدُ، وَقُلۡ يُسۡمَعۡ، وَسَلۡ تُعۡطَهۡ، وَاشۡفَعۡ تُشَفَّعۡ، فَأَحۡمَدُ رَبِّي بِمَحَامِدَ عَلَّمَنِيهَا رَبِّي، ثُمَّ أَشۡفَعُ فَيَحُدُّ لِي حَدًّا، فَأُدۡخِلُهُمُ الۡجَنَّةَ، ثُمَّ أَرۡجِعُ، فَإِذَا رَأَيۡتُ رَبِّي وَقَعۡتُ سَاجِدًا، فَيَدَعُنِي مَا شَاءَ اللهُ أَنۡ يَدَعَنِي، ثُمَّ يُقَالُ: ارۡفَعۡ مُحَمَّدُ، قُلۡ يُسۡمَعۡ، وَسَلۡ تُعۡطَهۡ، وَاشۡفَعۡ تُشَفَّعۡ، فَأَحۡمَدُ رَبِّي بِمَحَامِدَ عَلَّمَنِيهَا، ثُمَّ أَشۡفَعۡ فَيَحُدُّ لِي حَدًّا فَأُدۡخِلُهُمُ الۡجَنَّةَ، ثُمَّ أَرۡجِعُ فَأَقُولُ: يَا رَبِّ مَا بَقِيَ فِي النَّارِ إِلَّا مَنۡ حَبَسَهُ الۡقُرۡآنُ، وَوَجَبَ عَلَيۡهِ الۡخُلُودُ). 

Mereka pun datang kepadaku. Lalu aku pergi dan meminta izin menemui Rabb-ku. Aku diizinkan menemui-Nya. Ketika aku telah melihat Rabb-ku aku jatuh bersujud kepada-Nya. Allah membiarkanku sekehendak-Nya. Kemudian dikatakan kepadaku, “Bangkitlah wahai Muhammad. Bicaralah, engkau akan didengar. Mintalah, engkau akan diberi. Berilah syafaat, syafaatmu akan diterima.” Aku memuji Rabb-ku dengan pujian-pujian yang Dia ajarkan kepadaku. Kemudian aku memberi syafaat. Lalu Allah menentukan suatu kaum untukku. Aku memasukkan mereka ke dalam janah. Kemudian aku kembali. Ketika aku melihat Rabb-ku aku jatuh bersujud. Allah membiarkanku sekehendak-Nya. Kemudian dikatakan, “Bangkitlah wahai Muhammad. Bicaralah, engkau akan didengar. Mintalah, engkau akan diberi. Berilah syafaat, syafaatmu akan diterima.” Aku memuji Rabb-ku dengan pujian-pujian yang Rabb-ku ajarkan kepadaku. Kemudian aku memberi syafaat, lalu Allah menentukan suatu kaum untukku. Aku memasukkan mereka ke dalam janah. Kemudian aku kembali. Ketika aku telah melihat Rabb-ku aku jatuh bersujud. Allah membiarkanku sekehendak-Nya. Kemudian dikatakan, “Bangkitlah wahai Muhammad. Bicaralah, engkau akan didengar. Mintalah, engkau akan diberi. Berilah syafaat, syafaatmu akan diterima.” Aku memuji Rabb-ku dengan pujian-pujian yang Dia ajarkan. Kemudian aku memberi syafaat, lalu Allah menentukan suatu kaum untukku. Aku memasukkan mereka ke dalam janah. Kemudian aku kembali seraya berkata, “Wahai Rabb-ku, tidak ada yang tersisa di dalam neraka kecuali siapa saja yang telah ditahan oleh Alquran dan harus kekal di dalamnya.” 

قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (يَخۡرُجُ مِنَ النَّارِ مَنۡ قَالَ: لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَكَانَ فِي قَلۡبِهِ مِنَ الۡخَيۡرِ مَا يَزِنُ شَعِيرَةً، ثُمَّ يَخۡرُجُ مِنَ النَّارِ مَنۡ قَالَ: لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَكَانَ فِي قَلۡبِهِ مِنَ الۡخَيۡرِ مَا يَزِنُ بُرَّةً، ثُمَّ يَخۡرُجُ مِنَ النَّارِ مَنۡ قَالَ: لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَكَانَ فِي قَلۡبِهِ مَا يَزِنُ مِنَ الۡخَيۡرِ ذَرَّةً). [طرفه في: ٤٤]. 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan keluar dari neraka siapa saja yang mengucapkan: لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ (Tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah) dan di dalam hatinya ada kebaikan seberat sebutir jelai. Kemudian akan keluar dari neraka siapa saja yang mengucapkan لَا إِلٰهَ إِلَّ اللهُ dan di dalam hatinya ada kebaikan seberat sebutir gandum. Kemudian akan keluar dari neraka siapa saja yang mengucapkan لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ dan di dalam hatinya ada kebaikan seberat zarah.”